Share

14. Perdebatan-Pertengkaran

"Mas Reihan!" aku buru-buru menghampirinya saat melihat dirinya akhirnya pulang.

"Apa lagi, sih?" jawabnya ketus. Padahal aku menunggunya pulang selarut ini sampai tidak bisa tidur. Dan ini yang kudapati darinya? Jawaban ketus! Sementara di hadapan perempuan lain, dia bersikap lembut bahkan membelanya mati-matian.

"Aku hanya ingin tahu! Apa yang dikatakan Ibu tentang laporan ke polisi..."

"Iya, itu benar! Tapi tenang saja aku berhasil membujuk Karina untuk mencabut laporannya!" ucapnya dengan binar bangga.

"Apa maksudnya dengan raut wajah bangga itu? Apa membujuk Karina adalah suatu prestasi?" keluhku dalam hati.

"Kenapa malah bengong?" tanyanya membuyarkan tanda tanya besar yang berlarian di kepalaku.

"Ish! Ditanya malah natap aku kayak begitu!" keluhnya saat melihat mataku yang spontan menatapnya setajam silet.

Iya lah, aku lagi kesal!

"Kamu harusnya bilang makasih, apa ke... udah ditolongin juga! Kalau nggak, kamu udah tidur di sel malam ini, tahu!" ucapnya sambil tertawa r
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status