Share

Bab 6

last update Last Updated: 2022-08-12 20:43:33

Status WA Mantan Istri Suamiku 6

 Anya mengarahkan ponselnya kepada orang-orang yang terlihat seperti keluarga kecil itu dan berhasil mengambil beberapa foto untuk membantu Klara. Sementara Klara sendiri malah membalas pesannya lagi.

 Ada rasa bahagia dalam hati Klara ketika tahu bahwa suaminya tidak jujur, itu berarti Hans sedang memberikan jawaban padanya, kalau Hans sudah tidak ingin mempertahankan pernikahannya dengan Klara.

 "Rekan bisnis, ya. Maaf kalau aku menunggumu, Mas. Tapi, apa yang sedang kalian bicarakan?" balas Klara disertai emoticon berpikir.

 Pesan yang dikirimkan sudah ceklis dua abu, Hans saat ini memang sedang memainkan ponselnya. 

 "Kamu ingat tentang teman yang mengajak aku untuk membuka restoran, kan?" balas Hans yang hanya berisi dengan kebohongan.

 "Tentu saja aku ingat. Aku kan doyan makan, jadi rasanya gak mungkin kalau lupa." Klara membalasnya cepat.

 "Iya, Mas ketemu sama orang itu. Kita sedang membahasnya sekarang. Nanti kamu pasti bakal suka konsepnya." Hans membalasnya malas-malasan. Awalnya, ia ingin melepaskan penat bersama kedua anaknya, tetapi Klara masih terus mengirimkan pesan.

 Jika tidak dibalas, ia takut Klara akan curiga.

 "Pa, kok lihatnya ponsel terus? Aku kan maunya hari ini kita bersenang-senang." protes Desi sambil memasang wajah kesal.

 "Iya, Mas. Kamu kan udah janji sama aku dan anak-anak untuk menghabiskan waktu bersama." Rima mulai merajuk.

 "Iya, bentar dulu, ya. Papa punya perlu dulu." Hans mengusap puncak kepala Desi. "Bentar dulu, ya." ucapnya pada Rima yang hanya cemberut mendengar alasan Hans.

 Klara menyaksikan semuanya sambil perang batin, tetapi Anya semakin menguatkan hatinya. "Jangan tahan, lepaskan saja." bisiknya di telinga Klara.

  "Emang konsepnya bagaimana, Mas?" balas Klara, tetapi kali ini Hans sudah tidak membalasnya lagi karena ponselnya direbut oleh Rima.

 "Buat apa nanti kalau bisa sekarang?" Rima menatap Hans dengan sinis.

 Melihat hal itu, Klara dan Anya langsung mendekat ke arah mereka. Kini jarak mereka hanya beberapa langkah saja.

 "Jadi ini yang kamu bilang sedang bersama rekan?" tanya Klara dengan suara yang lantang. 

 Mendengar suara wanita yang terasa familiar, Hans langsung menatap kedua wanita yang ada di hadapannya. Matanya membulat sempurna dan mulutnya tertutup rapat.

 "Apaan, sih, ganggu aja." Dengan tidak tahu malu, Rima memeluk lengan Hans 

 Hans segera menyingkirkan tangan Rima dan berusaha untuk bangun, tapi Rima kembali membuatnya terduduk. "Sudahlah, Mas. Toh dua juga ke sini dengan temannya, kok." protes Rima.

 Berbeda dengan anak-anaknya Rima yang langsung memeluk Klara. "Mama, aku kangen."

 Klara memeluk mereka sekilas, setelahnya segera menjauhkan diri. "Mulai sekarang kalian tidak akan kangen lagi, karena Mama Kak Desi sama Susi akan selalu ada di samping kalian." ucap Klara membuat Hans kaget.

 "Maksudnya kamu mau membawa anak-anak ke rumah kita, Kla?" tanya Hans antusias, ia pun bangun menghampiri. "Ya ampun, terima kasih banyak kamu sudah memikirkan anak-anakku."

 "Bagaimana?" Klara malah menyipitkan matanya.

 "PD banget, sih jadi orang." Anya tersenyum kecut.

 "Benar kan apa yang aku bilang?" Hans kembali menegaskan kalau dia menunggu jawaban dari Klara.

 Sebelum Klara menjawab, Hans sudah tidak sabar untuk memeluk Klara. Namun, Klara langsung mendorong tubuhnya. "Sepertinya kamu sudah mengerti, Mas."

