Share

Kekalahan

Mustafa membuat Zivana sangat terkejut. Dia menggeleng keras mencegah keinginan Mustafa. “Jangan lakukan. Aku akan berjuang melawan mereka. Kau tidak perlu membuktikan apapun. Mustafa … aku mohon.”

Mustafa memeluk Zivana erat. Mereka berdua saling menikmati kehangatan masing-masing. Mustafa menatap wajah Zivana dengan tatapan lembut. Senyuman tampan terlihat di sana. Linangan air mata hilang seketika. Mereka saling menyatukan kening dengan senyuman.

“Senyummu sangat indah. Berikan kepadaku setiap hari, Zivana.”

“Aku akan memberikannya, kekasihku,” jawab Zivana dengan bisikan manja.

Bibir mereka kembali bersatu dengan indah. Hasrat kembali hadir dalam hati masing-masing. Namun itu semua harus mereka tahan. Lidah mulai bersentuhan menyapa di dalam. Saling bermain dengan senyuman, membuat kebahagiaan semakin utuh. Sedikit gigitan di bibir Zivana, membuat sang putri tersenyum dan membalasnya. Bibir itu masih saling m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status