Home / Pendekar / Sistem Aura (Infinity) / TAMAT. (Kata Penulis)

Share

TAMAT. (Kata Penulis)

Author: Radif
last update Last Updated: 2022-05-23 15:08:22

Hai kawan-kawan semuanya. Ini aku, penulis dari novel Sistem Aura Infinity. Bersyukur rasanya dapat menghibur dengan tulisan ini dan sudah menuntaskannya.

Dan moga saja buku ini cukup untuk disukai.

Apakah topik dalam bukunya berat, atau aneh, atau malah tidak sesuai seperti yang diharapkan?

Tentu apa bila pembaca belum puas dengan novel ini itu tidaklah aneh. Novel ini memang tidak ringan, dan mungkin hanya orang-orang tertentu yang sudi membacanya. Selain aku mulanya hanya menulis novel jilid satu ini untuk sebatas bentuk 'promo' dan perkenalan, ini juga diniatkan untuk penilaian awal.

Topik utamanya tidak hanya tentang pertarungan beladiri, bukan sebatas meraih impian, bukan cuman tentang Sistem yang tidak terjangkau logika, bukan pula sekadar tata kelola pemerintahan atau negara—ini lebih menekankan karakteristik setiap manusia dalam upaya mengelola kehidupan dan bermain demi kemenangan yang diharapkan.

Aku berupaya membuka banyak ruang untuk mereka-mereka yang berpikiran liar, penuh simpati, berprinsip teguh, keras kepala, atau bahkan tidak peduli sama sekali, lalu semua terserap menjadi kesatuan saat secara sosial mereka memasuki lingkungan kenegaraan/pemerintahan. Hanya untuk seolah-olah diseret supaya berperan aktif dalam urusan tata kelola dan mengikuti aturan … atau malah memberontak.

Sehingga pada saat bersamaan, manusia didorong oleh cara lain dalam memandang hidup, bertempur, mencari solusi, hanya supaya umat manusia menerima kegagalan yang semuanya di luar prediksi. Sampai di dunia Aura yang kompleks ini terselip perkara yang tidak terselesaikan, misteri, atau seolah absurd. Tidak menutup kemungkinan juga terhadap hukum kausalitas, dan keberuntungan yang ditanggung oleh semua manusia tanpa terkecuali.

Aku ingin menyoroti juga beberapa perjuangan kelas yang dilakukan—utamanya oleh non-pewaris—semua kelompok. Lewat pembentukan ideologi, prinsip, karakter atau semacamnya. Serta yang perlu digaris bawahi ialah segala bentuk pemahaman '-isme' dalam novel hanyalah dialektika masing-masing individu yang sudah dipengaruhi oleh intelektual dan kultur di setiap bangsa itu sendiri supaya mudah dipahami.

Selain itu, aku juga ingin membiarkan setiap tokoh berperan penting dalam tata kelola kehidupannya. Tanpa meninggalkan peran utama dan tokoh-tokoh lainnya yang diarahkan kedalam posisi selayaknya protagonis dalam novel; membawa dunia kearah yang dikehendaki, mengganggu banyak kepentingan, menghancurkan para penghalang, atau hanya untuk saling menggagalkan.

Untuk kitab Purnawarna sendiri hanyalah buku panduan dalam mempraktikkan Sistem Aura. Kitab semacam tutorial, atau tata cara hidup supaya dapat selalu terkoneksi dengan Sistem-Aura.

Penulis tidak akan banyak membicarakan kitab Purnawarna karena toh hanyalah buku panduan bermain, juga melihat kalau buku panduan itu (kitab Purnawarna) tidak begitu berdampak saat semua peserta memiliki cara bermainnya sendiri—walau artinya mereka keluar dari 'main-quest' yang sudah disepakati bersama, sebab Sistem Aura hanyalah 'game virtual' belaka yang mirip dengan kenyataan.

