Ayo dukung karya ini dengan memvote dan memberi masukan, agar karya ini bisa terus update lebih semangat!
"Berarti kau bisa mengidentifikasi setiap ramuan di dunia ini dan memberitahuku mengenai resep pil?" Kai bertanya dengan antusias."Dalam mimpimu, bagaimana aku bisa memberikan begitu murah padamu? Kau harus bisa mendapatkannya sendiri atau kau harus membelinya dengan Battle Pointmu, aku juga memiliki peraturan untuk tidak memberikanmu sesuatu yang seharusnya kau dapatkan dari Sistem dengan caramu sendiri, atau yang lebih buruknya aku akan ditarik dari Sistem itu sendiri." Wigen menjelaskan."Cih! Begitu banyak peraturan, tapi aku tidak terlalu keberatan dengan itu, aku sudah terbiasa untuk mendapatkan sesuatu dengan caraku sendiri, namun jika itu adalah hal yang gratis, tentu aku tidak keberatan menerimannya." Kai tertawa kecil."Benar, Kai... Tempat apa ini? Apa yang membuat tempat ini begitu berbahaya? Dan darimana sumber Panas ini berasal?" Wigen yang sebelumnya tidak memperhatikan, kini akhirnya sadar dan memotong perkataan Kai sebelum kembali ke topik utama."Aku tidak tahu pasti
"Kita tinggal memikirkan bagaimana caranya untuk bisa mendekati Danau Magma itu lalu kita bisa mengambil Esensi Api Inti Bumi itu." Wigen bergumam sambil berpikir.Mendengar kata-kata yang diucapkan Wigen, Kai mengangkat kedua alisnya. Ia dengan antusias bertanya. "Mengambil Esensi Api itu? Bagaimana caranya?""Apa kau pura-pura tidak tahu? Bukankah kau memiliki Elemental Pot?" Wigen bertanya dengan nada mencibir."Aku sudah memikirkan hal itu, namun melihat kekuatan dari Api Inti Bumi ini, aku rasa Elemental Pot ini tidak akan sanggup menahannya, sebab di kehidupan lamaku, belum pernah ada harta karun yang sanggup menahan api sekuat ini." Kai menggelengkan kepalanya."Memang, di dunia ini juga akan sulit menemukan harta seperti itu, tetapi ini adalah harta yang berasal dari Sistem, jika itu mengatakan sanggup menampung segala jenis Elemen di Langit dan Bumi, maka begitulah kenyataannya, namun meskipun kita memiliki Elemental Pot ini, tidak ada cara bagi tubuhmu untuk bisa mendekati pu
Kai menghancurkan Pil Pemurni Darah dan menyebarkannya di sekitar, ia akan menggunakan pil ini dengan cara menghirupnya setiap kali ia bernafas agar setiap kali ia mengedarkan darahnya, darah itu menjadi lebih murni.Hal pertama yang dilakukan Kai sebelum mulai membentuk Lautan Darahnya ialah mencari ke dalam ingatan jiwanya setiap detail mengenai Teknik Lautan Naga Darah. Kai mulai memutar Akal Spritualnya dan mencari jauh ke dalam ingatannya. Ia menemukan potongan-potongan ingatan mengenai Teknik Naga Darah, lalu menyatukannya menjadi ingatan yang utuh.Setelah beberapa jam berlalu Kai berenang dalam ingatannya, ia sudah berhasil mengumpulkan setiap detail, bahkan detail terkecil. Kai lalu mulai mencoba tahap pertama. Tahap pertama dimana Kai harus bisa memompa darahnya lima kali lebih cepat sebelum memperkuat Qi Darahnya.Kai terus menerus memompa darahnya berkali-kali lebih cepat sehingga detak jantungnya seolah-olah akan meledak. Setelah itu ia memperkuat Qi Darahnya dan mengedark
Tubuh Kai perlahan-lahan kembali ke kondisi semula, namun itu berhenti sebelum tubuhnya benar-benar pulih. "Esensi Qi tidak dapat membantu kondisi tubuhku seperti semula, aku masih harus mendapatkan makanan."Meski Kai adalah seorang Kultivator, namun dengan tingkat kultivasinya saat ini, tubuhnya masih membutuhkan nutrisi dari makanan. Kai lalu mencoba untuk menghubungi Wigen dengan cara menghidupkan kembali Sistem.[ System Online! ]"Wigen, apakah di dalam Sistem ada sumber makanan yang bisa aku konsumsi?" tanya Kai segera setelah Wigen kembali online."Tidak... Sudah ku bilang, jika kau membutuhkan Item Mall, kau harus sampai di level 10." Wigen menjawab."Ah, Baiklah, kalau begitu aku akan kembali mematikan sistem.""Bajingan-" Belum sempat Wigen melanjutkan kata-katanya, Kai sudah lebih dahulu mematikan Sistem. Ia terpaksa harus kembali mematikan Sistem, sebab ia harus membentuk Lautan Spritualnya, yang juga membutuhkan konsentrasi dan keadaan halus.Kai memutuskan untuk terus me
