Share

Melihat pertandingan

Melihat peetandingan taekwondo

Mitha membuka isi paketannya, setelah dibuka ternyata sebuah ponsel baru dari sang suami. Hatiku sudah membeku Mas, sekeras apapun usahamu aku akan tetap pada pendirianku. Guman Mitha dalam hati. Sebagai mana tinggal bersama suami tapi terasa sangat asing, manusia memiliki tabiat kadang taat, kadang maksiat, semua tergantung dari keimanan dan jiwa kita masing-masing.

Ada yang terpesona oleh tipu daya dan terlena oleh pesona dunia, ada juga yang tidak mudah tergoda oleh pesonanya, Tapi, suamiku berbeda ia mengambil jalan yang terlena oleh dunia, aku hampir tidak percaya, ya Allah bantu hambamu untuk menyelesaikan masalah ini ucap Shelomitha dalam hati.

Rembulan mulai bersinar di waktu malam, hanya terdengar suara bising pabrik dan suara lalu lalang kendaraan, Mitha duduk di balkon atas, di pandanginya bintang, Ia berharap ingin selalu menjadi sinar untuk kedua Buah hatinya. Shelomitha beranjak memasuki kamar ia berbaring di atas ranjang rasa ngantuk menyerang hingga ia tertidur larut dalam mimpinya.

Bram masih dikantor ia sibuk dengan tugasnya, selesai mengerjakan ia beranjak pulang dilihatnya semua komputer sudah dimatikan hanya dirinya dan beberapa karyawan yang ada dikantor. Dia gontai menuju parkir mobil sampai disana, ternyata Siska sudah menunggu diparkiran.

"Heyy sayangku." ucap Siska menggoda.

Diam Sittt Dia lagi Ga ada henti-hentinya ia mengganggu hidupku. guman Bram muak.

"Malam ini kencan yuk ke apartemen Mas?" Tanya Siska lagi.

"Ndak, saya mau pulang!" jawab Bram tegas.

"Ayolah Mas Bram, Siska rindu belaian Mas Bram.

"Dengar ya? Jangan ganggu saya." Ucap Bram kesal.

"Baiklah, kau mas ndak mau kubongkar kehamilanku di depan Mbak Mitha? Ancam Siska

"Bener-bener gila kamu ya," ucap Bram emosi

"Terserah Mas pilih mana." ancam Siska pada Bram.

Akhirnya mereka sampai diapartemen Siska, Bram sengaja mengikuti alur wanita ini, ia berharap ada sedikit saja celah untuk mengetahui  sifat jahatnya dan juga Rahasianya. Ia harus berpura-pura supaya ia sendiri yang membongkar kejahatannya. Atau malah nantinya Bram yang akan terperangkap dalam permainan wanita itu.

Kopi panas mengepul tercium dihidung bram. Aromanya yang begitu nikmat tarsaji diatas meja, Siska sengaja merayu Bram dengan pakaian Mini, bram menyeruput kopi panas itu, sambil ia berfikir bagaimana cara menolak Siska,

"Mas, Siska rindu,,Sambil bersandar di dada Bram.

Diam

"Mas," ucap Siska Aku harus menggodanya hingga Mas Bram mau bercinta denganku. 

"Iya Sebentar,"

Pasti wanita ini simpan ponselnya,  Aku berdiri meminum kopi, mataku tertuju pada ponsel yang ada di dekat vas bunga, bener kan dia mau menjebak aku. Ucap Bram dalam hati.

"Sis tolong ambilkan dulu handuk?" aku mau mandi.

"Baiklah Mas,"

"Ya aku tunggu," Dengan cepat Bram menggambil ponsel itu mengeceknya ternyata benar vidio On, dasar wanita bar-bar ucap Bram dalam hati. Ia langsung mematikan vidionya dan mengembalikan ke tempat semula. 

Setelah mandi Bram hanya memakai handuk berjalan keluar mau mengambil baju. Siska langsung menarik tubuh Bram hingga terjatuh diranjang, dan dosa itu kembali terjadi. Ketika Siska berada dikamar mandi  Bram cepat-cepat bersiap mau pulang, ia memakai baju langsung beranjak pulang tanpa Pamit, Siska yang keluar kamar mandi mencari Bram sudah tidak di tempatnya. 

