"Baby aku sangat menginginkannya. Ini kan first night kita, masa sih kamu tidak menginginkannya juga, " ucap Samuel yang membangunkan tidur Nesya. Tangan Samuel yang nakal mampu membangunkan tidur Nesya yang nyenyak.
"Hentikan! " Nesya memegang tangan Samuel yang sedari tadi berkelana ke tempat yang enak untuk di jajah.
"Kau mau aku denda? " tanya Nesya yang langsung beranjak bangun.
Namun, dengan gesitnya Samuel menghimpit Nesya hingga kini Nesya berapa dalam kungkungan Samuel. Cengkraman tangan Samuel begitu kuat sehingga Nesya tidak bisa berkutik lagi.
"Aku tidak perduli dengan denda yang harus aku bayar, Baby! Malam ini adalah malam spesial untuk kita. " Samuel tersenyum simpul ia menatap dalam wajah Nesya yang mulai tegang.
Detak jantung Nesya mulai loncat-loncat tak karuan, tatapan Samuel mampu membuat Nesya terhanyut.
"Apakah tidak akan dosa? " tanya Nesya dengan bibir gemetar.
"Tidak akan Baby! Kita sudah sah menjadi suami istri. Baby, aku jamin malam ini kau akan mendapatkan surgamu. Baby, apakah kau mau? " tanya Samuel dan dengan cepat Nesya mengangguk.
"Terima kasih! " Samuel beranjak bangun.
"Kok gak jadi? " tanya Nesya yang sepertinya sudah tidak sabar.
"Baby, coba kau berdiri, " titah Samuel. Nesya pun mengangguk dan langsung menurut.
Samuel berdiri di belakang tubuh Nesya, kedua tangannya melingkar di perut Nesya.
"Kita mulai, " bisik Samuel sembari mendaratkan kecupan hangat di tengkuk Nesya.
"Sungguh wangi aroma tubuhmu, Baby! " Samuel semakin terhanyut dengan aroma wangi di tubuh Nesya, di tambah aroma bunga melati yang masih melekat.
"Emang harus kek gini dulu Sam, kenapa gak langsung saja sih. Ini kelamaan. Terlalu banyak drama, " protes Nesya yang semakin tidak sabar sebab Samuel masih memeluknya dengan erat.
"Sabar Baby. Kita harus pemanasan dulu biar semakin terasa. Apakah kau sudah merasakan sensasinya? " tanya Samuel memutar tubuh Nesya.
"Tentu saja! Tubuhku sangat panas Sam. Entah kenapa jadi seperti ini. Sam jadi please ... lanjutkan jangan nanggung Sam. " Nesya melingkarkan kedua tangannya di tengkuk Samuel. Samuel semakin bersemangat saja.
"Gimana dengan surat perjanjian yang sudah kau tulis Baby? " tanya Samuel. Kedua tangan Samuel melingkar di pinggang Nesya.
"Lupakan saja! Bisa aku hapus. Kan aku yang paling berkuasa. " Nesya tersenyum nakal. Samuel semakin erat mencengkram tubuh Nesya.
"Ok, kita mulai, " ajak Samuel.
Nesya mengangguk penuh semangat dan langsung memejamkan kedua matanya.
"Ayo dong kenapa lama sih! " protes Nesya yang sudah memonyongkan bibirnya. Nesya sudah menanti untuk mendapatkan kecupan dari Samuel.
"Ih lama, " kesal Nesya yang langsung membuka kedua matanya.
Nesya terbelalak saat ini, kedua matanya terbuka lebar. Wajahnya merona-rona bagaikan kepiting gosong.
"Kenapa? Apa nya yang lama? " tanya Samuel.
Nesya terlihat kikuk dan merasa bingung. Nesya menggaruk pelipisnya yang sama sekali tidak gatal.
"Nesya, kau kenapa sih? Kau mimpi apaan sih sampai suaramu itu membangunkan tidurku! " gerutu Samuel yang beranjak bangun dari tempat tidur.
"Jadi tadi aku itu sedang bermimpi? " Nesya tepuk jidat. Bisa-bisanya sampai terbawa mimpi dan terkesan seperti nyata.
"Mimpi apaan sih? " tanya Samuel kepo.
"Iiiih sebal ... ternyata mimpi. Coba kalau si Samuel tidak membangunkan ku, mungkin aki bisa merasakan itu meskipun hanya dalam mimpi, " batin Nesya.
_
"Bagaimana malam pengantin kalian? " tanya Mommy Gresya menggoda Samuel dan Nesya. Ketiganya kini tengah menikmati sarapan di pagi hari.
Pertanyaan Mommy Gresya membuat Nesya tersedak dan langsung cegukan.
