Share

Pilihan

Malam semakin datang. Mustafa masih saja memeluk Zivana di dalam kamarnya. “Kenapa aku mendapat kabar kalian harus bersaing?” tanyanya membuat Zivana diam. Dia menggeleng pelan. Raut wajah penuh kegelisahan terpampang jelas di sana.

“Semua Putri menginginkan dirimu. Namun aku paham dengan itu semua. Kau adalah calon Sri Sultan dengan kesempurnaan,” jawaban Zivana yang membuat Sultan melepaskan pelukannya. Kini dia diam menatap Zivana yang dengan jelas menahan amarahnya. Kecemburuan sudah membuat dia tidak mempercayai Mustafa. Itu sangat membuat Mustafa merasa kecewa.

“Baiklah. Bersaing dengan mereka, itulah keinginanmu? Lakukan.” Mustafa membalikkan tubuhnya, membuat Zivana melotot seketika. Dia tidak menyangka melihat pujaan hatinya seperti itu. “Mustafa!” teriaknya membuat langkah jenjang terhenti tepat di tengah pintu.

“Biarkan aku terlihat memiliki sesuatu kelebihan untuk menunjukkannya. Jangan pernah mem

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status