Siska mendengus kesal hingga membanting gelas dilantai, siska ingat vidionya untuk teror Mitha, Dilihatnya ponsel dan ternyata off, Aduh nih aku yang lupa nyalain apa gimana sih, kok bisa ya jadi off. mana Mas Bram memperlakukan Aku tadi kasar banget lagi, berasa aku kayak wanita penghibur saja. Tapi , tak apalah yang penting usahaku untuk merebutnya dari kakakku itu terwujud hahaha..ucap Siska dengan nada mengancam.

Bram melajukan mobilnya dengan kecepatan cepat,ia berharap cepat sampai rumah. Sampai rumah terlihat sepi. Mungkin semua sudah tertidur. Ia berjalan gontai menuju kamarnya, ia menatap lekat kamar di sampingnya sedikit terbuka, ia melihat Mitha sudah tertidur, biasanya ia selalu menunggunya meskipun Bram pulang larut. 

Bram masuk, terlihat istrinya lagi tidur nyenyak, Bram mengusap rambutnya lalu mencium kening sang istri, ia beranjak pergi meninggalkan kamar menuju kamarnya, ia harus berkata apa rasa bersalahnya kembali terjadi ia sudah melakukan dosa itu lagi.

Fajar mulai bersinar dari ufuk timur, suara riuh burung-burung berkicau  dan embun pagi membuat dinginya tembus dikulit, Seperti biasa Shelomitha menyiapkan beberapa hidangan di meja makan, mitha berjalan membantu sang anak merapikan baju sekolahnya. Diajaknya sang anak sarapan, mitha meminta si mbok untuk memanggil Bram.

Sementara Mitha masuk kamar mandi dan berdandan tidak seperti biasanya hanya memakai daster kali ini ia memakai celana jeans dan kaos panajang dengan manik-manik dengan rambut diikat diatas, dipolesnya make up tipis membuatnya begitu cantik dan elegan. Saat mereka lagi asyik menyantap hidangan Mitha turun, dan Mau bergabung sarapan bersama, sang anak terpesona melihat Bundanya turun dari atas..

"Bunda cantik banget." ucap Raka dan Rania bersamaan.

Bram langsung menoleh kebelakang, ia tak percaya ini istrinya tumben dandan mana cantik banget lagi, mau kemana dia, guman Bram dalam hati. 

"Mau kemana Bunda cantik banget?" Tanya Raka.

"Bunda sama Eyang mau jalan sebentar nemenin Om Fiko lagi lomba taekwondo sayang!"

"Ikut Bunda," 

"Rania boleh ikut sama Bunda Tapi, Raka sekolah ya sayang biar pinter." ucap Mitha.

"Baik bunda."

"Gitu dong, nanti Bunda Beliin kesukaan Raka ya?"

"Makasih bunda," sambil mencium pipi sang Bunda.

Bram hanya diam, ucapan sang istri bagai menampar jiwanya. Selesai sarapan Mitha mengajak kedua putranya untuk berangkat. Bram yang merasa diacuhkan oleh istrinya segera berjalan mendekati istrinya.

"Tha, tolong bersikaplah dewasa?" tanya Bram pada Mitha.

"Maksudnya dewasa yang seperti apa Mas, bisa dijelaskan?

"Tha, Maksud Mas.

"Berapa tahun Mas bersingkuh dariku? Ga bisa jawab kan? Tanya Mitha pada bram kesal.

"3 tahun." jawab Bram takut.

"Tiga tahun bukan waktu yang sedikit Mas, Aku Shelomitha tidak pernah bermimpi punya suami bekas dipakai orang. berapa kali mas tidur dengannya?" tanya Mitha emosi.

"Tha Maafin Mas," jawab Bram menyesal.

"Mitha sudah Maafin Mas kan, Tapi kita berjalan sendiri-sendiri Mas. Selama ini aku berusaha untuk setia, tapi sepertinya Mas ndak puas denganku. Dan mencari wanita lain,  Permisi

Ya Alloh bantu Aku untuk menjalaninya, kuatkan hatiku yaa Robb, Mitha lalu berlalu bersama Anak-anaknya.