(Oh ya, kalau boleh jujur ini adalah novel pecahan dari 'Pewaris Aura Hitam' yang aku buat di platform sebelah, berbeda dengan novel ini yang sudah dimodernisasi, pada 'Pewaris Aura Hitam' masih berbau zaman 'Aura-Klasik' dan perjuangan Pewaris Aura hitam yang terakhir untuk membalas dendam—sayangnya aku memilih untuk lebih baik menuntaskan Sistem Aura infinity lebih dulu.)

Dan yang terpenting, aku merasa terhormat untuk semua pembaca yang telah memilih dan menunggu novel ini sebagai bacaan. Dengan penilaian masing-masing terhadap novel ini, aku mohon maaf sepenuhnya untuk segala kekeliruan, atau beberapa hal yang serasa mengganggu dan tidak ada maksud untuk merendahkan, sekali lagi, maaf ….

Dan disamping itu, aku ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi para pembaca dan editor!!

Dan … ya, supaya nanti cerita lebih fresh, lebih segar, aku akan merevisi cerita sedikit dan mengubah beberapa hal (beberapa istilah juga direvisi, beberapa hal yang belum jelas akan diperjelas, memperkenalkan bangsa lainnya, dan sejarah yang telah tertulis akan sedikit diubah, dan tak luput bangsa lain akan ikut bermain hingga tokoh-tokoh baru bermunculan)—tapi tetap dalam garis utama cerita.

***

Catatan tambahan penulis:

{Bangsa Selatan merupakan salah satu negara independen—membentuk konsepsinya sendiri—menjadi negara besar adidaya dengan memanfaatkan konsep serta bakat anak-anak bangsanya, hingga mampu mencetuskan perang dunia tiga kali, alasannya ganda: menghancurkan paham imperialisme, kolonialisme dan mengatur tatanan dunia. Sayangnya cita-cita kerajaan dinasti 64-67 harus kandas oleh tindakan orang-orang di dalamnya. Sementara saat dibawah kekuasaan Davian Marzuq, bangsa Selatan diarahkan dalam cita-cita menyatukan dunia tanpa eksploitasi manusia atas manusia: Meruntuhkan paham otoritas/kenegaraan (menuju 'dunia baru' yang dipimpin kaum Selatan)—dan juga gagal karena orang-orang di dalamnya.}

{Bangsa Selatan-Kelabu pada kenyataannya memang menanggung pemberontakan kelompok masyarakat yang enggan patuh; menolak bermigrasi, dan menginginkan pemerintah militer runtuh, lalu menggantinya dengan paham Aura-ortodoks—solusinya adalah pembantaian (2 juta lebih rakyat diadili dengan vonis hukuman mati karena merusak tatanan kemasyarakatan). Korupsi pun masih menjadi penyakit pemerintahan, tapi korupsi tersebut tidak jauh dari penjabat militer dan mudah ditangani. Beberapa program juga gagal, namun bisa diantisipasi oleh inovasi yang lebih baru, langsung dari ide kelompok masyarakatnya. Yang pada akhirnya, sampai pada deduksi; masyarakat mencintai para penguasanya, terutama Presiden Athina yang mampu membuat Selatan-Kelabu menjadi negara maju dalam waktu lima tahunan—tentunya, maju karena perjuangan rakyatnya serta pihak asing yang rela membantu, bahkan menjadi salah satu negara pemberi utang terbesar untuk bangsa Selatan-Putih.}

{Bangsa Selatan-Putih.}

{Selatan-Hitam nyatanya negeri yang juga tertutup, tapi atas kerja sama dengan bangsa Selatan-Kelabu, negera baru yang mereka bentuk cukup makmur dan hidup damai—tentu saja siap sedia juga untuk menekan Selatan-Putih atau memerangi mereka apabila tidak sejalan lagi dengan misi mereka; membuat Selatan-Putih menjadi negara konsumtif.}

[Bangsa Selatan-Kelabu:

Mata uang: Deimn.

Pemerintah: Federasi republik konstitusional totaliter.

Legislatif: Majelis tinggi; Dewan Utama Selatan. Dan Majelis Rendah; Dewan nasional rakyat (DNR).

