"Ya, silakan. Apa yang ingin kau bicarakan?" ucap Alex menerima tatapan tajam dari Renata. Freya menyenggol sahabatnya, dia tidak ingin Renata dan Alex bersinggungan seperti ini. Terlihat Alex tidak nyaman dengan tatapan yang diterimanya. Namun, pria itu menyadari jika itu adalah konsekuensi dari perbuatannya di masa lalu. Bahkan, Liam dan Brian akan menghajarnya kalau mengetahui kelakuan Alex pada Freya yang sering mengabaikannya. "Well, aku tahu kalian memutuskan untuk kembali bersama. Aku hanya ingin diyakinkan olehmu kalau Anda tidak akan membuat sahabatku menangis," pinta Renata dengan wajah serius. Hari Freya menghangat mendengar perkataan Renata. Dia sangat bersyukur memiliki sahabat yang akan terus berada di garda depan untuk membelanya.Alex berpikir sejenak sebelum menimpali permintaan Renata. Pria itu melihat kedua wanita di depannya yang pandangannya fokus tertuju pada dirinya. "Aku tidak bisa menjanjikan hal itu, tetapi aku akan mencoba untuk menjadi suami yang baik un
"Nanti, kamu ikut dalam peninjauan resort, kan?" tanya Alex ketika dia dan Freya sedang memakan sarapannya. Freya menolehkan wajahnya sekilas dan menganggukkan kepala. "Bukankah kamu yang menginginkan hal tersebut? Pak Leo sudah mewanti-wanti agar divisi kami ikut dalam peninjauan resort," jawab Freya sambil mendengus. "Kenapa? Kamu tidak suka bila ikut peninjauan?" tanya Alex dengan heran, dia memang melakukannya dengan spontan karena ingin berdekatan dengan Freya kembali. Ternyata tanpa melakukannya, Freya sudah kembali ke pelukannya berkat Brian."Aku hanya malas berpergian," jawab Freya dengan santai sambil mengunyah makanannya. Alasan sebenarnya adalah dia tidak ingin melakukan kunjungan bersama dengan teman satu divisinya. Belum lagi Luis yang terus mendekatinya, membuat Freya sangat risih. Pria itu tanpa tahu malu terus gencar melakukan pendekatan. Renata bahkan pernah memarahi Luis saat dia terus menempel pada Freya. "Aku akan meminta Leo agar kamu berangkat bersama dengan
"Aku tidak bisa! Aku masih belum bisa mengatasi traumaku!" ucap Renata yang membuat Luis semakin tidak sabar. Freya menatap wajah Renata yang masih dipenuhi air mata. Dia memikirkan semuanya, tentu bila menjadi Renata dia juga tidak bisa memaafkan perbuatan Luis. Seenaknya saja mendekati sahabatnya hanya untuk membuat Renata cemburu. "Perbuatan Luis yang mendekatimu bahkan sampai diketahui oleh Alex membuatku meragukan perasaannya padaku. Jadi, aku belum bisa sepenuhnya mempercayaimu, Luis," ungkap Renata pada Luis yang tercengang.Renata mengetahui tentang kejadian tempo lalu, ketika Alex menjemput Freya. Sahabatnya itu memberitahukan kejadian tersebut dan membuat Renata yakin kalau Luis bukanlah pria yang baik untuk dijadikan pelabuhan hatinya. "Saat itu aku hanya terkejut karena Freya ternyata telah menikah. Aku... aku ...," ucap Luis yang tidak bisa mengatakan apa pun. Dalam hatinya, Luis menyadari dia tertarik pada Freya. Awalnya, dia memang mendekatinya hanya untuk membuat R
"Maaf, aku tidak ingin berbicara saat ini! Tolong berikan aku waktu, please," pinta Renata yang tidak ingin membicarakan hubungan mereka berdua.Luis menganggukkan kepalanya dan melepaskan tangannya dari Renata. "Maafkan aku, Ren. Aku tidak berpikir sejauh itu, aku tidak menyangka kalau perbuatanku dapat membuatmu semakin menjauh dariku," ucap Luis dengan wajah sendu."Seharusnya kamu tahu kalau aku menjunjung tinggi kesetiaan. Jangan berpura-pura tidak tertarik pada Freya. Aku mengenal dirimu dan mengetahui arti tatapan matamu yang memujanya," tukas Renata.Renata membalikkan badannya lalu pergi meninggalkan Luis yang menyesali tindakan gegabahnya mendekati Freya. Seharusnya, pria itu tetap meyakinkan Renata untuk melanjutkan kembali hubungan mereka yang kandas. Freya mendengar sedikit potongan percakapan keduanya, lalu wanita itu segera menuju mejanya untuk mulai bekerja. Beban pikirannya menjadi bertambah karena hubungan sahabatnya yang rumit.Mengingat hubungannya dengan Alex yan