 "Maksudnya?" Hans menatap Klara heran. Dia berpikir kalau apa yang dikatakan Klara tidak ada masalah apapun.

 "Mama yang  aku maksud bukan diriku, melainkan Mbak Rima." ucap Klara tegas membuat Hans mendadak diam

 "Apa yang kau katakan?" Rima pura-pura tidak faham.

 "Muna, Lo!" Anya terbawa emosi.

 Klara menatap Hans lekat. "Mulai saat ini, aku melepasmu untuk kembali bersama Mbak Rima, Mas. Kembalilah padanya demi anak-anakmu dan demi dirimu agar tidak lagi berbohong padaku."

 "Apaan, sih. Siapa juga yang mau kembali, aku hanya mencintaimu." Hans menolak keras.

 "Cinta? Mana ada cinta berdusta, Mas. Enggak ada. Sebaiknya kita berpisah dan ingat, harta yang kau punya hanyalah rumah. Mobilmu dan semua aset atas namaku. Jadi, aku tidak mengizinkan kamu untuk membawanya!" tegas Klara membuat Rima tersulut emosi.

 "Apa maksudmu? Bagaimana bisa Mas Hans menjadi miskin lalu kau berikan lagi padaku?" teriaknya tidak terima jika Hans kembali menjadi miskin. Karena dulu, alasan terbesar Rima meninggalkannya karena dia miskin.

Bersambung ....

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Status WA Mantan Istri Suamiku   Bab 28 TAMAT

    Status WA 28 "Maafkan, Mas, Klara. Maafkan Mas!" Hans berbicara antara dalam keadaan sadar dan tidak. "Maaf jika selama ini Mas sudah bersikap bodoh, Kla," lanjutnya, tapi Klara masih diam. "Mas tidak mau berpisah, Mas mau hubungan kita segera diperbaiki," ucapnya lagi. Klara melepaskan pelukannya dan menatap Hans lekat. "Aku ternyata hamil, Mas," ucapnya lirih. Hans dan Bu Hajah menatap Maya dengan penuh tanda tanya, tetapi kebahagiaan terpancar jelas di mata keduanya. "Maksudnya kamu mengandung anak kita?" tanyanya sambil menatap wajah Klara dengan mata yang nanar. Sungguh tidak menyangka kalau yang Mahakuasa masih sangat menyayanginya sampai memberikan anugrah yang begitu besar. Klara mengangguk bahagia. Ia juga tidak menyangka kalau dirinya tengah hamil setelah penantian selama lima tahun dan buah hatinya malah hadir ketika dirinya dan Hans sedang terpisah. Awalnya Klara tidak ingin mengatakan kebahagiaan ini kepada Hans dan juga mertuanya, tetapi nasehat Abah Hanif membua

  • Status WA Mantan Istri Suamiku   Bab 27

    Status WA 27 Klara sudah mendapatkan bukti kejahatan Pak Yana dan juga Rima. Ia tinggal menunggu waktu untuk meledakkan bomnya. Sementara Hans, ia tetap meminta Klara untuk kembali. Bagi Klara, kembali dengan Hans bukanlah masalahnya. Toh, selama ini memang laki-laki itu tidak mengetahui banyak hal, tidak seperti dirinya yang selalu selangkah di depan. Klara masih memilih diam bukan karena ia ingin membuat semuanya hancur lebih dulu, bukan. Klara hanya butuh waktu yang tepat agar semuanya bisa selesai langsung. "Gila, ya, aku hampir gak percaya kalau ada orang yang seperti ini," ucap Anya setengah berteriak sambil menonton video yang Klara ambil beberapa hari yang lalu. "Jika ada baik, pasti ada jahat." Suaminya menyahut dari belakang. "Kapan diserahkan kepada pihak berwajib, Kla?" tanyanya. "Secepatnya, Kak. Aku ingin mereka mendapatkan hukuman sesuai yang bisa mereka terima." Klara menjawabnya dengan semangat. Inilah yang disukai Anya dan keluarganya dari sikap Klara, terang-

