Share

Utusan Dewi

Author: Ikan Kembung
last update Last Updated: 2025-10-14 18:09:40

Saat penglihatan semua orang sudah pulih, mereka menyadari bahwa tempat mereka berada sekarang bukanlah di kelas, melainkan di sebuah tempat asing yang bernuansa abad pertengahan.

Semua orang merasa kagum saat melihat ke sekeliling mereka.

"Dimana ini? Bukankah sebelumnya kita berada di kelas?"

"Tempat ini sangat bagus, seperti di dalam sebuah istana di abad pertengahan!"

Di balik rasa kagum itu, mereka semua sedang kebingungan sekaligus terkejut karena mendapati diri mereka sedang berada di dalam ruangan yang tidak mereka kenal.

"Mungkinkah semua ini sebuah hologram yang dipasang di kelas kita?"

"Sepertinya tidak, kendi ini terasa nyata saat kusentuh, dan di kelas kita tidak ada benda semacam ini!" Sahut salah satu murid yang sedang menyentuh sebuah kendi hias yang berukuran cukup besar.

"Permisi semuanya!" Suara yang halus dan lembut tiba-tiba terdengar, suara itu berasal dari depan semua orang.

Suara ucapan yang lembut itu menarik perhatian semua orang termasuk Arya dan Anton, kemudian mereka melihat seorang wanita cantik bak bidadari yang mengenakan pakaian serba putih dengan rambut panjang berwarna kuning.

Wanita itu memiliki kulit berwarna putih seperti susu yang terlihat sangat lembut apabila di sentuh.

Anton memasang ekspresi serius lalu maju satu langkah ke depan lalu bertanya dengan lantang dan bringas.

"Siapa kau?"

Wanita cantik itu tidak marah melihat sikap kasar dan tidak sopan Anton, sang wanita cantik membalas Anton dengan senyuman lembut yang indah. Setelah tersenyum, sang wanita cantik mulai bicara dengan nada yang lemah lembut.

"Pertama-tama, aku ingin meminta maaf kepada semuanya. Namaku Rani, gadis suci yang melayani Dewi kasih sayang Ani! Aku memanggil pahlawan sekalian kedunia ini atas Wahyu dari Dewi Ani, dan..."

Sebelum gadis suci itu menyelesaikan kata-katanya, Anton langsung memotong pembicaraannya.

"Tunggu sebentar! Apakah kau barusan menyebutkan pahlawan?"

"Iya?!" Jawab sang gadis suci sambil memasang ekspresi kebingungan yang terlihat manis dan imut.

"Apa maksudmu itu kami?" Tanya Anton sambil merentangkan kedua tangannya ke samping.

"Tentu saja!" Gadis suci itu tersenyum lembut kepada Anton.

"Jangan bilang kau nanti ingin kami bertarung dan mengalahkan raja iblis!" Ucap Anton dengan serius.

"Benar sekali!"

Sudut bibir Anton langsung tertarik, dia tersenyum seperti orang licik. Kemudian dia melangkah maju ke depan sambil merentangkan kedua tangannya dan berkata.

"Kami hanyalah seorang murid biasa, bagaimana kami bisa bertarung dan mengalahkan raja iblis?"

"Kalau soal itu tenang saja, kalian orang-orang dunia lain memiliki berkah khusus yang bisa digunakan untuk bertarung, mungkin sebaiknya aku menyebutnya sebagai skill agar bisa dipahami dengan lebih mudah!"

Setelah mendengar penjelasan singkat sang Gadis suci, Anton tidak bisa berhenti tersenyum. Dia menjadi yang paling bersemangat di antara teman-teman sekelasnya.

"Hey Anton, sepertinya kau tahu banyak soal ini! Apa kau mungkin seorang otaku yang sering nonton Anime Isekai?" Tanya temannya Anton.

"Hey bajingan! Jangan berpura-pura tidak tahu, bukankah kau menontonnya bersama dengan ku waktu itu?"

"Kau benar juga, aku lupa!"

Anton kembali menoleh ke arah sang gadis suci kemudian lanjut bertanya.

