Share

Chapter 39

Bayi perempuan mungil itu menggeliat dengan lidah yang terjulur ketika Sabrina mencolek-colek pipinya yang agak gembil. Mata sipitnya menatap lelat Sabrina yang terus menyunggingkan senyum semringah, seolah-olah bahagia karena berhasil mengusik ketenangan bayi perempuan itu. 

Sabrina tersenyum ketika manik mata mungil memikat itu nampak bersinar karena pantulan cahaya lampu. Indah, satu kata yang terucap saat melihat iris dengan warna yang sedikit rumit, bagi orang Indonesia pada umumnya. Seperti halnya dibutuhkan banyak goresan kuas untuk menghasilkan sebuah warna mata Hazel, melibatkan dinamika sejumlah elemen sehingga menghasilkan warna mata Hazel yang begitu memikat.

Dhilla sendiri tidak menyangka, jika salah satu anaknya akan menuruni mata indah itu dari Abimanyu. Sebagian hatinya senang, namun tidak menampik jika sebagian hatinya juga sedih. Karena itu, artinya  ia akan melihat bayangan Abimanyu pada putrinya dan akan semakin sulit melupakan laki-laki tampa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status