Share

07. Milikku Selamanya

Author: Miss Yune
last update Last Updated: 2023-12-10 23:18:09

"Tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan!" Freya mendorong tubuh Alex dengan sekuat tenaganya. dia berlari sekuat tenaganya menjauhi Alex.

Alex hendak mengejar Freya, tetapi langkahnya dihentikan oleh Renata yang sudah keluar dari ruang rapat. "Hentikan, Pak! Aku mohon jangan mengejarnya lagi! Tolong biarkan Freya menata hatinya kembali!" pinta Renata menatap Alex dengan tajam.

Renata tidak ingin mendapati sahabatnya kembali sedih karena dibayangi oleh Alex. Freya pasti terkejut karena perusahaan tempatnya bekerja sama dengan perusahaan Alex. Ternyata, langkah Freya bekerja kembali dapat menjadi bumerang baginya.

"Jangan ikut campur masalah rumah tanggaku! Kamu tidak tahu apa pun tentang hubungan kami!" tegas Alex pada Renata yang mendengus mendengar pernyataan Alex.

Alex segera mengejar Freya, tetapi wanita itu telah lebih dulu pergi menggunakan mobilnya. "Sial! Seharusnya aku mengejarnya lebih cepat!" gerutu Alex mengepalkan tangannya.

Sekretaris Alex yang bernama Felix menghampirinya. Alex menolehkan kepalanya seraya berpikir sebelum memberikan perintah pada bawahannya. "Aku ingin kamu mencari tahu tempat tinggal Freya, saat ini! Secepatnya kamu harus menyampaikan informasi ini padaku!" perintah Alex.

"Baik, Pak. Saya akan segera melaporkannya pada Anda!" jawab Felix yang langsung menghubungi seseorang untuk menjalankan perintah Alex. Walau pikirannya dilanda banyak pertanyaan tentang hubungan atasan dan istrinya, dia tidak berani mengutarakan pada Alex.

Alex semakin ingin menemui Freya, dia harus meminta istrinya untuk memikirkan kembali perceraian yang telah mereka sepakati. Pria itu mulai dibayangi oleh perasaan rindu pada istrinya. Ingin rasanya dia kembali memeluk Freya dengan erat dan menenggelamkan perasaan membuncah yang ada dalam hatinya.

'Freya! Aku tidak akan melepaskanmu, kamu adalah milikku selamanya!' gumam Alex dalam hatinya.

Sementara itu, Freya mengendarai mobilnya tanpa arah, dia tidak ingin kembali ke kantor. Akhirnya, dia memutuskan untuk menepikan mobil di sebuah taman yang terletak di tengah kota. Perasaannya sangat kacau karena bertemu kembali dengan Alex.

"Mengapa takdir terus mempermainkanku? Seharusnya aku tidak kembali bekerja, hal itu membuatku dapat bertemu dengannya lagi! Mengapa dia terus membayangi hidupku?" keluh Freya.

Freya duduk di sebuah bangku di taman. Dia melihat sebuah keluarga kecil di hadapannya sedang menikmati sore hari dengan gembira. Keluarga tersebut terdiri dari seorang Ayah, Ibu, dan anaknya. Mereka terlihat sangat bahagia.

'Andaikan aku memiliki anak, apakah Alex akan memberikan cintanya padaku?' batin Freya.

Wanita itu kemudian menggelengkan kepalanya. "Apa sebenarnya yang aku pikirkan? Tidak ada lagi jalan menuju kebahagiaan dalam pernikahan kami. Alex tidak mungkin memberikan cintanya hanya karena kami memiliki anak!" gumam Freya.

Freya ingat saat Alex terus mencecarnya dalam rapat, dia kesal sekali pada suaminya. Ingin rasanya dia menghajar pria angkuh itu. Dia pikir dengan menjadi rekan kerjanya dapat berbuat seenaknya pada karyawan sepertinya.

Saat masih berada dalam pikirannya, seseorang menepuk pundaknya dan menyodorkan sebotol air mineral. "Minumlah, Freya. Aku rasa kamu membutuhkan air untuk menetralkan perasaanmu," ucap Renata yang tersenyum pada sahabatnya. Freya mengambil botol air tersebut lalu menenggaknya dengan pelan.

Tadinya, Freya masih berusaha tegar, tetapi mendapati sahabatnya menyusulnya dia malah menitikkan air matanya. "Aku kesal! Mengapa aku tidak menyadarinya? Perusahaan Kingston! Perusahaan itu adalah milik keluarga Alex. Beberapa minggu ini, aku mengerjakan desain resort, tetapi aku sama sekali tidak menyadarinya. Bukankah aku bodoh?" racau Freya.

"Tidak! Aku juga yang salah karena sama bodohnya denganmu! Aku seharusnya menyadari kalau itu adalah perusahaan milik suamimu. Maafkan aku, Frey! Aku tidak tahu kalau akan jadi seperti ini!" sesal Renata pada sahabatnya.