"Hey gadis suci, bagaimana cara kami bisa tahu kemampuan apa yang kami punya?"

Sebelum sang gadis suci menjawab pertanyaan Anton, Arya datang menyela percakapan.

"Tunggu dulu, kenapa jadi kalian berdua yang memutuskan ini? Aku tidak tertarik dengan permainan Isekai kalian, jadi bisakah kau mengembalikan ku kembali ke bumi gadis suci?" Ucap Arya dengan ekspresi serius.

"A... Aku juga!" Ucap Tiara yang satu pendapat dengan Arya.

Sang gadis suci tidak langsung menjawab, dia tersenyum ramah selama beberapa detik, setelah itu barulah dia membuka mulutnya dan berkata.

"Sebelum itu, aku akan menjawab pertanyaan tuan muda Anton terlebih dahulu, siapa tahu nanti setelah mengetahui skill apa yang kalian dapatkan, kalian bisa berubah pikiran!...

... Apakah kalian melihat bola kaca di depan kalian itu? Itu namanya kristal sihir, saat kalian menyentuhnya, maka akan muncul sebuah jendela status, dan skill beserta status tubuh kalian akan tertulis jelas pada jendela status itu!..."

Perhatian semua orang langsung tertuju kepada bola sihir yang berada di atas sebuah altar kecil yang ada di depan semua orang, kemudian teman-teman sekelasnya Arya mulai berbisik kecil satu sama lain, mereka merasa tidak sabar untuk mengetahui skill apa yang akan mereka dapatkan.

"Kalau begitu sekarang, siapa yang ingin mencoba duluan?" Tanya sang gadis suci.

"Biar aku yang pertama!" Anton melangkah maju dengan percaya diri.

Dia berdiri di balik altar kecil sambil menatap kristal sihir yang ada di atasnya.

"Sekarang tuan muda Anton cukup menaruh tangannya ke atas bola/kristal sihir itu lalu ucapkan kata Status!" Jelas sang gadis suci.

Anton yang mendengarkan penjelasan sang gadis suci langsung mengulurkan tangan kanannya ke depan, kemudian ia menaruhnya di atas bola kristal, saat tangan Anton menyentuh bola kristal, bola kristal itu tiba-tiba bersinar selama beberapa detik.

swooshh...

3 detik kemudian, muncul sebuah panel/jendela status yang melayang di hadapan Anton, sang gadis suci langsung mendekat dan memeriksa jendela status milik Anton.

"Selamat tuan muda Anton, anda mendapatkan skill Swordmaster Rank A+!" Ucap sang gadis suci lalu tersenyum lembut kepada Anton.

"Hanya Rank A+? Tch... Membosankan, seharusnya aku minimal mendapatkan Rank S atau Rank SS+!" Ucap Anton yang merasa sedikit kecewa.

Setelah membangkitkan jendela statusnya, Anton langsung turun dari Altar dan kembali ke tempatnya. Kemudian dia berbalik dan menatap ke arah Arya dengan tatapan mengejek.

"Hmph! Aku penasaran skill apa yang akan kau dapatkan!" Ucap Anton lalu tersenyum kepada Arya dengan niat mengejek.

Arya menatap Anton dengan tatapan datar tanpa emosi, dia mengacuhkan semua perkataan Anton begitu saja karena terlalu malas untuk meladeninya.

"Selanjutnya!" Ucap sang gadis suci dengan nada suara yang lembut dan enak di dengar.

Satu persatu para murid menaiki Altar kecil di depan mereka untuk mengetahui jenis skill masing-masing.

Setelah beberapa murid maju dan melihat skill masing-masing, sekarang giliran sang ketua kelas tampan yang sangat populer baik dikalangan murid laki-laki maupun murid perempuan, namanya Ren Gama.

"Biar ku tebak, dia pasti akan menjadi pahlawan!" Gumam Arya dalam hati.

Ren menyentuh bola kristal di hadapannya, kemudian bola kristal itu bersinar sangat terang, sinar cahayanya lebih terang daripada sebelum-sebelumnya.