  • Status WA Mantan Istri Suamiku   Bab 26

    Status WA 26 seseorang yang baru datang itu ternyata Rima. Dia mengaku kalau dirinya sedang mengandung anak Hans. Klara sudah tidak terkejut dengan pengakuan mantan istri suaminya itu, dia tahu kalau Rima pasti akan melakukan apapun untuk mencegah Hans kembali padanya. Bu RT dan beberapa orang lainnya langsung heboh setelah kedatangan Rima. Mereka langsung melontarkan kata-kata cacian kepada Hans dan juga perempuan yang mengaku mengandung anaknya itu. "Dasar laki-laki hidung belang!" "Tidak tahu malu!" "Laki-laki murahan!" Berbagai sebutan untuk hewan pun langsung mereka keluarkan, saking kesalnya. Orang-orang itu bahkan menatap Hans dan Rima dengan tatapan kebencian yang penuh bara api. Abah Hanif yang melihat situasi dan kondisi sudah tidak sejalan lagi pun langsung menenangkan mereka. Beliau ingin orang-orang kampung mendengarkan pengakuan Hans. "Coba jelaskan kebenarannya bagaimana? Soalnya saya tidak sudi jika kamu bertanding dengan putri kami," sahut Bu RT. "Benar, k

  • Status WA Mantan Istri Suamiku   Bab 25

    Status WA 25 Sebelum Abah Hanif mendengar tentang putrinya yang pergi dari rumah Hans dari mulut orang kain, Klara langsung pulang untuk menemuinya. Beberapa pengawal dari orang tua angkatnya juga ikut serta untuk membantu Klara dari serangan orang-orang jahat. Terutama Angga. Dia tahu kalau orang kejam seperti Angga juga malah ingin menemui Abahnya. Tidak tenang rasanya jika dirinya harus meninggalkan Abah Hanif sendirian di rumah, terlebih Hans dan Angga akan datang ke rumah yang tidak diprediksi kapannya. Abah Hanif yang melihat Klara pulang dengan beberapa orang pun mendadak khawatir, takut terjadi sesuatu dengan putrinya. Setelah bertukar kabar, Klara langsung menceritakan semuanya. Bu RT dan beberapa orang yang tidak sengaja mendengar apa yang mereka katakan pun cukup kaget. "Ya ampun, ternyata hidup putri kita sangat menyakitkan. Berarti kita hentikan suaminya itu, bila perlu kita tanya-tanya dulu maksud dan tujuannya datang!" tugas Bu RT membuat yang lainnya setuju. Me

  • Status WA Mantan Istri Suamiku   Bab 24

    Status WA 24 Setelah melaksanakan sholat, Klara langsung menemui Bu Anisa dan mengatakan apa yang ingin ia katakan. Sementara Bu Hajah, Klara sudah memintanya untuk tidak menceritakan tentang hal ini kepada Hans dan juga beberapa orang yang tidak penting. Termasuk Angga. Bu Anisa terlihat sangat sedih, beliau juga terlihat tidak kaget lagi. Seperti sudah tahu kalau penyebab dari perubahan sikap anaknya adalah Bu Siska. "Pulanglah, Nak, Hans mencarimu," ucap Bu Hajah lirih. Klara tersenyum getir. "Maaf, Ma. Aku sudah menemukan kehidupan bahagiaku, jadi tidak mau diusik oleh hal-hal yang tidak perlu," jelas Klara lembut, tapi menusuk. "Berapa lama kamu akan mencoba untuk sembunyi, Sayang?" tanyanya menatap Maya lekat. Ada rasa rindu di matanya dan tangan seperti tidak sabar untuk memeluk, tapi apa daya kalau di hati Klara tidak ada perasaan rindu sedikit pun. "Aku tidak sedang sembunyi, Ma. Aku hanya mencari kehidupan dengan orang-orang yang percaya sepenuhnya denganku," tegas Kla

  • Status WA Mantan Istri Suamiku   Bab 23

    Status WA Dua Puluh Tiga Keluarga angkat Klara semakin marah ketika mengetahui Angga berniat menjadikan Klara--putri angkatnya seperti putri kandungnya dulu. Angga ternyata seorang lelaki yang gila karena suka melakukan hobi aneh yang bahkan mengorbankan sebuah nyawa. Laki-laki yang selalu ingin mendapatkan wanita yang diinginkannya, wanita yang memang ingin dia taklukan dengan menghalalkan segala cara. Setelah dapat, Angga akan menempatkan wanita itu di kamar favoritnya yang hanya akan didatangi ketika dia lelah, stress, ataupun sekadar ingin bersenang-senang. Bukan hanya keluarga angkat Klara yang resah, tapi juga orang tua Angga sendiri sampai memutuskan hubungan dari anak satunya ini. Angga dinilai sudah menghancurkan kehormatan keluarga, bahkan usaha yang selama ini dikelola secara turun temurun. Nabila, wanita yang pernah menjadi burung sangkar emas Angga sebelumnya adalah anak dari orang tua angkatnya Klara. Beberapa hari di kurung di kamar itu membuat Nabila menjadi st