Bendera/simbol: Warna dasar kelabu dengan bunga lotus kelopak empat warna putih.

Populasi: 28 juta lebih.]

[Bangsa Selatan-Hitam.]

[Bangsa Selatan-Putih.]

[Bangsa Timur.

Mata uang: Uro.

Pemerintahan: Federasi semi-parlementer semi-presidensial.

Bendera/simbol: Warna dasar kuning, dengan pola bintang sudut lima warna putih.

Populasi: 58 juta lebih.]

[Bangsa Barat.

Mata uang: Liner.

Pemerintahan: Federasi presidensial republik konstitusional.

Legislatif: Majelis Federasi. (Majelis tinggi; Dewan Utama Barat. Dan majelis rendah; Dewan Kesatuan Rakyat).

Bendera: Warna dasar putih, dengan matahari emas empat garis sinar.

Populasi: 47 juta lebih.]

[Bangsa Utara.

Mata uang: Diel.

Pemerintahan: Konstituen parlementer monarki konstitusional.

Legislatif: Parlemen Utama Utara.

Bendera/simbol: Warna dasar biru dengan pola awan putih.

Populasi: 79 juta lebih.]

***

[Jilid 1: Konspirasi Penguasa.] TAMAT.

[Jilid 2: Dunia Ilusi.] TAMAT.

Peringatan: [Semua 'teori' yang tertulis sebatas entertainment belaka; dramatisasi hiburan; kebutuhan novel serta imajinasi semata.]

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 73: Pendirian Dunia Baru (Prolog Jilid 2).

    Episode 73: Pendirian Dunia Baru (Prolog Jilid 2). Miliaran peristiwa yang sering di luar nalar telah menggoreskan tinta sejarah. Pertanyaan-jawaban yang berhubungan dengannya masih menimbulkan multitafsir maupun mis-tafsir. Dunia Aura adalah alam permainan dunia, semacam gim realitas-virtual yang di dalamnya umat manusia berlomba mencapai kemenangan tertentu. Sebagai suatu bentuk dunia baru, alam baru—simulasi kehidupan—di mana empat manusia telah terpilih guna membimbing para peserta dalam pengembangan permainan, sekaligus sebagai penanggung jawab. Tapi di tengah-tengah permainan yang kian kompleks, dengan cara mengherankan pada generasi Aura ke 24 keempat manusia terpilih malah menghilang dari panggung dunia. Beberapa rumor mengatakan bahwa mereka mendirikan kantor 'Desainer Alam Semesta' yang berlokasi di ujung alam semesta dan mendapatkan jabatan serta ilmu baru; Empat Desainer Alam Aura. Di sana, mereka bekerja sama dalam pengelolaan segala kehidupan para peserta … atau bahk

    Last Updated : 2022-07-15
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 74: Sesuai Amanat Hati, Kami Berperang Untuk Perdamaian Dunia.

    Episode 74: Sesuai Amanat Hati, Kami Berperang Untuk Perdamaian Dunia.Zaman telah berubah, pemerintahan satu dunia yang lama diusung oleh para Pewaris Aura kenyataannya selalu berujung perang kehancuran. Satu pemerintahan global yang dipimpin Tetua Pewaris Aura selalu terjebak dalam perang-perang konyol, atau perdamaian jebakan. Sementara organisasi PDO (Persatuan Dunia Organisasi) sama sekali terasa palsu; tidak menyelamatkan semua peserta dari kehancuran peperangan, tidak mampu menghentikan pertikaian. Alih-alih menciptakan perdamaian untuk kemakmuran bumi, mereka malah menciptakan perdamaian untuk bisnis finansial yang hipokrit. Umat manusia yang mewarisi ilmu Aura tidak lagi benar-benar dapat diandalkan, begitu pula sebaliknya, umat manusia non-pewaris Aura sama saja kotornya. Sehingga tidak mengherankan lambat laun kepercayaan antar sesama manusia pudar, dan parahnya malah saling membenci hanya untuk kemudian menyalahkan satu sama lain. Semua solusi yang dipersembahkan bagi uma

    Last Updated : 2022-07-15
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 75: Lelaki Sejati Itu Kerjanya Cari Mati.

