Home / Romansa / Simpanan Nyonya CEO / Bab 127. Cindy Terpuaskan Kembali

Share

Bab 127. Cindy Terpuaskan Kembali

Author: Andy Lorenza
last update Last Updated: 2024-09-04 01:18:00

Sikap santai dan cepat beradaptasi membuat teman-teman Cindy makin kagum pada Roy, obrolan mereka sembari menikmati menu-menu di cafe itu pun mengalir seolah-olah Roy sudah sering bertemu dan kumpul dengan mereka.

Acara kumpul bareng itu tidaklah lama karena Cindy masih ingin mengajak Roy jalan menikmati malam minggu itu berdua, entah apa yang dibisikan Clara pada Cindy hingga setelah itu dia dan para sahabat Cindy lainnya tak keberatan ketika Cindy pamitan untuk ke luar lebih dulu dari dalam cafe itu.

Roy dan Cindy yang telah ke luar dari dalam cafe dan sekarang berada di dalam mobil, segera saja Cindy mengemudikan mobilnya itu meninggalkan area parkir cafe itu. Untuk beberapa saat lamanya Cindy mengajak Roy menyusuri jalan pusat Kota Jakarta, lalu Cindy mengarahkan mobilnya ke sebuah hotel mewah.

Entah kenapa dan apa penyebabnya Roy kembali mengikuti saja ketika Cindy mengajaknya chek in di sebuah hotel mewah itu, dan di sanalah Roy kembali melayani gairah liar seorang wanita yang u
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 237. Roy Dan Friska Makin Dekat

    “Hemmm, ya aku mengerti dengan yang kamu maksudkan itu. Namun meskipun kamu teman biasa akan tetapi saat ini kamu lah wanita yang paling dekat dengan ku,” ujar Roy diiringi senyumnya, hal itu membuat hati Friska senang walaupun dia sendiri tak tahu sedekat apa dirinya yang dimaksudkan pria tampan di sebelahnya itu.Setelah acara makan bareng itu, mereka pun kembali ke kediaman masing-masing. Bagi Friska malam itu adalah malam yang paling membahagiakan yang pernah ia rasakan selama mengenal Roy walaupun di hatinya masih banyak tanda tanya dan belum yakin apakah dirinya cukup berarti bagi pria yang semakin hari membuatnya makin kagum serta makin nyaman bersamanya.Sementara bagi Roy sendiri masih saja sulit menerima kehadiran wanita lain di hatinya setelah Viola, meskipun Roy juga merasa cukup nyaman bertemu dan jalan dengan Friska akan tetapi hatinya tak bisa ia dustakan jika hal itu masih saja sebatas teman biasa baginya.*****Seiring waktu berjalan dan seringnya Roy dan Friska berte

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 236. Di Sela-sela Makan Malam

    Di dalam sebuah restoran tepatnya di sebuah meja malam itu Roy duduk berdua dengan Friska, tak beberapa lama mereka duduk beberapa orang pelayanan restoran datang mengantar menu-menu yang baru saja mereka pesan.“Yuk kita makan, mumpung semua yang dihidangkan masih hangat dan segar.” ajak Roy setelah para pelayan restoran meninggalkan meja itu, Friska mengangguk sembari tersenyum.“Gimana kuliah mu?” sambung Roy.“Alhamdulilah lancar, Mas.” Jawab Friska di sela-sela menyantap menu makan malam di atas meja itu.Tak berselang lama, ponsel Roy yg berada di atas meja pun berbunyi. Roy meraih ponselnya itu melihat sejenak nomor kontak yang melakukan panggilan, lalu ia pun mengangkatnya.“Assalamu alaikum, Bu.” ucap Roy.“Waalaikum salam.” Balas sosok wanita yang melakukan panggilan ke ponsel Roy dan dipanggil dengan sebutan Ibu itu.“Ada apa Bu, tumben nelpon ku malam ini?” tanya Roy penasaran.“Hemmm, ng ada apa-apa. Ibu kangen aja karena udah cukup lama juga kita nggak ngobrol, kamu ng s