Kemudian jendela statusnya muncul, isi jendela statusnya benar-benar berbeda dengan yang lainnya. Hanya dia saja yang langsung mendapatkan job Pahlawan yang tertera pada jendela status yang baru saja ia bangkitkan.

"Ah! Pahlawan! Selamat tuan muda Ren! Anda mendapatkan pekerjaan sebagai Pahlawan yang sebenarnya! Kami akan bergantung pada anda Pahlawan Ren!" Ucap sang Gadis suci dengan sopan.

"Benar saja! Plot cerita yang pasaran, meskipun aku bukan seorang Otaku, aku tahu beberapa hal yang pasaran tentang cerita-cerita Isekai seperti ini!" Gumam Arya dalam hati.

Setelah Ren turun dari Altar, gadis suci itu lanjut memanggil peserta lainnya yang belum naik.

"Selanjutnya!"

Para murid yang belum naik satu persatu mulai naik dan membangkitkan jendela status mereka, beberapa menit kemudian...

Kini giliran Arya yang maju, dengan ekspresi datar dan dingin, Arya melangkah maju menaiki Altar kecil yang ada di depannya. Dia berdiri di hadapan sang gadis suci lalu berkata.

"Aku tidak tertarik dengan semua ini, jadi bisakah kau mengembalikan ku saja ke bumi?"

"Tolong setidaknya coba saja dulu tuan muda Arya, siapa tahu anda akan mendapatkan skill Rank tinggi!" Jawab sang gadis suci lalu tersenyum ramah.

"Baiklah, tapi tak peduli apa yang akan kudapatkan, semuanya takkan ada yang berubah!" Ucap Arya lalu berbalik menghadap Altar.

Tangan kanan Arya langsung menyentuh bola kristal dan bola kristal itupun langsung bersinar, tak ada yang istimewa dari kristal sihir yang bersinar itu.

Kemudian jendela status milik Arya muncul, jendela statusnya sama seperti yang lainnya, di dalamnya tertulis beberapa keterangan mengenai status fisik mereka.

"Kekuatan 7, kelincahan 6, ketahanan 6, mana 1, untuk skillnya... Skill apa ini? Adaptasi?... Dan apa rank skill ku?" Arya merasa kebingungan karena skill milik orang lain memiliki tingkat yang disebut Rank, sedangkan miliknya tidak ada.

"Tuan muda Arya, bisakah aku melihat skill apa yang anda miliki?" Tanya sang gadis suci.

"Skill Adaptasi!" Jawab Arya dengan singkat.

"Hoohh... Menarik, baru kali ini aku mendengar skill seperti ini, lalu skill ini Rank apa?"

"Tidak ada!"

"Hmm.... Begitu rupanya, apa?!" Sang gadis suci merasa sedikit terkejut mendengarnya. Untuk memastikannya lagi, dia kembali bertanya.

"Apa maksud anda tuan Arya?"

"Seperti kataku, disini hanya tertulis skill Adaptasi, dan lagi ini skill Pasif (slalu aktif)!"

"Hmm... Tidak ada kesalahan apapun dengan jendela statusnya, kalau begitu hanya ada satu kemungkinan, tuan muda sama sekali tidak memiliki potensi sehingga jendela statusnya menunjukkan apa yang dimiliki oleh orang biasa! Tapi tuan muda Arya tidak perlu kecewa, status rata-rata pria dewasa biasa itu 5, sedangkan milik tuan muda Arya itu 6!"

Semua orang yang mendengarnya langsung berbisik membicarakan Arya dari belakang, Anton yang mendengar hal itu langsung tersenyum lebar. Dia memiliki niat jahat kepada Arya setelah mengetahui bahwa Arya tak lebih dari orang biasa yang memiliki 1 poin status lebih tinggi.

"Kau tidak perlu menghibur ku!" Ucap Arya lalu turun kembali ke tempatnya sebelumnya.

"Arya..." Panggil Tiara dengan suara gemetar khawatir.

"Aku baik-baik saja, sebaiknya kau khawatirkan dirimu sendiri!" Jawab Arya sambil mengerutkan keningnya.

Arya bisa merasakan tatapan dan niat jahat dari para murid lain terutama Anton dan kacung kacungnya.

