Share

Chapter 44

Kita selalu gampang mempercayai apa yang mata kita tangkap. Seolah apa yang dilihat oleh mata adalah kenyataan yang ada. Seperti sebuah kebenaran yang sudah mutlak, apa yang di depan mata dan yang terlihat adalah sesuatu yang kita yakini benar-benar ada, membuat kita melupakan petunjuk-petunjuk yang datang secara silih berganti. Membutakan mata hingga kita tidak lagi bisa melihat hal yang tidak bisa kita lihat dengan mata. Kita pikir, yang tidak terlihat adalah ilusi semata. Kita lupa bila mata kita begitu mudah dibohongi dan mengalahkan pikiran kita.

Hari Jumat, pagi-pagi sekali Dhilla berangkat ke kantor. Seperti pagi-pagi biasanya ia akan mengendarai motor untuk berangkat kerja. Sedangkan kedua anaknya, pagi ini di antar Sabrina, yang hendak ke klinik dokter Salwa.

Hari Jumat, hari yang selalu dinanti oleh Dhilla. Iya, karena hari yang dikatakan hari pendek itu termasuk jajaran hari untuk weekend, dan di hari Sabtu ibu muda itu akan menikmati waktunya bersama kedua anak
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status