POV KHAMILA 1
Gubrak!!! Kenapa Mama Rena bertanya seperti itu?
“Mama Rena, kenapa Mama bilang begitu?”
Aku penasaran dengan apa yang dikatakan Mama Rena. Selama ini tidak ada yang tahu bahwa aku dan Dania dahulu ada something.
“Hanya penasaran saja, Ma, kalau aku lihat, njenengan sama Bu Dania itu suka perang sosmed. Kalau njenengan bikin status apa, nanti dibalas apa sama Bu Dania. Makanya aku tanya seperti itu.”
Aku pikir Mama Rena tahu tentang masa laluku, huft.
“Dulu Dania sama Mas Burhan satu kampus,” jawabku.
“Benarkah?” desak Mama Rena seakan mengorek keterangan tentangku.
&nbs
[Aku sudah tahu banget karaktermu, Mama Azzah.]Ugh ....========================BACK TO AUTHORSesampainya di rumah, aku duduk di ruang keluarga, kuambil hapeku dan mulailah berselancar ke dunia maya, asyik memang.Tadi aku ceritakan ke Mama Rena tentang masa lalu Khamila. Maksudku sebenarnya hanya ingin tahu apakah Khamila dan Burhan baik- baik saja.Semoga ia tidak cerita ke orang lain.Saat aku sedang membaca cerita di KBM, kulihat ada pesan masuk dari Khamila.[Assalamualaikum, Mama Adit, kenapa Mama Adit harus cerita ke Mama Rena tentang ma
Kamu bilang Burhan yang mencintaimu padahal, kamulah yang merebut Burhan dariku. “Mama Azzah, kenapa njenengan tidak mau mengakui kalau sebenarnya njenenganlah yang dulu merebut Burhan dariku, bener kan, Mama Rena?” ucapku lalu meminta pembenaran pada Mama Rena.Mama Rena diam saja, mungkin tidak enak hati.“Njenengan bilang ke Mama Rena, katanya Pak Burhan yang mencintaimu, dan aku yang mengejar-ngejar, apa nggak salah?”Khamila garuk-garuk kepala dan salah tingkah.“Ta, tapi, Mama Adit, harusnya njenengan nggak menceritakan itu ke Mama Rena. Makanya aku membela diri dengan mengatakan seperti itu.” Mama Azzah membela diri.“Sudah aku katakan diawal, aku cerita ke Mama
Part 27 #StatusFacebookTetangga Gosip Merajalela Hadeh, tepok jidat aku. Gila bener Mama Rena, berani amat bikin status seperti itu.“Bu, motornya sudah jadi,” ucap Pak Kholik pemilik bengkel motor. Setelah kubayar, kuucapkan terimakasih, lalu pulang. Sampai di rumah, aku langsung ke ruang keluarga untuk ngadem sebab di ruang tersebut ada AC-nya. Di jalan sangat panas, panas raga juga panas jiwa. Kurebahkan badanku di kasur untuk meluruskan punggung. Kuambil ponselku yang ada di tas, langsung kubuka aplikasi warna hijau. Aku balas dulu status Mama Rena. [Ma, statusnya syerem amat.] Itu balasan untuk status Mama Rena. Centang dua biru, sedang mengetik, wah langsung dibalas. [Hehe, selama aku berteman dengannya, kukira Bu Khamila itu orangnya bener. Nyatanya, dia itu pecalakor=perebut calon laki orang, kan parah. Terus, chatting suaminya njenengan, itu sanga
Part 28#StatusFacebookTetanggaSepertinya aku harus ke Mama Rena lagi supaya Mama Rena menghapus statusnya dan siapa saja yang sudah ia kasih tahu kebenaran tentang Khamila.Usai belanja aku langsung pulang. Rencananya setelah sholat Zuhur, aku mau ke Mama Rena lagi. Sesampainya di rumah, belum juga membuka pintu pagar, Mama Ais sama Mama Kinan mendatangiku.“Dari mana Bu Dania,” ucap Mama Kinan.“Dari warung Bu Sulastri, ini pada mau ke rumah?” tanyaku, “Kok tumben bareng-bareng.”