  • Status WA Mantan Istri Suamiku   Bab 22

    Status WA Dua Puluh Dua "Wah-wah, kamu memang istriku yang hebat tiada duanya." Azam langsung merangkul nada dengan penuh kebahagiaan. Ia sungguh bangga dengan istri yang selalu mendukung apapun yang dilakukannya. Termasuk membantu sahabatnya, Klara. "Sudah, Mas. Cukup. Malu sama anak-anak dan merek." Nada meronta dan melihat anak-anak yang menatap ke arahnya dengan polos. "Kalian jangan jadi bucin seperti Papa, ya." goda Nada sambil tertawa kecil. "Tapi kata Papa boleh, kok, Ma. Asalkan kalau sudah menikah, jadi perhatiannya tepat." jawab Aksan, putranya yang baru berusia tujuh tahun. "Apa-apaan ini, Mas? Mana mungkin anak tujuh tahun mengerti pernikahan dan bucin jika tidak ada yang mengajarkan?" Nada menatap Azam untuk mendengarkan penjelasan. "Em, anu, itu, itu." Azam hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan berusaha untuk kabur. Tapi terlambat, karena anaknya dan anak Anya sudah mencegat perjalanannya. "Kalian gitu, gak setia kawan." Azam berpura-pura marah dan

  • Status WA Mantan Istri Suamiku   Bab 21

    Status WA 21 Anya dan Azam terkejut bukan main ketika mendengar apa yang dikatakan Klara. "Wah, gila, ya. Berarti Hans tidak tahu kalau mereka berdua bukan darah dagingnya?" tanya Azam penasaran. "Tentu saja tidak tahu. Aku mengetahui ini hasil penyelidikan sendiri. Atas dasar apa aku harus mempercayainya, membuat lelah saja." Klara berbicara dengan nada biasa saja. Tanpa penyesalan, apalagi kesedihan. "Kalaupun aku kasih tahu, belum tentu dia akan percaya." lanjutnya membuat Anya dan Azam senang. "Benar, jadi perempuan itu harus punya pemikiran yang cerdas. Jangan hanya bisa bergantung kepada suami. Bukan apa-apa, takutnya suaminya seperti Hans kan bisa stres tiap hari." ujar Azam sambil tertawa kecil. "Benar, Mas. Wah, aku gak nyangka kalau ternyata uang yang dia keluarkan selama ini untuk anak-anaknya ternyata bulan darah dagingnya." Anya menjadi lebih heboh. "Bahagia boleh, tapi sedang kerja, dong. Kapan selesainya kalau kamu santai terus." protes Azam kepada Anya. "Apaan, s

  • Status WA Mantan Istri Suamiku   Bab 20

    Status WA Mantan Istri 20 Hans dan Abah Hanif sama-sama terkaget mendengar perkataan itu. Apalagi, Hans memang merasa kehadirat Susi sangat janggal. Rima dan Hans sudah berpisah selama lima tahun, sementara Susi baru berusia empat tahun jalan. Memang bisa saja anak Hans jika sebelum berpisah mereka masih berhubungan, yang jadi masalah, mereka sudah tidur secara terpisah sebelum berpisah selama hampir satu tahun. Waktu itu perasaan Hans kepada Rima Seakan mati begitu saja. Tidak seperti kepada Klara yang bahkan tidak kuat jika membayangkan untuk berpisah. Setelah mengingat semuanya, Hans langsung mengucapkan salah kepada Abah Hanif dan laki-laki itu. Abah langsung meminta Hans untuk duduk dan menyampaikan maksud kedatangannya. Namun, Hans menolak. Ia ingin mendengar lebih dulu tentang apa yang baru saja disampaikan laki-laki itu. "Ini adalah Pak Yana, adik dari Pak Jaya." Abah Hanif memperkenalkan. Pak Yana hanya bisa menundukkan pandangannya. Karena di sini, memang dirinya yang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status