Share

Menerobos Benteng Inti

Aigul tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Hatinya bergemetar. Perasaan lega dia rasakan. Tanpa banyak berpikir, Aigul memeluk Mustafa yang tiba-tiba berada di hadapannya. Dalam diam Mustafa perlahan membalas pelukannya.

“Tidak perlu meninggalkan istana,” ucapan Mustafa, seketika membuat kedua mata Aigul melotot keras. Dengan cepat dia melepaskan kedua tangannya yang semula mengerat di leher Mustafa.

“Apa kau akan membiarkanku di sini? Kau sudah berjanji kepadaku, Pangeran.” Aigul memasang amarah. Kedua tangannya mengepal. Deguban jantungnya semakin cepat. Dia berharap Mustafa akan memberikan alasan tepat untuk dirinya.

“Hari ini kerajaan Zengini akan berada di tanganku. Ini adalah rencanaku. Ratu Deriya bersama sepuluh kerajaan sudah mengambil alih Spaden dan semuanya. Mereka melanggar aturan. Aku akan mengakhiri ini.”

Aigul mencengkeram dadanya. Dia menarik napas panjang. Hatinya merasa lega mendengar alasan yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Slamet Chrisbiantoro
aku suka ama cerita ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status