Part 29#StatusFacebookTetangga=================Besok sore ada arisan di rumah, semoga ibu-ibu komplek tidak ada yang membicarakan.____________Sungguh, persoalan hari ini membuatku sangat pusing. Mama Rena yang tak bisa menjaga rahasia, lalu ibu-ibu komplek dengan jiwa kekepoannya selalu mencari berita untuk dijadikan bahan rumpian.Oh My God, Ya Allah, aku harus bagaimana. Sekesal apapun aku dengan Khamila, tetapi aku juga tidak enak jika keburukannya terbongkar. Namun, terkadang ada benarnya dengan apa yang disampaikan Mama Rena, bisa jadi ini karma untuknya.Rasanya jadi malas untuk ngapa-ngapain. Kuambil ponselku lalu aku buat status. Lama aku tidak membuat status semenjak Mas Adnan melarangku, tetapi aku yakin status ini tidak akan dilarang.[Bete!]Setelah ku kirim status itu, aku melihat-lihat status orang.
Part 30#StatusFacebookTetangga_________________________________Hy, sebelum baca ceritaku ini, jangan lupa, subscribe ya juga follow akunku. Terimakasih .... 😘😘😘😍🥰===========================."Yang kasihan adalah Mama Azzah. Ia menjadi bahan gunjingan orang.""Iya, Pa," balasku. Sambil mengangguk."Pa, apa mungkin benar yang dikatakan Mama Rena bahwa ini balasan atas perbuatan dia? Bukankah dulu Khamila pernah memfitnahku, katanya aku selingkuh dengan Burhan, kenyataannya kan tidak," ucapku sambil mengingat-ingat kejadian beberapa bulan lalu saat Khamila membuat status di facebooknya, juga saat chat sama Mas Adnan dengan mengirim fotoku sama Burhan di cafe sehingga suamiku marah."Saat itu yang memberitahu ke Khamila adalah Mama Rena juga," lanjutku."Kurang tahu, Ma, yang penting sekarang Mama, tuh, harus hati-hati dan jangan asal curhat sama orang," ujar Mas Adnan menasehatiku.Kini hatiku lebih
Part 31#StatusFacebookTetangga______________________Akhirnya pembawa acara oleh Mama Idos. Sementara itu ibu-ibu yang lain tidak fokus, mereka berbisik-bisik dan sempat aku dengar mereka membicarakan Mama Azzah.Acara berlangsung lancar sampai pengocokan arisan dilaksanakan. Ternyata yang dapat adalah Mama Rena, jadi bulan depan di kediaman Mama Rena.Setelah itu, aku dibantu oleh beberapa ibu-ibu membagikan kue dan nasi kotak.“Makasih ya, Mama Adit kue sama nasi kotaknya. Nggak kayak bulan lalu, omongnya doang tapi nggak ada nasi berkatnya,” ujar Mama Idos. Ia menyalamiku dan pamit.Kemudian di susul oleh
Part 32#StatusFacebookTetanggaYang belum subscribe ceritaku, subscribe dulu ya, juga follow akunku, makasih ....___________________Astaghfirullah, apakah Mama Adel cerita ke Mama Azzah tentang semua orang yang menggosipkannya?Bagaimana ini?Sebenarnya kesal juga membaca Status mama Azzah seolah dia itu tidak bersalah. Coba saja semisal ibu-ibu kompleks yang sudah tahu gosipnya itu kemudian mendatangi dan konfirmasi dengannya lalu apa yang akan ia katakan?Apakah ia akan berdalih seperti kemarin-kemarin dan mengatakan bahwa akulah sebenarnya yang terlalu mengejar-ngejar suaminya dahulu?Ah sudahlah pusing memikirkan Khamila itu.Kring ... Kring ... Kring ....“Dari Khamila?” Kaget!Angkat, apa tidak, ya. Eh, udah dimatikan.Kring ... Kring ... Kring ....Khamila menelpon kembali. Mending langsung kuangkat, langsung kutekan tombol warna hijau.