"Yo Arya! Sungguh sangat di sayangkan kau menjadi sampah tidak berguna sekarang!" Ucap Anton sambil mendekati Arya dengan niat buruk bersama dengan kawan-kawannya.

Tanpa basa-basi lagi, Anton langsung melayangkan sebuah pukulan ke arah Arya. Namun tak Anton sangka, Arya bisa menghindarinya dan membalas memukul Anton hingga tumbang.

Buakkk!!

"Hey, kau memang mendapatkan skill Rank tinggi, tapi sekarang status ku masih satu tingkat lebih tinggi darimu!" Ucap Arya dengan tatapan yang tajam dan menyala.

"Tolong jangan berkelahi di sini, ini adalah tempat suci!" Ucap sang gadis suci dengan nada lembut.

Mendengar ucapan gadis suci itu, Anton langsung mengurungkan niatnya untuk membalas Arya.

"Tch! Untuk sekarang kau selamat, tapi tidak dengan lain kali!"

Arya dan kelompoknya pergi menjauh dari tempat Arya dan Tiara.

"Baiklah, sekarang kita lanjutkan membangkitkan jendela statusnya!"

Beberapa saat kemudian, giliran Tiara sebagai orang terakhir yang akan membangkitkan jendela statusnya. Tiara naik ke atas Altar dengan gugup, kemudian tangannya menyentuh kristal sihir yang ada di depannya.

Kristal sihir itupun bersinar dan jendela status milik Tiara muncul, rata-rata poin status Tiara adalah 4, dia memiliki poin status paling rendah di antara yang lainnya yang memiliki poin status rata-rata 5.

Dan untuk skillnya, dia mendapatkan skill terendah setelah Arya yang tidak memiliki Rank pada skillnya.

"Skill Melahap Rank E ya... Hmm... Untuk sekarang kau bisa turun dan kembali dulu!" Ucap sang gadis suci.

Tiara turun sesuai dengan arahan dari gadis suci, semua tatapan langsung tertuju ke arah Arya dan Tiara. Mulut mereka mulai bersuara menyuarakan ejekan kepada mereka berdua.

"Kalian memang pasangan yang serasi, yang satunya si sampah yang tidak memiliki Rank, dan satunya memiliki Rank sampah!"

"Ahahaha..." Semua orang tertawa mengejek Arya dan Tiara, kecuali beberapa orang yang bisa di hitung dengan satu tangan, dan salah satunya adalah sang ketua kelas Ren.

Ren menatap kasihan kepada Arya dan Tiara, begitu pula dengan beberapa murid yang tidak menertawakannya.

"Baiklah semuanya, kuharap kalian semua puas dengan jendela status yang kalian dapatkan! Dan sekarang, untuk menjawab pertanyaan Arya sebelumnya, aku sudah mendapatkan Wahyu dari Dewi Ani yang agung!...

.... Pertama-tama, aku ingin meminta maaf kepada kalian berdua Arya dan Ani! Sebelum Raja iblis di kalahkan, tidak ada cara untuk mengembalikan kalian ke bumi, akan tetapi aku bisa menempatkan kalian ke tempat yang cocok untuk orang seperti kalian!" Ucap sang gadis suci sambil tersenyum.

Arya merasakan firasat yang tidak enak, alisnya mengkerut ke tengah.

"Dia tidak menggunakan bahasa yang formal kepada kami berdua, ada yang aneh di sini!"

Hanya Arya saja yang merasa curiga, sedangkan Tiara sama sekali tidak merasa curiga kepada sang gadis suci.

"Aku merasa penasaran dengan tempat itu, kuharap itu benar-benar tempat yang cocok untuk ku!" Jawab Arya.

"Tenang saja!" Sang gadis suci mengulurkan tangan kanannya ke depan, dia mengaktifkan sihir teleportasi kepada Arya dan Tiara. Lingkaran sihir muncul di bawah kaki Arya dan Tiara.

"Tempat itu benar-benar cocok untuk orang seperti kalian berdua!" Ucap sang gadis suci sambil tersenyum, senyumnya kali ini bermaksud untuk menghina dan merendahkan Arya.

