Share

Pertandingan Putri

Zivana masih merasa resah. Namun dia tidak akan membahas ini. Dia tidak mau masa momen romantis bersama Mustafa hilang dengan masalah hati. Mustafa masih saja memasang sedikit senyuman kepada Zivana. Dia sendiri sebenarnya juga merasa gelisah dengan keadaaan para putri. Mustafa sangat paham bagaimana perlakuan seseorang jika menginginkan sesuatu. Apapun akan dilakukan. Nyawa Zivana taruhannya.

Mustafa berjalan menuju Akasma yang berada di tengah ruangan inti istana. “Ibu,” sapanya sembari memeluk.

“Zivana sudah aku siapkan kamar khusus. Dia bisa tinggal di sini.” Zivana tersenyum mendengar perkataan Akasma. Namun dia juga memikirkan istananya.

“Bagaimana dengan istanaku?”

“Emir dan pengikutnya akan menjaganya. Dia yang menjadi raja di sana.” Mustafa mendekati Aslan dan mengelusnya. “Aslan, sampaikan kepada Trisula untuk memberikan ramuan penangkal di seluruh lokasi kerajaan Alcatraz agar Deriya tidak m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status