Share

46. menjelajahi Berlin

Story Wa Istriku bag 46.

**

PoV Naya.

Mama menghubungi melalui panggilan video, aku tersenyum sekaligus memandang Papa.

"Mau kah Papa berbicara pada Mama?" tanyaku padanya,

"Papa malu, karena meninggalkan mamamu, dia pasti marah sama Papa," lirih Papa menarik napas panjang.

"Mama gak marah lagi karena Mama merasa ini sudah takdir, Mama menunggu, Pa!" ujarku dengan lembut. Dia akhirnya mengangguk. Ku tekan tombol terhubung.

"Assalamualaikum," ucap Mama di seberang panggilan.

"Waalaikum salam,"

"Naya, sudah ketemu sama Papa, nak?"

"Alhamdulillah, Ma. Sudah,"

"Bagaimana kabar Papa, nak?"

"Mama bicara sendiri ya," kataku, kulihat wajah mamaku pias. Aku tahu, dia sampai detik ini masih mencintai Papa, walau dia bilang tidak cinta lagi namun, Mama gak bisa membohongi aku. Alasan Mama tak mau menikah lagi juga cukup klise, Mama takut dikhianati dan sakit hati lagi sehingga Mama memilih sendiri sampai detik in

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status