Share

Bab 151. Arta tahu tentang Hazen

Lintang menelan salivanya yang terasa pekat di mulutnya, tangis sedih yang ditahannya perlahan tumpah dan ia pun menangis lirih di hadapan Arta.

"Tidak apa-apa, kamu bisa meihat papamu lain kali, mungkin kamu juga masih lelah ya, Nak!" kata Lintang berusaha agar tidak terbawa kesedihan yang melanda hatinya.

"Ba-baiklah, Mama mau melihat papamu dulu, nanti Mama menemani kamu di sini."

Lintang mencium kepala Arta dengan sayang, air matanya mengalir deras dan menetes, jatuh di pangkuan Arta tepat di tangannya. Anak itu masih terdiam, sampai ibunya itu pergi dari ruangan itu. Dia lalu menggenggamkan tangannya, merasakan basah air mata di telapak tangannya.

Bram dan Mira lalu ikut permisi dan berpamitan pada Arta. Hingga akhirnya tinggal Fala yang masih berdiri di dekat pintu menatap Arta.

"Apa kamu baik-baik saja, Nak?" tanyanya seraya mendekat dan duduk di dekat kaki Arta.

Arta mengerjap, dia lalu mengangkat wajahnya dan menatap Fala dengan sendu.

"Maaf, aku tidak bermaksud untuk melaku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status