Reno menemani Azura yang terbaring lemah di atas ranjang. Dia terus menggenggam erat tangan Azura berharap istrinya segera sadar. Bella yang juga berada di sisi Azura dan Reno menatap dengan khawatir. Kenapa menantunya bisa jatuh pingsan di usia kandungannya sudah 6 bulan?
“Permisi Bu, dokter Andri sudah datang,” ujar salah satu asisten rumah tangga.
“Suruh ke sini,” ujar Bella.
Richie mendengar kalau dokter yang dipanggil Bella sudah datang segera keluar dari kamarnya bersembunyi di balik pintu kamar Reno. Dokter Andri merupakan dokter SPOG atau dokter kandungan sengaja di panggil Bella untuk memeriksa keadaan Azura. Walau Reno yang juga merupakan seorang dokter sudah mengatakan kalau keadaan Azura hanya kelelahan, tapi Bella tidak mempercayainya. Dan apa yang dikatakan Reno juga sama seperti yang dikatakan Dokt
Reno menatap Selvia dengan sedih. Dia terus menggenggam tangan Selvia berharap wanita yang masih dicintainya baik-baik saja. Suara erangan Selvia terdengar membuat Reno semakin khawatir.“Sel, apa yang kamu rasakan?” tanya Reno.“Reno…” Suara Selvia terdengar lemah.“Kenapa kamu melakukan ini Sel.”“Reno…” Selvia menangis menatap Reno.Reno menjadi tidak sampai hati dengan keadaan Selvia. Dia membelai dengan lembut tangan Selvia berharap semua akan baik-baik saja.“Sakit Ren, sakit banget,” ujar Selvia masih men
Richie pergi dari rumah keluarga Geraldo setelah mendengar jerit tangis Azura kemarin. Dia lebih baik ke apartemennya saja dari pada harus berhadapan dengan Reno dan Azura. Perut buncit Azura semakin membuatnya terluka dan marah. Walau seharusnya dia tahu kalau Azura istri Reno, tapi tetap saja dia tidak bisa menerimanya.Dia teringat saat Luis memutuskan bahwa Reno lah yang akan menikahi Azura padahal Luis tahu kalau dia menyukai Azura.Flashback“Papa, aku yang lebih dulu mengenal Azura,” protes Richie.“Lalu kenapa? Apa kamu pikir Azura pantas dengan lak
Kenangan-kenangan indah membawa kita hanyut dalam perasaan rindu. Tidak mudah melupakan seseorang yang selalu menemani selama ini. Hubungan yang seharusnya berakhir di saat sudah memiliki pasangan lain menjadi terulang kembali. Sulit untuk menghapus semua kenangan indah yang pernah terjadi.Selvia sudah terbangun terlebih dahulu dibandingkan Reno. Dia menatap Reno dengan senyuman penuh arti, benar dugaannya kalau Reno pasti tidak akan membiarkan dirinya sendirian. Dia teringat saat merasa putus asa sewaktu Reno tidak membalas pesannya.FlashbackSelvia merasa resah dan gelisah sendiri sambil menatap ponselnya. Reno hanya membalas pesannya ala kadarnya. Bahkan saat dia menghubungi Reno, lelaki itu tidak menjawab teleponnya.“Sial! Kalau begini Reno bisa kabur dari aku,” gerutunya dengan geram.