    Episode 75: Lelaki Sejati Itu Kerjanya Cari Mati.Alternasi waktu: 3457 / 05 / Capricorn (Musim dingin). Pukul 14:05.Di balik rindangnya hutan area Utara, terdapat desa di sisi hutan dengan penataan rumah-rumahnya yang unik bersarang pada tiap-tiap pepohonan. Tempat itulah lokasi Kael dan Arata kini berada. Kael De Rigel sendiri kembali menemukan kesadarannya saat ia mendedah kelopak matanya. Jelas bahwa selain mengenal tempat terbaringnya kini ialah tikar, mata berliannya pun mendapati ruangan pengap 3X3 meteran yang telah dihuni olehnya serta kawannya; Arata. Ruangan berdinding dari kayu jati dengan dua jendela kaca yang menghadap hutan, serta sebuah petromaks yang menyingkap bayangan kegelapan bergantung di sudut Timur Laut ruangan. Selain tikar yang dijadikan alas tidur, terdapat lemari baju, meja kecil berlaci di samping pintu, dan seperangkat panah dengan 125 anak panah tergantung di samping jendela kaca—tidak banyak benda berharga dalam rumah pohon ini.Dia membuat selimut

    Last Updated : 2022-07-15
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 76: Bukan Soal Siapa Yang Benar, Tapi Soal Siapa Yang Kuat.

    Episode 76: Bukan Soal Siapa Yang Benar, Tapi Soal Siapa Yang Kuat. 'Revolusi kaum Selatan bukan seperti yang didengungkan kelompok konspirator batil penyebar propaganda ketakutan. Tidak sama sekali. Juga bukanlah revolusinya milik bangsa Selatan, bukan pula milik seorang presiden. Melainkan revolusi kaum Selatan ialah suatu pembangunan kepemimpinan mutlak seluruh umat manusia. Satu revolusi untuk satu dunia. Pendirian dunia baru; sosial-kepemimpinan yang progresif revolusioner, tanpa eksploitasi manusia atas manusia!' Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, untaian kalimat yang dipetik langsung dari dan atas kepemimpinan pertama bangsa Selatan—Davian Marzuq—itu merupakan bukti pemberitaan zaman baru bagi kaum Selatan. Dan bom Quantum yang dijatuhkan selepas ia wafat adalah isyarat ketuk palu 'titik nol' / reset negara Selatan dalam membangun kembali tatanan baru kaum Selatan. Terlepas dari lembaran-lembaran baik buruknya, secara rapi beberapa bangsa lain telah menerapkan pula

    Last Updated : 2022-07-15
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 77: Melanggar Janji Laksana Kejahatan Secara Berkesadaran.

    Episode 77: Melanggar Janji Laksana Kejahatan Secara Berkesadaran. Tidaklah mengherankan mengapa pada akhirnya seiring berlalunya waktu, kedamaian bersinergi bersama kekacauan. Problematik dan solusi berbaur dalam kenyataan, waktu berlalu dengan beragam kepentingan dan menghasilkan banyak peristiwa baru. Alternasi waktu: 3459 / 05 / Sagitarius (Musim dingin). Dua tahunan pasca Kael dan Arata berpisah …. Tengah malam ini hamparan langitnya merah keunguan cerah nan memanjakan mata, dihiasi rembulan dan planet-planet yang nampak saling memamerkan kemegahan pada titik kulminasinya. “HHAAHH ….” Napas sang pemuda berembus bagai berkabut dengan mendekap erat tubuh ringkihnya yang dicengkeram kedinginan. Langkahnya tampak goyah dan dipaksakan, menembus tebalnya salju diantara pepohonan hutan, sedang ambisinya masih membara untuk dapat pulang. Pun benci diakui, Kael De Rigel sejujurnya kembali tersesat di hutan—memang salju sedang libur untuk turun, tapi suhu dingin seperti mem

    Last Updated : 2022-07-15
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 78: Atas Nama Persatuan, Percayalah Dan Tunduklah Pada Para Wakil Rakyat.

