Tak lama Bella dan Luis datang ke rumah sakit, mereka langsung menemui Azura. Azura hanya terdiam menatap lantai dengan pandangan kosong. Dia tidak pernah menyangka akan mengalami musibah seperti ini. Baru saja 2 tahun dia bahagia bersama Reno tapi sekarang jadi seperti ini.
"Ada apa ini Azura, kenapa Renk bisa seperti ini?" tanya Bella dengan khawatir.
"Aku... aku..." Azura tak sanggup berkata-kata lagi air mata terus mengalir di pipinya.
Bella memeluk Azura. Dia mengerti perasaan menantunya yang tidak menyangka Reno bisa seperti ini. Luis tidak sabar menunggu kabar dari Dokter yang menangani Reno.
“Aduh lama banget sih. Ngapain aja mereka,” ucap Luis gelisah.
Mereka hanya saling diam sambil memanjatk
Seusai itu senja jadi sendu awan pun mengabu Kepergianmu menyisakan duka dalam hidupku 'Ku memintal rindu menyesali waktu mengapa dahulu Tak kuucapkan aku mencintaimu sejuta kali sehari Walau masih bisa senyum Namun tak selepas dulu Kini aku kesepian Kamu dan segala kenangan Menyatu dalam waktu yang berjalan Dan aku kini sendirian Menatap dirimu hanya bayangan Tak ada yang lebih pedih
Masa muda harus dinikmati dengan berbagai pengalaman juga petualangan. Dan itu lah yang dilakukan Azura sekarang. Dia sedang berjingkrak jingkrak, menggerakan badannya, dan bersenandung mengikuti alunan music BTS yang menggunakan bahasa Korea. Alessia menonton konser BTS dengan Joy dan Wendy, sahabatnya."Jin, i love you," teriak Joy saat melihat Jin berjalan dari atas panggung menuju tempatnya berdiri."Loh V mana, eeh itu V... V," teriak Azura tak mau kalah dari Joy.Makin histeris Azura berteriak saat V seperti menatap ke arahnya. "Saranghae Oppa... V ooh my god V." Azura berteriak makin keras."Woi keras amat sih teriaknya, sumpah berisik banget," ujar Wendy kesal dengan teriakan Azura."Apaan sih, biasa aja kali... Namanya juga konser bebas dong mau teriak-teriak juga, mau sepi ke hutan aja sana nonton konser Tarzan," jawab Azura kesal dengan Wendy."Terserah dah, eeeh itu Jungkook mana, marry me Jungkook." Wendy juga berteriak saat mel
Mata Azura memerah, kepalanya terasa pusing semalaman dia terjaga. Walau dia sangat mengantuk, tapi masih mencoba berkonsentrasi dalam kelas Pak Budi di salah satu Universitas swasta terkenal. Rasa kantuk semakin menyerangnya, dia kurang tidur karena kejadian malam itu. Kantung mata dan lingkaran hitam terlihat jelas dimatanya. Entah siapa yang melakukan tindakan yang tidak senonoh padanya membuatnya sangat ketakutan.Wendy dan Joy menatap Azura dengan heran, tidak seperti biasanya gadis ceria itu seperti itu."Azu, kamu kenapa?" Wendy dengan khawatir."Aku ngantuk banget, mata ku ga kuat untuk membuka mataku lagi." Azura sambil menahan diri untuk tidak menguap."Ijin cuci muka dulu sana, masih 1 jam lagi loh kelas berakhir," ujar Wendy.Azura meminta ijin untuk dia ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya yang terlihat sangat lelah. Azura berjalan dengan setengah mata hampir tertutup menabrak seorang pr
Azura akhirnya bisa keluar dari rumahnya setelah dua hari dia dikurung oleh Ricardo tidak bisa keluar rumah dan sudah berada di kampus bersama Wendy dan Joy. Mereka sekarang sedang berada di cafetaria setelah jam kuliah mereka selesai. Wajah Azura hari terlihat begitu berbeda tidak seperti biasanya."Azu dua hari yang lalu mata mu kayak mata panda, hari ini beda lagi membengkak dengan lingkaran mata yang menghitam. Kayaknya perlu touch up deh," kata Wendy ."Haha makasih yaa Wen kamu perhatian banget sama aku." Azura memeluk Wendy."Aku lagi sedih, kesal dan sebel banget sama kakek," ujar Azura."Kenapa? Kamu sama kakek Ricardo bertengkar?" tanya Wendy."Iya saat aku liat cctv diruang kerja kakek, eeh ketauan dan ngeliat video keluar kayak maling padahal belum sempat melihat siapa yang berada disekitar rumah. Baru kali ini kakek berteriak, membentak aku dengan keras," ujar Azura sedih.Saat mereka berusaha menghibur Azura terdengar suara jer