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 235. Berusaha Lebih Dekat

    “Oma hanya ingin menyarankan jika memang hati mu belum benar-benar bisa melupakan Roy, sebaiknya jangan berikan harapan apapun pada Bobby. Kamu nggak bisa juga memaksakan diri yang ada nanti Bobby akan kecewa dan itu jelas tidak baik untuk hubungan bisnis kalian ke depannya,” Oma memberi saran.“Iya Oma, aku ngerti itu makanya sampai saat ini aku nggak pernah memberi harapan apapun pada Bobby. Aku hanya bilang sama dia untuk bersabar jika memang dia memiliki perasaan sama aku, jika memang suatu saat nanti aku memiliki perasaan yang sama padanya aku akan menerimanya tapi jika tidak aku nggak bisa memaksakan diri dan antara kami tetap berteman biasa saja.” tutur Viola.“Lalu apa tanggapan Bobby?” tanya Oma.“Dia setuju dan tak ingin pula memaksakan perasaan ku kepadanya.” jawab Viola.“Baguslah jika emang demikian, Oma lega dan tak ada yang perlu dikuatirin lagi.” ujar Oma tersenyum lega.****Malam itu di rumah Leni sahabat Angel, Leni duduk ngobrol bersama putrinya yang bernama Friska

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 234. Rencana Angel Dan Leni

    Siang itu di sebuah restoran mewah, dua wanita yang baru saja datang dan duduk di salah satu meja di dalam restoran itu nampak asyik ngrobrol sambil menikmati menu yang baru saja mereka pesan.“Aku pikir kamu tadinya nggak bisa datang Angel, karena sibuk dengan kerjaan di kantor.” salah seorang dari wanita itu mengawali obrolan.“Sesibuk apapun kalau tiba saatnya istirahat dan makan siang tentu aja semua aktifitas juga harus dihentikan sementara, kamu juga begitu kan Leni?” ulas Angel yang ternyata sosok wanita yang bersamanya itu adalah Leni sahabatnya Mama dari Priska.“Oh ya gimana kabarnya, Roy?” tanya Leni.“Dia baik-baik aja, perusahaan yang ia pimpin pun kian hari kian berkembang.” Jawab Angel.“Kamu beruntung memiliki keponakan angkat seperti dia dan mempercayakannya untuk memimpin perusahaan itu,” ujar Leni yang memuji sosok Roy.“Hemmm, iya Len. Aku memang beruntung bisa kenal dan sekaligus mengangkatnya sebagai keponakan. Sayangnya saat ini ada sedikit hal yang menganggu pi

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 233. Berusaha Membuka Hati

    Setibanya di Jakarta, Roy kembali beraktifitas seperti biasanya yaitu sebagai direktur perusahaan pariwisata milik Angel. Entah kenapa sekembalinya dia dari desa, sikap Roy agak berubah yang biasanya selalu nampak happy dan penuh semangat hari itu kelihatan lesu.Ketika pulang dari kantor pun Roy masih saja tak begitu bersemangat seperti biasanya, setelah mandi ia duduk bermenung sendiri di teras rumah sembari menikmati secangkir kopi dan menyulut sebatang rokok.“Loh, tumben-tumbennya kamu duduk melamun sendiri di sini?” sapa Angel yang saat itu juga menuju teras dari kamarnya di lantai atas.“Eh, Tante rupanya.” Roy berkata setelah ia terperanjat kaget dan tergugah dari lamunannya.“Tante nggak minum?” sambung Roy setelah Angel ikut duduk di teras itu bersebelahan dengannya.“Tadi aku minta dibuatkan jus oleh Bi Surti, ntar lagi juga datang.” jawab Angel, Roy menanggapi dengan menganggukan kepalanya.“Kamu kenapa Roy? Tadi Bi Surti juga bilang sejak kamu pulang dari kantor terlihat

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 232. Ditanya Soal Calon Istri

    Beberapa menit kemudian Roy mengantar kedua orang tuanya ke sebuah kamar yang selama ini diperuntukan bagi tamu di rumah mewah itu untuk beristirahat, sementara Hesti adiknya beristirahat di kamar tamu yang satu lagi yang juga berada di lantai bawah.Sore hari setelah selesai mandi dan duduk santai di ruangan depan, Angel yang juga sudah kembali ke rumah itu setelah menghadiri sebuah acara di luar ikut gabung dengan mereka.“Nah, Ayah dan Ibu dan juga Hesti inilah Tante Angel pemilik rumah ini sekaligus atasan ku.” Roy langsung memperkenalkan Angel pada kedua orang tua dan juga adiknya.Mereka pun saling bersalaman dan memperkenalkan diri, setelah berdiri beberapa saat mereka kemudian duduk kembali.“Untuk Bapak dan Ibu ketahui saja, saat ini Roy menjabat menjadi direktur di perusahaan ku yang baru. Baru dua bulan dia memimpin perusahaan itu sudah mulai menunjukan perkembangannya,” tutur Angel.“Apa?! Roy jadi direktur perusahaan?” Pak Jaka dan Bu Ningsih terkejut begitu juga dengan H

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status