Home / Romansa / Sorry, I Love You / Mencari Siapa Pria itu

Share

Mencari Siapa Pria itu

Author: Miss L
last update Huling Na-update: 2021-04-15 14:30:12

Mata Azura memerah, kepalanya terasa pusing semalaman dia terjaga. Walau dia sangat mengantuk, tapi masih mencoba berkonsentrasi dalam kelas Pak Budi di salah satu Universitas swasta terkenal. Rasa kantuk semakin menyerangnya, dia kurang tidur karena kejadian malam itu. Kantung mata dan lingkaran hitam terlihat jelas dimatanya. Entah siapa yang melakukan tindakan yang tidak senonoh padanya membuatnya sangat ketakutan.

Wendy dan Joy menatap Azura dengan heran, tidak seperti biasanya gadis ceria itu seperti itu.

"Azu, kamu kenapa?" Wendy  dengan khawatir.

"Aku ngantuk banget, mata ku ga kuat untuk membuka mataku lagi." Azura sambil menahan diri untuk tidak menguap.

"Ijin cuci muka dulu sana, masih 1 jam lagi loh kelas berakhir," ujar Wendy.

Azura meminta ijin untuk dia ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya yang terlihat sangat lelah. Azura berjalan dengan setengah mata hampir tertutup menabrak seorang pria tanpa disengaja.

"Aduuh maaf," kata Azura dengan mengantuk setengan terpejam.

"Kamu kalau jalan pake mata dong!" jawab Lelaki itu ketus.

"Loh kamu salah, jalan itu pakai kaki bukan mata dan aku kan udah minta maaf, mana mungkin aku sengajak nabrak kamu," balas Azura.

"Halah alasan bilang aja sengaja karena kamu mau kenalan sama aku."

Mendengar perkataan pria tersebut membuat mata Azura yang setengah terpejam menjadi membulat sempurna. Dia menatap pria yang berada di hadapannya dengan tidak percaya, pria itu tingkat kepercayaan dirinya sangat akut membuat kepala Azura mendadak semakin pusing.

"Terserah dah, males aku berurusan dengan mahluk aneh kayak kamu," jawab Azura dengan kesal.

Rasa kantuknya mendadak hilang saat dia marah marah dengan pria aneh tersebut. Azura menghentakan kedua kakinya menuju kelasnya kembali.

Wendy dan Joy menatap Azura dengan tatapan heran, mereka berfikir kenapa Alessia begitu cepat kembali dari kamar mandi dan wajahnya terlihat sangat kesal dan tak lagi wajah mengantuk.

"Jangan banyak pertanyaan, aku lagi ga mood," ujar Azura dengan ketus.

******

Azura, Joy, dan Wendy sudah berada di cafetaria kampus mereka. Wajah kesal Azura sudah menghilang saat dia sudah selesai melahap 2 mangkok bakso. Joy dan Wendy menatap Alessia dengan tidak percaya, 1 mangkok yang mereka makan saja sudah bikin kenyang ini malah 2 mangkok.

"Azu, kamu tuh lapar atau rakus sih, gila aja 2 mangkok dan 4 es jeruk." Joy takjub melihat cara makan Azura yang seperti orang kelaparan tidak makan selama setahun.

"Aku laper berat tadi malam aku mengalami kejadian yang bikin stress."

"Kamu kenapa?" tanya Joy dengan wajah nya yang penasaran.

Azura menceritakan pengalaman tadi malam yang mengalami pelecehan seksual oleh orang tak dikenal. Wendy bergidik ngeri dan Joy merasa marah dengan apa yang terjadi pada sahabatnya.

"Kamu ga bilang kakek Ricardo?" tanya Joy.

"Kakek lagi sibuk banget dari kemarin aku tidak berketemu sama kakek. Makanya pas pulang konser BTS aku aman trus ada seorang om-om keluar dari ruang kerja kakek, sempat sih berbicara basa basi nama nya Luis Gera apa Geraldo gitu aku lupa juga sih, setelah itu aku malah kena masalah yang aneh," ujar Azura ketakutan sendiri teringat kejadian malam itu.

"Berarti dirumah kamu ada tamu ya, apa mungkin salah satu tamu yang kerumahmu dan melakukan pelecahan itu Le?" Joy merasa curiga.

"Yaa ampun Joy kamu pinter amat, kenapa aku ga kepikiran ya. Nanti aku cek cctv dirumah tapi cctv cuman ada bagian luar sih ga ada di dalam rumah."

"Tapi setidaknya kamu jadi tau siapa aja yang kerumahmu, nah bisa diliat kan pria mana dengan ciri ciri udah melakukan pelecahan tersebut," ujar Wendy juga jadi ikut penasaran.