Kai menghela nafas kasar, keberadaan Sistem ini memiliki dua sisi yang baik dan buruk di saat bersamaan, namun Kai tidak terburu-buru. Dengan Kolam Spritualnya, ia sudah merasa puas. Ia bisa melakukan serangan spritual dengan kekuatan yang lebih tinggi dan jumlah Qi Spritual yang lebih banyak. Hal yang paling Kai butuhkan dari Kolam Spritual ini ialah cakupan Akal Spritualnya yang sebelumnya hanya sanggup 10 hingga 15 kilometer kini ia bisa melihat sejauh seratus kilometer. Sungguh perbedaan besar yang sangat signifikan."Baiklah... Aku tidak terburu-buru, Akal Spritual ku bisa di tingkatkan sejalan dengan kenaikan levelku. Saat ini aku hanya harus fokus maju ke depan dan mengambil Esensi Api Inti Bumi." Kai mengepalkan kedua tangannya dengan tekad."Aku sudah sangat penasaran bagaimana caramu untuk bisa melewati tekanan panas ini hingga ke sisi Danau Magma itu." Wigen terdengar antusias."Kau jangan membuat suara saat aku dalam proses menahan tekanan panas di area ini." Kai mengingatk
Kai terus melakukan teknik pernafasan, ia menghirup Esensi Panas dan Racun Api lalu kemudian Naga Darah memurnikan Energi itu melalui Lautan Darah sebelum di distribusikan menuju darah, daging, otot, dan tulang secara bergantian.Dimandikan oleh Panas membuat tubuh Kai semakin marah. Pertumbuhan kekuatan Tempering Tubuhnya perlahan meningkat, ia cukup puas dengan hal ini. Setelah beberapa jam menyerap Energi Panas, saat tubuhnya sudah mengalami kenaikan dalam kekuatan, Kai memutuskan untuk berdiri dan maju beberapa langkah ke depan hingga saat Intensitas Panas semakin meningkat dan dirinya tidak lagi sanggup menahan tekanan yang diberikan, ia akan kembali duduk bersila, menggunakan Teknik Nafas Naga untuk menyerap Energi Panas Hingga tubuhnya terbiasa dengan panas di sekitar sebelum maju beberapa langkah lagi.Beberapa hari telah berlalu dengan cepat, Kai kehilangan hitungan sudah berapa lama ia berada di dalam Aula Kobaran Api, ia hanya fokus untuk menyerap Energi Panas dan mengubahny
Kai kini hanya berjarak lebih kurang satu kilometer dari pusat Kobaran Api dan hanya berjarak sekitar seratus meter dari bibir Danau Magma. Tekanan Panas di daerah ini lima kali lebih kuat dari sebelumnya. Kai menggertakkan giginya dan memulai Langkah Ketiga dari Teknik Nafas Naga. Langkah ketiga dari teknik Nafas Naga yaitu menyerap Esensi Panas tidak hanya di sekitar tubuh Kai, melainkan sanggup menghisap panas sejauh ratusan meter tergantung ketahanan dari tubuh penggunanya.Kai dengan gila-gilaan menyerap seluruh energi panas sejauh seratus meter hingga membuat Naga Darah meraung dengan ganasnya, itu merasa tertantang setelah melihat banyaknya jumlah Energi Panas yang di serap oleh Kai. Meskipun hal ini terlalu beresiko bagi Kai, namun Langkah Ketiga Teknik Nafas Naga merupakan langkah terakhir dan yang paling efektif untuk menaikkan Kultivasi Tempering Tubuh, sebab Langkah Pertama dan Kedua tidak lagi berdampak banyak pada kemajuan Kultivasi Tempering Tubuh Kai.Meskipun jumlah Es
Naga Api itu kembali masuk ke dalam Danau Magma setelah menunjukkan tubuh massive nya, kini hanya kepalanya yang muncul di permukaan Danau Magma. Meskipun itu hanya kepalanya, tingginya mencapai sebelas meter. Naga Api melihat tajam ke arah Kai. "Seorang lelaki lemah bermimpi mendapatkan Inti Api ini? Kau sungguh tidak layak, bersyukurlah dalam hidupmu kau bisa bertemu dan berbicara dengan saint ini!""Lalu mahluk seperti apa yang pantas untuk mendapatkan Api itu? Bukankah Api itu ditakdirkan untuk dimiliki oleh orang yang mampu mengambilnya?" Kai berbicara dengan tenang dan menatap kedua mata berapi Naga itu."Kai! Jaga bicaramu! Naga itu sangatlah kuat dan bahkan Kultivator Divine Soul akan mati hanya dengan sekali serangannya! Sepertinya ia penjaga inti api bumi ini, lupakan, mari kita berbalik dan pergi." Wigen terlihat sangat khawatir dan takut di sisi lain.Kai buru-buru menjelaskan kepada Wigen dengan koneksi pikiran. "Naga ini memanglah sangat kuat, namun ia adalah bagian dari