Bram mengusap rambut dengan kasar dilemparnya vas bunga kelantai, Mitha belum pernah berkata kasar sebelumnya. Hari ini ia bener-bener marah padaku. Mbok Darmi kaget dan langsung menghampiri suara gaduh itu.

 Dilihatnya vas bunga bertaburan dilantai, Bram pergi dan mbok Darmi membersihkan pecahannya. Apa, Den Bram selingkuh tapi sama siapa? Ucap mbok darmi penasaran.

Shelomitha mengantar sang anak menuju sekolah, lalu berangkat menuju gedung yang dituliskan alamat oleh sang Mama, melalui aplikasi warna hijau. Selang berapa Menit mobil terparkir di gedung olah raga 

"Mang kardi ndak usah nunggu diluar Ayo ikut masuk semangatin Den Fiko?" tanya mitha pada Mang kardi.

"Baik Nyah," ucap supir pribadi Mitha

Mitha dan Rania masuk dalam gedung tersebut, tempat sudah rame mereka mencari keberadaan sang Mama, dilihatnya wanita paruh baya itu sudah menunggu kedatangannya,

"Mama?" Mitha berjalan menghampiri sang Mama.

"Ayo duduk disana sebentar lagi lomba dimulai." ucap sang Mama.

"baik Ma" mitha dan Rania mengekor dibelakang  Mama mertuanya.

Acara demi acara sudah dilalui giliran Fiko yang Maju, ia sempat kalah dan terjatuh, didengarnya ada yang berteriak sang Mama dan Mbakyu nya yang cantik membuat Fiko kembali bersemangat, babak selanjutnya final sang Mama dan mitha melihatnya cemas 

"Mama, Mitha takut itu mulut Fiko sudah berdarah," ucap Mitha tak tega melihat Fiko.

"Tha jangan merasa sedih, Ayo kita dukung Fiko semangatin ya sayang, nanti kalau fiko lihat kita senang pasti Dia menang." ucap mama memberi tau Mitha.

"Masa Ma?"  tanya Mitha pada mertuanya

"Iya Ayo sudah tersenyum, jangan cemberut saja Tha,

"Iya Ma, 

Fiko, Fiko ,fiko

Mitha, Mama, Rania serta mang kardi mereka kompak semangatin Fiko, Fiko yang melihat dari kejauhan menjadi semangat, ia harus berjuang, demi Mamanya dan Mbakyu nya.

dan Akhirnya ia mendapat juara satu. Sang Mama terlihat begitu gembira dan memeluk sang putra.

"Selamat ya Fiko," ucap mitha pada sang adik.

"Makasih Mbak Mitha! Makasih juga sudah datang semangatin Fiko."

"iya sama-sama Fiko" ucap mitha pada Fiko

"Sakit ndak Om bibirnya berdarah?" Tanya Rania.

"Hmmm, Sakit ndak ya! Ndak papa Rania nanti juga sembuh di obatin sama Om. Kan Om laki-laki harus kuat." Jawab Fiko sambil menggendong Rania.

Fiko menggendong Rania menuju mobil, mang kardi pulang mau menjemput Raka, Mitha sama Rania ikut mobil Fiko. Mama mengajak mampir keresto, Mitha terlihat sedih sebentar lagi ia akan kehilangan orang-orang yang disayang, cepat atau lambat ia pasti akan pergi dari keluarga yang begitu baik dengannya. Di dalam mobil, Mama mertua memberi obat luka pada Fiko.

"Hebat ya om Fiko jadi juara, selamat ya Om?" tanya Rania sama Fiko ia berharap Fiko bisa menjaganya selalu.

"Pasti dong sayang om Fiko bakalan jagain Rania, ucap Fiko pada Rania.

"Makasih ya Om,

"Sama-sama sayang.

Fiko melajukan mobilnya pelan, ia hanya ingin luka mbaknya sedikit terobati. mobil sudah terparkir di depan resto. Mereka masuk dan memesan makanan, tak berselang lama makanan sudah siap diatas meja mereka.

Next.....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status