    Episode 78: Atas Nama Persatuan, Percayalah Dan Tunduklah Pada Para Wakil Rakyat. Tidak perlu kacamata pembesar hanya untuk menemukan percepatan kinerja rezim Azael dalam mengelola negaranya. Dibalik cara kerja yang cepat selalu ada pendorong dan target yang diterapkan. Dan itu memperoleh hasil yang manis walau pahitnya selalu hadir berbarengan. Setidaknya ini lebih baik ketimbang masa rezim Davian. Masa Presiden Azael De Canopus telah membuka banyak lapangan pekerjaan, bahan pangan meruah, kelompok Auranias sudah dikenakan pajak komersialisasi. Kedamaian lebih dominan daripada perseteruannya. Kendatipun jika lebih teliti lagi akan didapati sentralisasi pembangunan pada provinsi Barat-Daya dan menomor sekiankan wilayah lain—bahkan sentralisasi sudah terjadi sejak zaman kerajaan. Itu jadi sesuatu yang buruk begitu praktiknya selalu cenderung membelakangi keadilan serta pemerataan yang selalu terjebak dalam rancangan-rancangan di atas kertas semata. Dari permukaan realita semua tampak

    Last Updated : 2022-07-15
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 79: Jati Diri Dibentuk Sesuka Hati Sesuai Halusinasi Diri Sendiri.

    Episode 79: Jati Diri Dibentuk Sesuka Hati Sesuai Halusinasi Diri Sendiri. Alternasi waktu: 3465 / 16 / Taurus, (Musim Gugur). Tidak ada yang lebih dicintai di dunia ini kecuali diri sendiri. Dan atas dasar diri sendiri pula, maka pengetahuan pada kitab Aura-Cahaya diimplementasikan demi kemajuan diri. Kitab Aura-Cahaya yang dimilikinya merupakan warisan daripada mendiang mamanya agar kompetensi Aura Kael lebih mumpuni ketimbang dulu-dulu. {Sebagaimana kitab Aura-Cahaya, di dunia ini masing-masing Pewaris-Aura memiliki kitab Aura-nya. Bukan hanya mendeskripsikan tata cara menguasai semua Seni beladiri Aura, tetapi juga sejarah dan segala hal yang koheren dengan masing-masing Aura tersebut diterangkan seeksplisit mungkin. Tentu dengan tidak mengenyampingkan fakta bahwa tidak terhindarkannya pengubahan beberapa kitab Aura kearah yang buruk, sedang beberapa ilmu rahasianya hanya tertulis pada kitab para Tetua pewaris Aura.} Sehingga wajarlah Kael mengetahui sejak dini sejarah Aura Ca

    Last Updated : 2022-07-15
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 80: Menunggu Pahlawan Seperti Menunggu Hujan Uang.

    Episode 80: Menunggu Pahlawan Seperti Menunggu Hujan Uang. Alternasi waktu: 3465 / 17 / Taurus, (Musim Gugur). {Tabungan: 12.500-an Kinh.} Seratus anak panah dari kayu Estar sudah Kael beli untuk amunisi jangka panjang (kayu Estar memiliki kelenturan dengan berbahan ringan nan kuat, makanya seratus anak panah kayu Estar seharga 10.000 Kinh) dan membeli pula perbekalan. Siluman kelabangnya yang wafat hanya dihargai 3000 Kinh, level; 6—seandainya siluman itu masih hidup pastilah 6000 Kinh akan ia dapatkan. Pukul 12:17. Pada danau Omega, Kael menggunakan sampan guna melaksanakan hobinya; memancing, sambil menanti ikan untuk ia jadikan santapan. Dua ikan bersisik agak keperakan sudah ia dapatkan; kata masyarakat kota Tera, ini adalah ikan Mim. Ikan yang hanya terdapat di wilayah danau Omega. Menggelandang seperti ini cukup menghemat banyak uang ketimbang harus membayar sewa tempat tinggal. Ia menyukai kebebasan, dan amat menghargai kebebasan itu walau seringkali menanggung persoalan

    Last Updated : 2022-07-15

Latest chapter

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 381: Berhenti Makan Sesudah Kenyang.