Renata memeluk sahabatnya yang sedang menangis. Freya mengungkapkan semua kegelisahannya. "Tadi dia memelukku, Ren! Dia mengatakan ingin membicarakan sesuatu denganku! Saat itu, aku sedikit luluh dengan ucapannya. Namun, aku teringat kembali dengan wanita idaman yang Alex cintai," ungkap Freya.

Semenjak Freya mengetahui Alex memiliki idaman lain, Freya kehilangan kepercayaan dirinya. Freya belum bisa bangkit dari kenyataan itu. Pertemuannya dengan Alex membuatnya sedikit kehilangan pijakannya. Terlihat dengan jelas Alex bersikap biasa saja saat bertemu kembali dengan Freya.

"Aku merindukannya, Ren! Aku sangat merindukannya! Namun, aku tahu perasaan ini tidak akan pernah berbalas. Aku bagaikan pungguk merindukan bulan!" Freya menumpahkan semua perasaan yang ada dalam hatinya.

Renata menenangkan sahabatnya itu, dia tidak bisa melihat Freya terpuruk seperti ini. Saat masih menangis dipelukan Renata, tiba-tiba ponsel Freya berbunyi. Freya mengecek ponselnya, ternyata itu adalah panggilan dari Alex.

Freya menegakkan tubuhnya, dia menghapus jejak air matanya dan menerima panggilan tersebut. "Ya, ada apa?" tanya Freya berusaha berbicara dengan tenang.

"Apa? Baiklah! Aku akan segera ke rumah sakit!" kata Freya dengan terkejut, wanita itu kemudian berdiri dan menutup panggilan dari ponselnya.

"Ada apa?" tanya Renata pada Freya yang tampak panik. Terlihat raut kekhawatiran di wajah Freya.

"Kakek Brian masuk rumah sakit, aku harus segera menjenguknya. Alex mengatakan dia terus menyebutkan namaku," jawab Freya yang kemudian berjalan menuju mobilnya. "Kamu pulang ke apartemen saja nanti aku akan menyusul," ucap Freya pada sahabatnya.

"Ya, baiklah. Hubungi aku bila terjadi sesuatu," pesan Renata pada Freya yang bergegas masuk ke mobilnya.

Sepanjang perjalanan Freya mengingat kebaikan dari Brian yang merupakan kakek dari Alex. Beliau adalah sosok yang sangat menyayangi Freya. Alex menghubunginya untuk mengatakan Brian masuk rumah sakit karena sakit jantung yang dideritanya kembali kambuh.

Freya terus mendoakan kesehatan Brian. "Semoga Kakek baik-baik saja," gumam Freya sambil mempercepat laju mobilnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   152. Kebahagiaan

    Sesampainya di rumah sakit, Freya langsung ditangani oleh beberapa petugas kesehatan. Sebelumnya, Alex telah menghubungi pihak rumah sakit untuk mempersiapkan Freya yang akan melahirkan. Proses kelahiran putra pertama Freya cukup cepat. Air ketuban telah keluar membuat kelahiran pertama yang dialami oleh Freya berlangsung lancar. Alex melihat semua proses yang dialami oleh Freya. Pria itu mendekati sang istri setelah Freya melahirkan sang putra. "Terima kasih, Sayang. Aku mencintaimu," ucap Alex mengecup puncak kepala Freya. Freya tersenyum pada Alex. Terkenang beberapa memori selelum hubungannya dengan Alex sedekat ini. Tidak terkira perasaan bahagia yang dirasakan oleh Freya. Setelah dilakukan pelekatan pada bayi dan ibu, Freya tersenyum melihat sang buah hati. Menjalani proses melahirkan yang cukup mudah membuat Freya sangat bersyukur. Freya dipindahkan ke ruang rawat. Alex selalu menemaninya, pria itu tidak ingin melewatkan satu hal kecil dalam keluarga kecilnya. Br

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   152. Kepanikan

    Usia kandungan Freya memasuki bulan ke sembilan. Mendekati hari perkiraan lahir, Freya masih saja menginginkan untuk ikut ke kantor. Dia bosan bila berada di rumah. Meskipun, telah di larang oleh Brian dan Irene untuk ikut ke perusahaan. Freya tetap pada keinginannya untuk terus bersama dengan Alex. Entah mengapa wanita itu tidak ingin jauh dari sang suami. "Kau di rumah saja, Sayang. Aku akan segera kembali. Tidak akan lama," ucap Alex memperingati Freya. Freya menggelengkan kepala. "Aku bosan di rumah, apa kamu tidak menginginkan aku untuk dekat denganmu?" tanya Freya sambil merenggut. "Aku hanya tidak ingin kau kelelahan, Sayang," jawab Alex mengelus rambut Freya. Masih dengan wajah yang menahan kekesalan, Freya membalas perkataan Alex. "Justru, dengan aku sering berpergian, dapat membuat aku bergerak. Kata orang dengan bergerak dapat mempermudah jalan lahir," ucap Freya. "Begitukah?" Alex seakan tidak percaya dengan perkataan sang istri. Perut Freya yang sangat memb