Setelah melihat ekspresi sang gadis suci, Arya benar-benar mengerti sekarang.

"Sial, jadi memang begitu ya!" Ucap Arya dengan pasrah, kemudian dia mengusap rambutnya kebelakang dan memberikan salam perpisahan kepada sang gadis suci berupa salam jari tengah.

"Kau yang memulai semua ini, jangan sampai kau menyesalinya, tunggu aku kembali akan ku buat kau hidup menderita!" Ucap Arya dengan bringas.

Arya dan Tiara menghilang seperti tertelan oleh lingkaran sihir teleportasi yang bergerak ke atas, sang gadis suci mengirim mereka ke tempat yang berbeda.

Swooshhh....

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Skill Adaptasi Tanpa Batas   Jendral Iblis Redrun

    Skill pasif Regenerasi Arya tengah aktif mengobati luka-luka di sekujur tubuhnya, dalam waktu singkat sebagian besar luka-lukanya telah pulih. Sang jendral iblis Redrun merasa cukup terkejut saat melihat Arya yang berhasil selamat hidup-hidup setelah terkena semburan nafas naga secara langsung. Area hutan itu sekarang sudah hancur akibat nafas naga dan amukan sihir Tiara saat mengira kalau Arya sudah mati. Kini Arya dan Tiara sedang berdiri menghadap satu sama lain. "Arya, kamu terluka!.." "Aku tak apa, yang lebih penting sekarang adalah dia! Kita harus membuat bajingan itu turun!" Ucap Arya sambil menatap tajam ke arah naga es dan jendral iblis Redrun. "Apakah dia baru saja melihat ke arahku? Dari jarak sejauh ini? Menarik..." Ujar sang jendral iblis Redrun. "Orang sepertinya akan mengganggu di masa depan, jadi aku harus membunuhnya apapun yang terjadi sekarang. Ice Dragon ayo!" Jendral iblis Redrun mndorong telapak tangan kanannya ke depan sambil memerintahkan sang naga untuk

  • Skill Adaptasi Tanpa Batas   Cerberus KW

    Arya berdiri menyamping di atas dinding sambil memeluk erat Tiara yang tidak sadarkan diri supaya tidak terjatuh, kemudian sang naga es putih yang ada di depannya menyemburkan bola energi yang telah terkumpul di dalam mulutnya.Groarrr!!!!Semburan naga itu sangat kuat hingga mampu menghancurkan beberapa lapis dinding dungeon yang tebal dan keras, untungnya Arya telah menghindari semburan nafas naga itu sambil menggendong Tiara. Swooshh... Arya mendarat di atas kawah air terjun yang membeku, kemudian sang naga lanjut mengeluarkan semburannya lagi ke arah Arya.Groaarr!!! Swooshh...Kaki Arya yang baru saja mendarat di permukaan es langsung kembali melompat untuk menghindari serangan sang naga es.Duaarrr!!!Kekuatan semburannya kali ini tidak sekuat sebelumnya, namun dia menyemburkannya ke arah Arya berkali-kali sehingga membuat Arya tidak bisa berhenti bergerak untuk menghindar.Duar duar duar!!Semburan naga itu meninggalkan jejak kristal es dimana-mana, dia berusaha untuk menyem

  • Skill Adaptasi Tanpa Batas   Naga Es

    Arya dan Tiara berjalan di tengah pegunungan salju yang tinggi lembut, di sekitar mereka terdapat pohon-pohon yang tertimbun oleh salju putih.Jauh di depan mereka, ada sebuah gunung yang jauh lebih tinggi dari pada gunung yang lainnya."Lantai ini jauh lebih luas dibandingkan dengan lantai-lantai sebelumnya, aku mungkin tidak akan bisa mencapai langit-langitnya hanya dalam satu lompatan lagi!" Gumam Arya dalam hati sambil mengernyitkan keningnya.Beberapa menit setelah mereka berjalan di dalam hutan, mereka akhirnya bertemu dengan segerombolan monster Yeti. Monster Yeti adalah monster yang berbentuk seperti kera, namun ukuran dan kekuatannya jauh lebih besar, dan lagi wajahnya sangat mengerikan, dia memiliki taring tajam yang menjulur keluar dari mulutnya."Yeti, beberapa lantai sebelumnya dia menjadi bos monster, tapi sekarang dia mulai bergerombol seperti para kroco yang menyebalkan!" Ucap Tiara yang merasa kesal dan bosan menghadapi banyak Yet

