Share

Bab 17 : Dengkuran yang dirindukan

Sesaat sebelum Arga mulai berbicara, dari arah pintu terdengar ketukan. Nasya segera mengusap jejak air mata diwajahnya dan berjalan menuju pintu.

"Permisi" teriak orang dari arah luar.

"Iya. Ada yang bisa dibantu?" ucap Nasya. "Rizwan?" imbuhnya. Arga mengerutkan dahi saat Nasya mengucapkan nama seseorang.

"Nasya. Kamu juga ikut kesini?" ucapnya sembari menyodorkan tangan untuk bersalaman.

"Iya. Silahkan duduk. Ada perlu apa?" ucap Nasya dengan senyum mencoba menutupi kesedihannya.

"Bapaknya ada?"

"Tunggu dulu sebentar" Nasya segera kebelakang memanggil Papanya.

Arga yang sedari tadi duduk disana, memperhatikan Rizwan dengan tatapan aneh. Dia merasa tatapan Rizwan pada istrinya bukan tatapan biasa. Rizwan memulai pembicaraan dengan memperkenalkan diri, begitu juga Arga yang dengan tegas memperkenalkan diri sebagai suami Nasya.

Tak lama Papa dan Nasya datang membawa dua gelas minuman. Papa memberi kode pada Nasya untuk mengajak Arga kekamarnya. Nasya mengerti dan langsung meraih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status