Azura menangis disamping ranjang pasien VVIP di salah satu rumah sakit swasta terbaik di ibu kota. Dia sangat sedih melihat keadaan Ricardo yang terbaring lemah."Kakek... kakek bangun... aku janji akan jadi anak yang penurut tidak membantah omongan kakek lagi. Bangun kek." Azura memegang tangan kakeknya dengan erat."Tante kita bawa aja kakek pengobatan di luar negeri biar lebih baik dan bisa cepat sembuh.""Nona Azura tenang pak Ricardo pasti akan sehat. Tadi kena serangan jantung. Kamu yang sabar yaa sayang," kata Gisela dengan lembut.Gisela sedih melihat keadaan Ricardo dan Azura. Gisela wanita berumur paruh baya adalah asisten dan sekretaris pribadi Ricardo. Gisela dulu sahabat Megan ibu Azura, Gisela membantu Ricardo dan Anita membesarkan, merawat, dan menjaga Azura dari usia 6 tahun sampai diusianya sekarang 20 tahun.Gisela dulu sempat menikah namun akhirnya bercerai, Mantan suami Gisela menceraikannya karena tidak bisa memberikan ket
Azura masih kepikiran tentang apa yang dia dengar saat pembicaraan Ricardo dengan Luis Geraldo. Siapa yang akan dijodohkan? Apakah dia akan dijodohkan oleh kakeknya dengan anak Luis dan Bella Geraldo? Dia belum siap jika harus menikah di usianya yang masih 20 tahun.Dengan perasaan yang sedang tidak menentu Azura menghubungi Wendy tapi ponsel temannya itu tidak aktif lalu menghubungi Joy. Dia ingin bertemu dengan Joy untuk menceritakan tentang dirinya yang sepertinya akan di jodohkan dengan anak Luis Geraldo walau dia sendiri belum pasti.Wajah Azura tidak bersemangat, dia lelah dengan semua peraturan yang dibuat Ricardo dan juga risau tentang kabar perjodohan. Joy mendengarkan semua keluh kesah Azura yang terlihat tertekan.
Tanpa curiga Azura menerima cocktail yang diberikan Roy. Steve memperhatikan itu juga dengan senyuman licik sebentar lagi Azura akan menjadi miliknya dan gadis itu tidak akan mungkin menolaknya lagi.Apa yang direncanakan oleh Steve tidak semudah yang dibayangkan. Niat jeleknya ternyata sudah diketahui oleh pria yang dari tadi memperhatikan Azura. Azura adalah miliknya tidak akan mudah dia membiarkan Azura menjadi milik orang lain.Azura mengalami rasa yang berbeda pada dirinya yang dia bingung untuk diungkapkan. Dia gelisah dan mulai merasa kegerahan tanpa disadarinya menyentuh lehernya. Sensasi berbeda yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya, meningkatkan gairah yangmenjalar dari aliran darah hingga bagian sensitifnya.Wajah A
Hidup di dunia bagaikan suatu ujian dalam hidup. Ada berbagai cerita yang berharga untuk kita syukuri dan ada cerita sedih sebagai pelajaran dalam kehidupan agar tidak terulang lagi di masa depan.Azura terbangun dengan kondisi badannya tidak seperti dulu. Kepalanya pusing, merasakan sakitnya di sekujur tubuhnya terasa remuk redam. Dia bingung dengan keadaan disekitarnya, kamar ini bukan kamarnya.âAku di mana?â ujar Azura bingung.âKenapa aku ga pakai baju?âBerbagai pertanyaan ada di dalam benak Azura. Dia berusaha mengingat apa yang terjadi kemarin malam sehingga bisa berakhir di sebuah r