    Mulanya, dunia terdiri dari tiga benua. Benua kerajaan langit, benua kerajaan bumi dan benua kerajaan bayangan ....Semuanya kosong tanpa kehidupan sebelum akhirnya sepasang anak kembar lahir dari alam semesta ....Sepasang anak kembar menikmati segala sesuatu yang alam semesta hadiahkan untuk kelahiran mereka ....Tetapi, keduanya tidak puas dan selalu merasa kesepian ....Semesta kemudian menghadiahkan secuil 'ide' supaya mereka beranak pinak ....Dari anak-anak mereka ramailah benua Kerajaan Langit ....Tetapi, sepasang anak kembar tidak puas dan selalu merasa kurang ....Semesta kemudian menghadiahkan secuil 'konsep' supaya mereka bermain ....Dari kebaikanlah Sang Ibu dinamai sebagai Batari-Aswani, dan dari keburukanlah Sang Bapak dinamai sebagai Batara-Aswadan ....Tetapi, sepasang anak kembar tidak puas dan selalu merasa bosan ....Semesta kemudian menghadiahkan secuil 'kebenaran mengenai segala sesuatu' supaya mereka tersadarkan ....Dari kebenaranlah sepasang anak kembar memb

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 380: Kamu Adalah Apa Yang Kamu Percayai Dalam Kepalamu.

    “... dua dua, dua tiga, dua empat ...!” Dia menghitung-hitung jumlah target yang berhasil dilumpuhkan. Tidak disangka bahkan olehnya untuk berakhir di tempat ini. Menghabiskan waktu menangani tantangan ilmu Aura di sebuah stadion beladiri Auranias dengan disaksikan oleh ribuan pasang mata .... Arena duel para Pewaris Aura desa Aswad berposisi di sisi pantai, distrik Air. Bertetangga dengan sarang penguin kaisar. Bangunannya seperti amfiteater dengan kapasitas 10.000 pengunjung dan arena duel tepat di titik sentral yang terbuka serta multifungsi (kali ini arena duel berupa panggung es setinggi satu meter). Serba monokromatik. Diberikan nama stadion Auranias Hidrogen. Pun telah disesaki oleh warga lokal yang antusias menyaksikan bagaimana Auranias Cahaya menunjukkan kemampuannya. Saking antusias dan penasarannya jumlah penonton melebihi kapasitas yang dapat ditampung. Tetapi, untuk membuktikan langsung bahwa Auranias langka itu betul-betul eksis mereka rela berdesak-desakan dan membe

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 379: Berikan Aku Kebebasan Maka Kutunjukkan Watak Asliku.

    3471-27-Leo (Musim Semi). 11:01. Kota Astras ....Sekarang Ketua Demu sibuk mengurus proyek industrialisasi desa Dom, disamping getolnya dia dan tim menuntut undang-undang dasar Auranias internasional supaya direvisi dalam konotasi yang lebih humanis. Dipusingkan oleh proyek pertambangan desa Dom yang masih terlibat tarik ulur kesepakatan. Belum lagi negosiasi dengan pemerintah pusat—atau sebetulnya Ketua Rion—yang sulit dibungkam dengan 'dana kompensasi' maupun hadiah saham perusahaan. Itu belum dengan beragam kendala lain yang sukar ditangani seorang diri ....Langkahnya tegas. Niatnya lurus. Pandangannya jauh menuju kamar hotel atau ruang kerjanya. Dibuntuti oleh tiga individu yang sangat tidak asing.”... ketua ... ketua ... kami kekurangan dukungan! Ini juga kesempatan untuk mengadili Auranias Cahaya picik itu ....“ Ellios ada di sana. Memohon bantuan lebih. Sejak Ketua Demu datang dirinya sudah melancarkan permintaannya. Menyadari kalau lawannya tidak sebanding dengannya. ”Kami

  • Sistem Aura (Infinity)   Bab 16: SISTEM AURA V.7.6 (Dewan Direksi 5).

