Share

Chapter 45

Sebagaimana pun manusia berusaha mengubah takdir, jika alur kehidupan sudah tetap dan tertulis di Lauhul Al Mahfudz, maka semua itu akan sia-sia. Melangkah menjauhi titik yang sudah ditetapkan, sama halnya dengan sebuah kemustahilan. Karena pada akhirnya, semua tetap akan berjalan sebagai mana mestinya, bergerak pada tempat yang sudah ditetapkan, dan terjadi sesuai waktu yang sudah ditentukan.

Jika semua sudah terjadi, apa yang harus dilakukan?

Menjauh pun sepertinya akan sulit, sedangkan menerima takdir yang sudah ditetapkan, sama halnya menunggu sebuah luka yang sudah pasti. Jujur, semuanya terasa berat dan menyiksa. Apalagi, ketika sebuah kenyataan pahit menanti di depan mata. Untuk melihat ke sisi lain saja, mata seakan terbebani.

Jawabannya, hanya keajaiban yang menghampiri, sebagai jawaban dari doa-doa yang selalu dipanjatkan.

Penat, rasanya Abimanyu ingin sekali berteriak pada dunia. Tujuh tahun lebih, ia mencari perempuan yang dicintainya, namun orang-ora
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status