"Baby ... kau kenapa? " tanya Samuel yang langsung memberikan segelas air putih kepada Nesya.
"Keselek, " jawab Nesya ketus.
Nesya begitu kesal, kenapa harus membahas soal malam pengantin. Membuat Nesya semakin ngiler saja dan semakin membuat dirinya penasaran.
"Semalam itu lancar jaya Mommy. Semoga secepatnya aku dan My Baby bisa memberikan cucu untuk Mommy, " ucap Samuel dengan santai. Samuel semakin mendalami perannya sebagai suami.
"Duh ... Mommy sangat senang mendengarnya. Aamiin semoga benih itu segera tumbuh di rahim Nesya, " seru Mommy Gresya penuh harap.
Nesya hanya menyimak saja, tapi terlintas pikiran nya mulai traveling. Nesya teringat soal mimpi semalam, membayangkan seperti nyata mimpi itu.
"Tuh-kan ... otak ku jadi traveling lagi, " batin Nesya.
"Aamiin, " seru Samuel.
Samuel menoleh kearah Nesya, ia pun mengusap wajah Nesya dengan lembut, "Kenapa Baby, kenapa kau melamun? Kau malu karena aku bahas malam indah kita semalam di depan Mommy? "
Kya ....
Perkataan Samuel membuyarkan lamunan Nesya dan Nesya kembali cegukan.
"Sudah ... sudah! Samuel kau jangan menggoda Nesya lagi. Sepertinya Nesya malu, " sahut Mommy Gresya menggoda putrinya.
"ish ... menyebalkan, " desis Nesya dalam hati.
****
Nesya dan Samuel sudah tiba di perusahaan yang di pimpin oleh Nesya. Kebetulan ada Leonard di parkiran, Leonard akan menghadiri rapat pagi ini di Perusahaan Nesya.
"My Baby, nanti siang aku jemput. Kita makan siang bareng. " Samuel yang menyadari adanya Leonard langsung memainkan perannya.
Samuel mencium keningnya Nesya lalu berbisik, "Maaf, aku sudah lancang. Jangan denda aku. Tuh ada mantan kamu yang lagi memperhatikan kita."
Ketika Nesya mau menoleh. Samuel menahannya, "Jangan menoleh kearah sana. "
Nesya mengangguk. Entah kenapa dirinya malah jadi kaku di depan Samuel. Melihat Nesya hanya diam melongo membuat Samuel gemas dan nekad mencumbu lembut bibir Nesya tapi hanya sekilas, "Baby, aku ke kampus dulu. "
Nesya tercengang dan menyentuh bibirnya yang habis kena sun oleh suami bayarannya itu. Samuel tersenyum nakal dan mengacak lembut rambut Nesya, "Maaf! " bisik Samuel.
"Ish ... menyebalkan! " desis Nesya sembari memukul-mukul bidang dada Samuel.
"Tapi suka kan Baby, " goda Samuel.
"Sudah sana berangkat ke kampus, aku mau meeting. " Nesya meraih tangan kanan Samuel lalu mencium punggung tangan Samuel.
"Assalamu'alaikum baby, " ucap Samuel mengucapkan salam.
"Wa'alaikum salam Mas. "
Samuel masuk kedalam mobilnya. Leonard semakin kepanasan saja. Leonard pun menghampiri Nesya ketika mobil yang di tumpangi Samuel berlalu.
"Ekhem ... makin sweet saja, " sahut Leonard ketika berhadapan dengan Nesya.
"Iya dong harus, " ucap Nesya ketus dengan mimik wajahnya yang jutek abis. Nesya nyelonong meninggalkan Leonard yang berdiri mematung.
Jam sudah menunjukan pukul 11 siang, Samuel yang sudah selesai di kampus nya langsung bergegas menuju ke kantornya Nesya. Di dalam mobil, Samuel membayangkan kejadian tadi pagi.
"Kenapa tadi aku berani mencium bibirnya? Tidak takut sama denda yang tertera di dalam surat kontrak, " gumamnya sembari melebarkan senyum.
"Kenapa aku merasa kalau wanita tua itu milikku. Hahaha ... lucu sekali. "
Bukan hanya Samuel, Nesya juga sama dirinya membayangkan saat pagi ketika dirinya mendapat kecupan manis dari Samuel.
"Duh ... Samuel mencium ku, kok aku mau lagi ya? Manis sangat manis. Ah sial! Aku terjebak dalam isi surat kontrak yang sudah aku buat, " gumam Nesya.
Nesya menggigit bibir bawahnya, rasanya ingin sekali merasakannya. Meskipun usianya sudah 32 tahun, Nesya belum sama sekali merasakannya.