"Iya nanti aku cari tau deh tapi ada masalah juga nih, kontrol cctv ada diruang kerja kakek."

"Gimana caranya lah cari cela supaya bisa liat cctv nya dari pada nanti kamu kenapa kenapa lagi." Joy mengkhawatirkan sahabatnya Azura.

Azura, Joy, dan Wendy masih membahas kejadian yang dialaminya dan rencana mereka melihat siapa saja yang malam itu datang kerumahnya.

********

Azura sudah berada dirumahnya tapi lebih tepatnya berada di ruang kerja kakeknya. Dia sibuk dengan mouse memutar kembali video cctv dimalam tersebut membuatnya tak menyadari ada yang masuk ke dalam ruang kerja, dia sendiri sedang focus dengan layar monitor. Ricardk merasa heran dengan kelakuan cucu kesayangannya itu.

"Sedang apa Azu?" suara Ricardo terdengar berat membuat Azura melonjakkan badan karena kaget mendengar suara Kakeknya.

"Ini cuma mau liat tadi malam ada yang mencurigakan atau ga kek. Pas malam itu aku kan ke dapur cari makannan kek eeh ga sengaja liat ada orang keluar dari ruang kerja kakek makanya sekarang aku mau liat tamunya siapa aja kek." Azura memberikan penjelasan pada Ricardo.

"Eiits itu siapa?" tanya Ricardo saat melihat ada seorang wanita berjalan mengendap endap masuk pintu rumah. 

Wajag Azura mendadak pucat, dia bermaksud untuk memecahkan masalah malah jadi kena masalah. Dia tidak berani bercerita tentang kejadian malam yang membuatnya trauma.

"Azura Marion Javier! Kamu pulang jam 1 pagi. Kenapa tidak sekalian pulang pagi jam 7 pagi!" bentak Ricardo dengan menatap wajah Azura marah.

"Maaf kakek, maafin aku kakek."

"Ini sudah yang keberapa kali kamu melakukan ini sama kakek! Pergi sesuka hatimu, pulang semaumu sendiri. Kamu melanggar semua peraturan yang kakek buat!! Mau jadi apa kamu nanti Azura. Kamu cuma cucu kakek satu-satunya." Ricardo makin marah.

"Kakek, aku hanya pergi nonton konser BTS idol kpop favorite ku kek, itu juga bersama teman-temanku kek. Kakek aku minta tolong jangan terlalu bersikap berlebihan seperti itu. Aku juga butuh kebebasan kakek, ingin juga pergi seperti anak-anak seumuran aku. Umurku sudah 20 tahun kemana kemana selalu dengan supir disaat teman temanku memakai mobil mereka sendiri tapi kenapa aku tidak boleh kakek, kakek tolong mengerti aku kek." Azura mencoba memberikan penjelasan pada Ricardo.

"Tidak akan ada kebebasan atau hal yang lain Azura. Kamu adalah cucu kakek satu satunya, kakek tak akan pernah melihatmu terluka apapun yang terjadi."

"Kakek, Azu tau sangat sayang sama aku, aku tau kakek ingin selalu memastikan aku aman tapi kel–"

"Tak ada tapi-tapian, tidak ada!" Ricardi semakin tambah marah dan dia membentak Azura dengan suara yang begitu keras.

"Masuk kamar mu Azura. Kamu dihukum tak boleh keluar rumah kecuali kuliah." Ricardo menatap tajam pada cucunya.

"Kakek jahat tak pernah mengerti Azu," sahut Azura sambil berlari menaiki anak tangga dan menangis di atas ranjang.

Ricardo menyesali sudah membentak cucu kesayangnya. Dia sangat khawatir Azura akan mengalami hal yang buruk. Hanya Azura lah yang selamat dari kecelakaan maut, hanya Azura lah  penerus bisnis nya dan pewaris segala yang dimilikinya. Demi menjaga dan melindungi Azura apapun akan Ricardo lakukan.

Azura menangis di dalam kamarnya, dia lelah hidup terkekang dan selalu di larang untuk berbuat apa yang menjadi keinginannya. Apakah sulit untuknya bisa sebebas teman-temannya?