    '... dan tidak ada yang lebih patut bertanggungjawab atas banyaknya kesemrawutan kecuali umat manusia itu sendiri.''BOOMMM' ....Pada akhirnya, dia hadir di medan perang. Alam Siluman, Realitas Tengah server 57.Asap kelabu berhiaskan kilatan listriknya meliputi sosoknya; figur laki-laki ras Angelis yang memiliki empat sayap keemasan dengan tinggi dua meteran, dengan wajah kaku nan dinginnya yang senada dengan rambut panjang keemasannya. Entitas paling indah bagi mata manusia awam.“GRROOAARRGH ...!”Segerombolan Siluman yang mengendarai monster-monster buruk rupa dan berbahaya serentak menggempurnya. Monster-monster di alam ini memiliki tingkat agresivitas dan mekanisme pertahanan diri lebih mematikan daripada monster-monster di Realita Simulasi, wujud-wujud mereka pun sangat sukar dipahami oleh penglihatan manusia awam.Tembakan-tembakan dari ilmu [Gelembung-Gelembung Meta-Ledakan] yang menimbulkan kebisingan luar biasa serta meluluhlantakkan material padat nyatanya dapat diteraba

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 378: Suatu Bangsa Yang Membangun Keadaannya Sendiri.

    .... di ruang tamu, orang-orang sangat serius dan beradu argumen. Ini merupakan dialog di hari ketiga .... Sementara untuk hari pertama, semua dirundingkan di balai desa bersama setiap tokoh pembaharu beserta warga setempat yang telah sepakat untuk menguatkan serta mengutamakan sektor pangan, energi, air beserta tempat tinggal untuk warganya dalam menghadapi segala tantangan dunia Aura, termasuk sudah menetapkan standar dan prosedur ejawantahnya. Lalu, di hari kedua, masih di balai desa musyawarah mengarahkan pada kesepakatan bahwa secara keseluruhan sistem desa akan berbasis kepemimpinan total manusia desa Aswad yang beratribut kesejahteraan, keadilan serta kesederhanaan, sedang alat-alat dalam menunjangnya atau untuk melestarikan tujuan tersebut masih menggunakan sistem kekuasaan yang pragmatis (seperti perancang hukum adat, pelaksana hukumnya dan penegak hukumnya). Pun sepakat merenovasi tata ruang desa Aswad yang akan dikerjakan selama biaya memadai. Pencabutan keseteraan hak hid

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 377: Semua Baik-Baik Saja, Semua Baik-Baik Saja.

    'Sang pemenang yang mengambil trofi.'Sebagai langkah preventif dari potensi konflik sosial yang mungkin terjadi adalah melalui pengamanan wilayah yang diperketat. Baik penyebaran informasi, distribusi perdagangan maupun keluar-masuknya orang-orang ke dalam desa tidak lagi terbuka sebagaimana ketika Kael dan timnya bertransmigrasi ke sini. Setelah acara yang disebut 'Peradilan Rakyat' desa Aswad diselenggarakan dengan baik dan benar kegiatan penduduk desa berlangsung sebagaimana biasanya dengan sedikit perubahan mendasar yang dampaknya terasa positif. Kenyataannya, masyarakat sendiri yang menentukan alur kehidupan desa.3471-25-Leo (Musim Semi). 14:11.Dan, sebagian cakrawala terselubung awan-awan kelabu sementara sebagian lainnya biru secerah harapan desa Aswad. Pasar utama desa yang berlokasi di distrik Cahaya kelihatan sibuk dalam rutinitasnya.“... mari dapatkan air hangat! Air mineral dengan harga murah dan sangat berkualitas!”“... ikan tuna, ikan gabus artik, ikan es dan ikan

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 376: Mungkinkah Seribu Orang Memikirkan Satu Hal Secara Sama Persis Dalam Satu Waktu?