"Aku tidak salah mendengar. Kamu tadi mengatakan tentang pria tampan," ucap Alex yang mulai tidak menyukai Freya memuji pria lain. "Aku sudah bilang kamu salah mendengar. Sudahlah, kita pulang saja, oke?" ajak Freya menyunggingkan senyumnya pada Alex. "Ren, aku duluan ya! Ayo, pulang! Besok kita akan melakukan peninjauan resort dan harus berkumpul pagi hari," ucap Freya pada Renata yang sudah mulai tenang. Renata menatap sahabatnya dan menyunggingkan senyumnya. "Aku ingin menghabiskan kopiku terlebih dahulu, kamu duluan saja. Aku tidak apa-apa," balas Renata. "Benar? Tidak apa-apa aku duluan? Kalau kamu masih butuh teman ngobrol aku akan menunggumu dan menemanimu di sini. Tidak perlu khawatir, Alex akan duduk terpisah dari kita," kata Freya yang melirik pada Alex. Alex masih memikirkan perkataan Freya yang mengatakan asistennya tampan. Dia memiliki beberapa asisten jadi perlu kecermatan tingkat tinggi untuk mengetahui pada siapa perkataan Freya tertuju. Apakah dia harus memecat
"Ya Tuhan, jam berapa ini?" ucap Freya saat terbangun karena sinar mentari yang menembus kamar mereka. Wanita itu memegang dadanya karena terkejut mendapati dirinya bangun kesiangan.Alex membuka matanya perlahan, dia hanya tersenyum melihat Freya yang tampak panik. Freya duduk dan berdiri dari tempat peraduan mereka. Wanita itu menatap Alex dengan ekspresi wajah kesal."Ini semua karenamu, bukankah semalam aku sudah mengatakan jangan melakukannya! Aku jadi terlambat!" omel Freya dengan bibir yang mengerucut. Alex dengan tenang berkata pada Freya. "Aku akan menghubungi atasanmu dan mengatakan kamu pergi denganku. Jangan marah lagi, oke?" ucap Alex untuk menenangkan istrinya. Pria itu bangkit dari ranjang mereka kemudian menatap Freya dengan intens. "Ayo, kita mandi bersama," ujar Alex yang menggendong Freya menuju kamar mandi. Freya berusaha memberontak, tetapi perbedaan tenaga membuatnya pasrah. Dari semalam Alex sudah merencanakan semuanya. dDia ingin berangkat bersama Freya men
"Jadi, kamu merasa dirimu buaya darat?" tanya Alex dengan wajah angkuhnya. Alex tidak menyukai Freya berada di dekat Luis yang jelas memiliki perasaan padanya. Tentu saja dia masih mengingat pria yang mendekati istrinya. Dia tidak mungkin melupakan pria yang menatap Freya dengan penuh pandangan memuja. Namun, Alex heran, mengapa pria itu mengikuti Renata yang merupakan sahabat Freya? "Tidak! Aku tidak merasa kalau yang dibicarakan olehmu adalah diriku!" kilah Luis dengan sedikit gugup ketika merasakan aura superior dari Alex. Hal tersebut membuat Luis merinding."Kalau begitu tidak perlu merasa tersindir dengan perkatakanku. Istriku sangat memesona hingga membuatku khawatir ada pria yang ingin mendekatinya. Padahal statusnya sudah jelas istri orang," ucap Alex dengan lugas. Freya menyikut Alex, dia cukup lelah mendengar kedua pria di hadapannya saling menyindir. Lain halnya dengan Renata, dengan jelas dia mendengar perkataan Alex. Hal itu berarti, memang Luis serius mendekati Freya
"Baiklah, aku sudah siap, Al. Ayo kita makan malam!" ajak Freya mengenakan gaun malamnya.Saat Alex mengatakan mereka akan malam malam bersama, Freya telah menyiapkan gaun malam yang akan dia kenakan. Freya mengenakan gaun malam panjang berwarna hitam dengan belahan hingga betisnya. Bahunya sedikit terbuka hingga membuat Alex mengeryit tidak suka. "Adakah gaun yang lebih tertutup?" tanya Alex pada wanita yang terlihat sangat sexy. "Aku sudah menyiapkan gaun ini dengan baik, Al. Bukankah gaunku cukup tertutup?" jawab Freya merasa tidak ada yang salah dengan gaunnya. Alex mendekati Freya dan memegang pundak mulusnya. Pria itu mengecup singkat punggung Freya. "Aku tidak suka bagian ini terekspos, hanya aku yang boleh melihatnya," ucap Alex yang kemudian melingkarkan tangannya ke pinggang Freya. Freya terdiam mendengar perkataan Alex. "Dulu kamu tidak begitu! Kamu membiarkan aku memakai baju apa pun!" protes Freya yang malah kesal dengan perkataan Alex. "Ikuti saja perintahku! Atau k