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
manyun manyun bersama
Gw ngerti prasaan lo, gw jg gto
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Sorry, I Love You   Cinta Dalam Hidupku

    Seusai itu senja jadi sendu awan pun mengabu Kepergianmu menyisakan duka dalam hidupku 'Ku memintal rindu menyesali waktu mengapa dahulu Tak kuucapkan aku mencintaimu sejuta kali sehari Walau masih bisa senyum Namun tak selepas dulu Kini aku kesepian Kamu dan segala kenangan Menyatu dalam waktu yang berjalan Dan aku kini sendirian Menatap dirimu hanya bayangan Tak ada yang lebih pedih

  • Sorry, I Love You   Separuh Jiwaku Pergi

    Tak lama Bella dan Luis datang ke rumah sakit, mereka langsung menemui Azura. Azura hanya terdiam menatap lantai dengan pandangan kosong. Dia tidak pernah menyangka akan mengalami musibah seperti ini. Baru saja 2 tahun dia bahagia bersama Reno tapi sekarang jadi seperti ini."Ada apa ini Azura, kenapa Renk bisa seperti ini?" tanya Bella dengan khawatir."Aku... aku..." Azura tak sanggup berkata-kata lagi air mata terus mengalir di pipinya.Bella memeluk Azura. Dia mengerti perasaan menantunya yang tidak menyangka Reno bisa seperti ini. Luis tidak sabar menunggu kabar dari Dokter yang menangani Reno.“Aduh lama banget sih. Ngapain aja mereka,” ucap Luis gelisah.Mereka hanya saling diam sambil memanjatk

  • Sorry, I Love You   Kesedihan Azura

    Keesokan harinyaDi saat Reno akan berangkat kerja Gil malah menangis. Dia tidak ingin Reno meninggalkannya membuat Reno tidak tega pada putranya."Mau cama papa, papa ga boleh pelgi.” Gil menarik tangan Reno.Reno menggendong Gil lalu berkata, “Gil mau sama ikut Papa?" tanya Reno."Cama Papa… Papa."Reno tidak tega menolak keinginan Gil. Dia pun tidak jadi berangkat ke rumah sakit demi menemani putranya."Bang apa ga masalah kamu ga

  • Sorry, I Love You   Ulang Tahun Gil

    2 tahun kemudianTanpa terasa waktu berlalu dengan cepat. Pernikahan Azura dan Reno sudah 2 tahun begitu juga dengan usia Gil yang menginjak 2 tahun.“Sayang, kamu kenapa kok pucat sekali wajahmu?” tanya Reno khawatir keadaan Azura.“Ga tau nih Bang sudah 3 hari aku selalu mual dan muntah-muntah kali pagi,” jawab Azura.Reno teringat kejadian di Sydney dulu persis seperti keadaan Azura saat ini. Dia berpikir mungkin saja Azura hamil. Dia akan memastikan keadaan Azura hamil atau tidak agar tidak bimbang.“Kita ke dokter yaa pagi ini sekalian ikut ke rumah sakit,” ujar Reno.“Iya Bang.”

  • Sorry, I Love You   Sorry, I Love You

    Tiga bulan kemudianUsia baby Gil sudah 3 bulan. Azura sudah tidak seperti dulu lagi dia banyak tersenyum seakan kebahagiaan selalu menghampirinya. Dalam hatinya berharap kebahagiaan ini jangan sampai berakhir. Sudah dua bulan ini dia membatasi jam praktiknya agar bisa berkumpul bersama keluarga dan bermain bersama putrinya, Gil.Tapi berbeda dengan Richie. Dia mencoba mengerti dengan kebahagiaan Azura dan Reno hanya bisa menatap dari kejauhan kebahagiaan mereka. Dia ingin sekali menghampiri putranya, memeluk putranya, dan mengatakan kalau dia sangat mencintai Gilbert Rexy Geraldo melebihi apapun di dunia ini.Hingga Richie datang menemui Reno di rumah sakit. Dia ingin meminta sekali saja bersama baby Gil lalu dia akan merelakan semuanya.“Ada apa kamu

  • Sorry, I Love You   Kesedihan Azura

    Setelah pemeriksaan intensif dengan baby Gil oleh tim dokter barulah Luis merasa lega. Baby Gil mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Reno sangat sedih menatap bayi yang baru berusia sehari itu terbaring lemah di inkubator untuk membuat suhu tubuhnya stabil.Jarum infus masuk ke dalam tangan bayi mungil tersebut sampai suara tangisan terdengar tanpa air mata. Baby Gil diberikan air susu ibu pengganti yang sudah disiapkan oleh pihak rumah sakit untuk memenuhi gizi anak Reno. Keadaan Azura yang masih dipengaruhi oleh obat penenang tidak memungkinkan untuk memberikan ASI untuk anaknya. Mungkin setelah Azura sadar baru dapat memberikan ASI yang semestinya.“Kamu baik-baik saja Ren?” tanya Luis.“Iya Pa, aku baik-baik saja,” ucap Reno.Luis tidak

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status