  • Skill Adaptasi Tanpa Batas   Sihir Es

    Badai salju berhenti di pagi hari, cahaya terang seperti mentari muncul menembus masuk ke dalam goa melalui mulut goa/pintu masuk.Arya masih mendekap Tiara dengan lembut sampai cahaya sang mentari buatan hampir menyentuhnya, beberapa detik kemudian, kelopak mata Arya berkedut, jari telunjuknya sedikit bergerak.Kemudian mata Arya terbuka perlahan, Tiara yang menyadari hal itu langsung menyambutnya dengan sapaan hangat."Selamat pagi Arya!" Ucap Tiara dengan suara yang sangat lembut dan hangat sampai-sampai membuat salju yang lembut di depannya meleleh karena merasa minder dengan kelembutan suara Tiara.Arya tidak menjawab apapun, bibirnya tetap tertutup rapat, meskipun Tiara mendapatkan balasan dingin dan datar dari Arya, Tiara merasa tidak masalah.Kemudian Arya menarik kedua tangannya yang sedang melingkari tubuh Tiara (memeluknya), lalu dia bangun berdiri dengan acuh tak acuh seolah tidak terjadi apa-apa.Mata Tiara terus melirik ke arah Arya yang terus memasang ekspresi dingin da

  • Skill Adaptasi Tanpa Batas   Dekapan Hangat

    Setelah Arya dan Tiara bertemu satu sama lain, mereka berdua memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mencari jalan keluar dari sana bersama-sama.Dengan adanya Tiara yang menemani Arya, melawan para Monster kini menjadi lebih mudah. Dan ada masanya dimana Arya merasa iri kepada Tiara yang bisa menggunakan sihir untuk menyerang dari jauh.Selama perjalanan mereka, Tiara semakin terobsesi dalam mencintai Arya. Sampai-sampai ia selalu menatap Arya setiap saat bahkan saat berada di tengah-tengah pertarungan sekalipun seperti saat ini."Haahh... Arya memang sangat mempesona, dia sangat kuat dan begitu tampan sampai-sampai membuatku meleleh!" Ucap Tiara dengan posisi kedua tangannya yang sedang menyentuh pipinya, kemudian lidahnya menjulur keluar dan menjilat bibirnya yang kering.Tatapan matanya terhadap Arya terlihat begitu intens dan intim.Sementara itu Arya sedang sibuk mengalahkan beberapa Monster raksasa yang ada di depannya, monster-monster raksasa itu memiliki perawakan seperti ora

  • Skill Adaptasi Tanpa Batas   Senyum Psikopat

    Setelah membuat pedang dan belati baru, Arya langsung melanjutkan perjalanannya ke lantai yang lebih dalam, dalam perjalanannya itu. Dia bertemu dengan berbagai macam monster tipe baru yang memiliki racun lebih mematikan di banding sebelum-sebelumnya.Skill bertarung Arya menjadi semakin mahir, tebasannya menjadi sangat kuat. Bahkan tekanan angin yang keluar dari tebasannya saja dapat membelah sebuah batu yang sangat keras.1 bulan kemudian...Arya telah melewati lebih dari 50 lantai, sekarang dia sedang berhadapan dengan ratu monster laba-laba.Ratu monster laba-laba itu memiliki setengah badan manusia (perempuan) ke atas, dan setengah badan laba-laba ke bawah. Matanya ada banyak sampai memenuhi jidatnya,Arya berdiri tegak 20 meter di depan ratu monster laba-laba, kedua tangannya memegang erat pedangnya."Menjijikan!" Ucap Arya dengan tatapan dan ekspresi dingin.Arya menatap jijik ratu monster laba-laba di depannya dengan pupil mata yang menyala, di saat sang ratu berteriak keras

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status