공유

Babak Baru Kehancuran (1)

Mobil Saka berhenti di depan rumah keluarga Renata. Kepala Renata bergerak lambat menatap rumah yang sudah lama sekali tidak pernah dia lihat. Rumah itu masih sama seperti dulu, membuat hatinya di landa rasa rindu yang membuncah.

            Di pangkuannya, Ghea berusaha berdiri. Kedua tangannya menyentuh jendela mobil, ikut menatap ke arah rumah itu. “Ana, Ma?” tanya Ghea.

            Renata tersenyum menatap Ghea. “Ini rumahnya Mama, rumah Kakek sama Neneknya Ghea.”

            “Nek?” ulang Ghea. “Nek Ocie?”

            “Bukan...” Renata tertawa pelan. “Nenek Ayu sama Kakek Herman.”

            Kepala Ghea

잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status