Share

13. Kacau Balau

"Mama kenapa kaget?" tanya Raisa dengan polosnya.

Aku tergugu dan menangis.

"Mama kenapa nangis?" tanyanya lagi, mengusap pipiku yang basah membuat hatiku yang terluka bertambah sedih.

"Nggak apa-apa, sayang!" ucapku berusaha tenang, memeluk tubuh kecilnya agar aku kuat. "Mama sedih karena kamu sedih. Kamu nggak suka punya dua mama?" tanyaku berusaha menyembunyikan isak tangis.

"Nggak, Ma! Mama aku cuma satu Mama Alina aja! Aku nggak mau punya mama kayak Tante Jahat itu!" jawabnya dengan lugu membuatku terenyuh.

"Tante itu jahat, Ma! Tadi aja dia pelototin aku sama cubit aku!" ucapnya membuat dadaku emosi.

"Lho, kenapa?" tanyaku berusaha terlihat biasa.

"Tante itu bilang kalau aku bilang sama papa nggak mau punya dua mama nanti tante cubit kayak gini!" ucapnya mencontohkan mencubit lengannya sendiri membuat amarahku benar-benar memuncak.

"Dasar perempuan tak tahu diri!" umpatku dalam hati.

"ALINA!" teriak Mas Reihan di ambang pintu membuatku dan Raisa spontan menatap ke arahny
Desy Relistia

Hai Readers, jangan lupa vote dan kasih dukungan lewat komentar ya! Jejakmu di komentar sangat berarti sebagai penyemangat ribuan ide brilian di kepala author. Thank you, yaa ^;^

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status