    Lalu, apalagi yang mudah dipahami kalau bukan membersihkan ikan dari durinya supaya aman dimakan?Pasalnya, kenyataan yang dihadapi warga desa Aswad selanjutnya bahkan tidak pernah mereka kira kendatipun secara bersamaan mereka membutuhkannya ....Oshi dan ratusan pendukungnya konsisten mensosialisasikan transisi tata kelola desa Aswad. Pemetaan masalah beserta data yang menginformasikan sejumlah kerusakan struktural akibat kelalaian pengelolanya dipublikasi secara cuma-cuma. Belum ampuh dengan itu, Oshi tidak takut mengangkat ajaran atau cerita-cerita kemuliaan para Aswadiata beserta sepasang anak kembar pemberontak Kerajaan Langit (Batari-Aswani dan Batara-Aswadan) demi menggugah kesadaran penduduk aslinya bahwa Oshi dan segenap kerabatnya datang baik-baik untuk membantu menyelamatkan desa Aswad. Mengangkat narasi kalau para pengelola korup dan pendukungnya sebagai anak-anak Batara-Aswadan yang membawa keburukan, sementara yang berdiri dipihak Oshi dilabeli sebagai anak-anak Batari-

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 375: Bahkan Untuk Melihat Punggung Sendiri Dibutuhkan Cermin.

    “... tidak boleh menangani masalah kriminal dengan tindak kriminal lagi! Ini akan jadi blunder.”Meninggilah intonasi suara sang Ketua El begitu mendapati rekan-rekan barunya malah menuntut tindakan lebih. Penolakan para pengelola desa mendapatkan serangan langsung dari warga yang menuntut perubahan. Belum dengan kelompok lain yang terdengar menyusup untuk suatu tujuan yang belum diketahui. Setelah kepergian Gunta keamanan agak merenggang tentu karena Ellios Nun'Dias tengah menyusun strategi dan kebijakan baru, sehingga pada saat yang sama membuka peluang konflik terbuka untuk meletus. Dan, warga primitif yang memilih untuk merampok barang-barang sebagai cara bertahan hidup yang paling efisien. Kondisi desa Aswad berangsur-angsur memburuk.3471-02-Leo (Musim Semi). 16:11.Di hari esoknya, masih dalam suasana tegang pertempuran antara Kael dan Siluman Kerbau telah memakan korban jiwa serta luka-luka. Pertempuran yang mendorong mereka ke dalam sebuah rumah makan. Rumah makan Penguinis

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 374: Kalau Sopan Santun Tidak Bisa Menyehatkan, Biar Perang Yang Bicara.

    3471-01-Leo (Musim Semi). 10:11.'BOOMMM' ... ledakan baru saja merusak gerbang akademi Aura, tapi tidak ada korban yang berjatuhan atau ... belum. “Bantu yang lain ...! Bantu yang lain ...!” desak Kael sembari dengan lihai merealisasikan ilmu Aura tipe Fundamental dalam menghalau dua siluman kerbau tipe Tanah level 55. Tepat di jalan raya. “Atau carilah perlindungan!”“... iya, aku berusaha!” Sury sedapat mungkin beranjak menuju halaman depan rumah besar berbentuk iglo. Membantu dua anak muda yang menghalangi serbuan ratusan monster Semut-Semut Salju supaya tidak masuk ke dalam rumah.'BOOMMM' ....“... serang! Serang!” Dipecahnya kedamaian lingkungan ke dalam gentingnya pertempuran oleh seekor Siluman Kerbau. Berdiri di atas seekor monster Gumpalan Lemak raksasa, di jalan raya. “Para pendatang itu tidak punya hak di sini! Jadi habisi mereka!”Makhluk kegelapan itu mengerahkan puluhan Siluman kerbau tipe Tanah demi menyerang para pemberontak desa Aswad. “GRROOAARRR ...!”Informasi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status