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   151. Perlengkapan Bayi

    Hari ini, Freya dan Renata bertemu untuk membeli perlengkapan bayi. Tentu saja, Alex tidak akan melewatkan kesempatan untuk berbelanja bersama sang istri. Walaupun, harus didampingi oleh Renata, sahabat Freya. Pun Felix yang tadinya tidak memiliki urusan untuk berbelanja terpaksa mengikuti Alex karena perintah bosnya itu. Pria yang tidak gemar berbelanja itu harus mengikuti dua wanita yang bersemangat membeli perlengkapan bayi. "Al, apa kita perlu membeli baju berwarna pink?" tanya Freya dengan lembut pada sang suami. Alex membulatkan matanya, hasil USG telah menunjukkan kalau sang buah hati kemungkinan berjenis kelamin laki-laki. Tidak mungkin dia membelikan baju warna pink untuk anaknya. "Ehm.... sebaiknya jangan sayang. Beli saja warna merah," jawab Alex dengan hati-hati. Berpikir sejenak karena mendengar jawaban Alex. "Baiklah, beli warna merah saja, Ren!" ucap Freya mengatakan hal tersebut pada Renata. Alex melihat Felix yang hampir menertawakannya. Jujur saja, sejak

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   150. Bertemu Claudia

    Sepanjang perjalanan menuju tempat Claudia berada, Freya dipenuhi oleh ucapan Tania. Dia tidak menyangka kalau persahabatan antara Claudia dan Tania akan berakhir begitu saja. Dia pikir persahabatan mereka akan terus ada karena Tania selalu mendukung perbuatan Claudia. Alex memperhatikan Freya yang melamunkan sesuatu. Dia mengusap kepala Freya untuk mengalihkan perhatian istrinya. "Ada apa?" tanya Alex sambil menggenggam tangan sang istri. "Tidak ada apa-apa. Aku hanya terpikir tenang persahabatan antara Claudia dan Tania. Kukira persahabatan mereka akan terus berjalan walau Claudia melakukan sesuatu yang salah," jawab Freya dengan jujur. "Tidak perlu memikirkan hubungan keduanya. Kau tidak usah mencampurinya. Mungkin memang takdir kalau persahabatan mereka dapat berakhir. Layaknya sebuah hubungan, persahabatan juga mengenal awal dan akhir," balas Alex mencoba berpikir secara logika. Pria itu tidak ingin Freya terlalu terlibat dalam hubungan persahabatan antara Claudia dan T

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   149. Keadaan Tania

    Sesuai janji yang dikatakan oleh Alex, dia akan menemani Freya untuk bertemu dengan Claudia dan Tania. Setelah mempertimbangkan berbagai hal, Alex mengatur agar Freya bertemu dengan Tania terlebih dahulu, baru menemui Claudia. Pria itu ingin Freya berbicara dengan Tania agar lebih mudah ketika bertemu dengan Claudia. Freya pun mengiyakan ucapan sang suami. Dia memang berencana untuk menemui Tania baru Claudia. Ketika sampai di sebuah gedung, Freya mengeryitkan dahi. Mereka berada di sebuah panti sosial. Freya menolehkan kepala pada sang suami. "Benarkah Tania berada di sini?" tanya Freya pada Alex. "Ya, aku sudah mencari tahu keberadaan Tania sebelum berangkat. Dia telah berada di panti sosial ini sejak keluar dari rumah sakit," jawab Alex dengan tenang. Tampak tidak percaya, Freya terkejut mengetahui fakta menyedihkan ini. Tania masih sangat muda, seharusnya dia masih dapat memulai kariernya walau keterbatasan yang dimiliki olehnya. Alex dan Freya masuk lalu bertemu denga

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   148. Ketegasan Alex

    Permohonan yang diucapkan oleh Wenny diabaikan oleh Alex. Pria itu menatap angkuh Wenny yang berlutut di hadapannya. Tidak ada rasa kasihan pada sang karyawan. Pun Angel menatap Wenny sekilas, lalu menatap Alex dengan tajam. "Anda tidak bisa seenaknya memecat kami hanya karena kesalahan yang bahkan belum kami perbuat." Angel berusaha mencari celah untuk terhindar dari pemecatan. Alex menyunggingkan senyum sinisnya. "Aku rasa perbuatan kalian yang merencanakan menjadi seorang simpanan dapat menjadi sebuah alasan. Lagi pula, kalian berada di perusahaan ini untuk bekerja bukan menjadi wanita jalang!" tekan Alex dengan penuh ketegasan. Tangan Angel mengepal, baru saja dia merencanakan untuk menggoda sang atasan, tetapi hal tersebut harus dia urungkan. Kehadiran Freya membuat semua berantakan. Tanpa diduga, wanita itu berdiri lalu hendak menyerang Freya. Hal itu segera dicegah Alex dengan menghempaskan tubuh Angel hingga terjatuh. "Beraninya kau pada istriku! Aku akan membuat perhi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status