Dengan amarah dan kecewa Reno menuju rumah keluarga Geraldo untuk menemui Luis, Papanya. Dia tidak pernah menyangka pria yang sangat dihormatinya dalang dibalik perpisahannya dengan Selvia.Sesampainya di rumah dia segera mencari Luis yang sedang sarapan bersama Bella, Mamanya. Bella tersenyum menyambut kedatangan Reno yang datang secara tiba-tiba.“Tidak seperti biasanya Ren, kamu datang pagi-pagi begini. Sudah sarapan belum? Mana istrimu?” tanya Bella.Mendengar perkataan Bella membuat Reno tersadar kalau dia melupakan Azura. Tapi permasalahannya dengan Luis lebih penting daripada Azura untuk saat ini, dia yakin Azura baik-baik saja selama ada Richie. Entah apa yang dilakukan Richie mungkin saja berpura-pura menjadi dirinya agar Azura tidak curiga kalau dia tidak pulang tadi malam.“Papa,
Ada perasaan menyesal tentang masa lalu walau tidak dapat mengubah semuanya, begitu pula dengan perasaan kekhawatiran tidak dapat mengubah masa depan yang sulit untuk diketahui orang seorang manusia. Begitulah yang dirasakan Reno, dia sangat menyesal telah membuat hidup Selvia menjadi hancur.Di saat dia berada di depan rumahnya malah ada perasaan semakin bersalah pada Azura. Di satu sisi dia masih mencintai Selvia, tapi ada cinta juga untuk Azura. Terjebak oleh masa lalu membuatnya sulit untuk menatap masa depan.Bertemu Azura membuatnya semakin tidak enak, dia menghindari tatapan Azura yang melihatnya dengan heran.“Bang, tadi pagi ke mana? Aku bangun tidur Abang udah ga ada?” tanya Azura.Reno teringat tadi malam Richie menggantikan dirinya jadi dia harus berpura-pura seakan pergi pagi-pagi lalu kembali lagi.
Apa yang dipikirkan Richie seakan menjadi kenyataan. Sekarang Reno sedang sibuk mengurusi Selvia. Hubungan Reno dan Selvia semakin dekat, mereka tertawa bersama dan mengenang kisah kasih yang manis di masa lalu mereka menjalin kasih selama 8 tahun.Sudah seminggu berlalu dan Reno selalu bersama Selvia. Selvia juga sudah kembali 3 hari yang lalu dari rumah sakit dan Reno selalu menemani juga merawat Selvia dengan kasih sayang. Reno semakin hari semakin dekat dengan Selvia, seakan lupa kalau dia memiliki istri yang selalu menantikannya di rumah.Sikap Reno pada Azura sikapnya juga berubah. Sudah tidak ada lagi perhatian dan kasih sayang yang dulu Reno tunjukkan pada Azura. Sepulang praktik dari rumah sakit Reno tidak pulang ke rumahnya, tapi ke apartemen Selvia. Dia menutupi pernikahannya dari Selvia, entah sampai kapan dia akan berbohong pada Selvia.
Setelah Bella pergi Reno yang sedari tadi hanya diam mematung menjadi memikirkan Azura. Dia sangat dingin pada istrinya dan Azura sama sekali tidak marah walau dia sudah berkata-kata kasar. Dering ponsel mengganggu lamunan Reno. Dilihatnya nama Selvia tertera di layar ponsel.Reno ragu mengangkat panggilan dari Selvia. Dia sedang tidak ingin diganggu oleh siapapun. Pikirannya sekarang hanya tertuju pada Azura seakan Selvia lenyap dari pikirannya.Selvia melakukan panggilan telepon berkali-kali ke ponsel Reno. Dia paling tidak suka diabaikan oleh siapapun.“Kenapa si Reno tidak mengangkat teleponku sih. Dasar laki-laki bodoh sialan!”“Aku harus terus menghubunginya jangan sampai dia malah pulang ke rumah Azura. Dia harus jadi milikku lagi dan malam ini aku akan menggodanya.”
Reno sangat panik saat tahu tidak ada Azura di rumah. Dia berkali-kali menghubungi ponsel Azura tapi tidak ada jawaban.“Apa Azura kabur dari rumah?” tanya Reno pada dirinya sendiri.“Sepertinya tidak mungkin Azu melakukan hal tersebut. Apa sebaiknya aku menunggunya pulang di rumah saja.”Reno menunggu Azura di rumah. Dia sendirian tanpa satupun orang yang menemani, kesendirian mengingatkan pada Azura yang selalu menunggunya pulang setiap malam sendirian dan kesepian. Ada perasaan sakit dalam hatinya mengingat Azura.“Kenapa aku jadi sangat kejam dan dingin pada Azu semenjak ada Selvia? Dia tidak bersalah atas semua masalahku malah aku bersikap seperti itu padanya,” ucap Reno menyesali perbuatannya.