"Ah aku rubah saja surat kontrak itu dari pada aku mati penasaran kek gini, " gumamnya. Nesya beranjak bangun dan mengambil sebuah berkas yang isinya surat kontrak di dalam laci meja kerjanya. Nesya merobek surat kontrak itu. Dan akan merubah salah satu isi di dalamnya.Samuel yang baru saja datang langsung menuju ke ruangan kerjanya Nesya.Tok... tok ... tok..."Baby ... apakah aku boleh masuk? " sahut Samuel di ambang pintu ruangan kerja Nesya."Boleh! Masuk saja, " teriak Nesya yang sedang fokus membuat surat kontrak baru.CeklekSamuel membuka pintu dan masuk kedalam ruangan."Kok berantakan kek gini? " tanya Samuel heran. Dahinya mengkerut ketika melihat robekan kertas yang berserakan di lantai."Itu surat kontrak pernikahan kita sudan aku robek. Dan sekarang aku lagi buat yang baru jadi kau diam dan
Malam telah tiba, entah kenapa malam ini malah menjadi malam yang begitu menegangkan bagi Nesya. Entah apa yang akan terjadi dengan malam ini, Nesya begitu tampak gugup. Sesekali Nesya mengatur nafasnya, Nesya menarik nafas panjang lalu membuangnya secara perlahan-lahan."Kenapa malam ini tubuhku gemetar seperti ini? Apa yang akan terjadi? My god, tubuhku terasa panas dingin, " gumam Nesya.Nesya kini sedang duduk di depan meja riasnya. Nesya terus menyisir rambutnya. Nesya masih bermalam di rumah Mommy Gresya, sebab sang Mommy belum siap jika harus ditinggal. Tiara di rumah barunya untuk sementara waktu Samuel titipkan kepada Baby Sister.Saat ini Samuel sedang berada di dalam kamar mandi. Samuel sedang membersihkan tubuhnya. Bukan Nesya saja yang merasakan keanehan malam ini, begitu pun Samuel, dirinya tampak tegang."Duh ... gara-gara kejadian tadi siang pikiranku traveling terus
Samuel baru keluar dari dalam kamar mandi. Tubuhnya hanya ditutupi oleh handuk, dari pinggang sampai atas lutut. Nesya kembali terperangah ketika dirinya melihat bidang dada Samuel yang kekar itu. Nesya masih duduk di depan cermin meja riasnya. Bayangan Samuel terlihat jelas didalam cermin. dengan susah payah Nesya menelan saliva nya ketika melihat Samuel berjalan menuju ke arahnya."Duh... kok dia makin mendekat kesini sih, apakah malam ini akan terjadi," ucap Nesya dalam hatinya.Samuel semakin mendekat saja, ketika mendekat Samuel langsung memeluk Nesya dari arah belakang, "Apakah aku boleh memelukmu seperti ini?" tanya Samuel berbisik."Kau kan suamiku. Tentu boleh," ucap Nesya terdengar sangat kaku."Tapi aku hanya suami bayaran kamu, Nesya." Samuel mencium aroma wangi di tubuh Nesya, aroma wangi itu membuat Samuel semakin ingin terus memeluk Nesya."Iya tapi pernikahan kita
Samuel baru saja tiba di kantor tempat Nesya bekerja. Samuel segera menuju ke ruangan kerja Nesya yang berada di lantai 5. Ketika Samuel berada di dalam lift, dering ponselnya berbunyi. Ada telepon dari Nesya. "Iya Baby, ada aku lagi di dalam lift, " ucap Samuel ketika dirinya sudah menjawab telepon dari Nesya. "Lama banget sih, " ucap Nesya sinis. "Macet! Baby macet. " Samuel kesal juga dengan sikap Nesya yang tidak sabaran seperti itu. Tut! Nesya menekan tombol warna merah, dirinya memutuskan sambungan teleponnya. "Dadar perawan tua," kesal Samuel. Di tempat makan siang yang nantinya dihadiri Nesya juga. Di sana sudah tampak Leonard dan Desy, keduanya menggunakan warna pakaian yang senada. Rupanya Desy dan Leonard tidak mau kalah juga. Kedatangan Leonard dan Desy disambut hangat ol
"Nesya kapan kau menikah? Usiamu sudah tidak muda lagi loh. Kau mau di cap sebagai perawan tua hah? " Mommy Gresya begitu gemas dengan anak semata wayangnya. Nesya usianya sudah 32 tahun tapi belum menikah juga, Mommy Gresya sudah sangat ingin menimang cucu. Usia Mommy Gresya sudah 56 tahun. Nesya terlalu sibuk dengan dunia bisnisnya. Nesya yang pernah mengalami patah hati ketika masa kuliah dulu, membuat dirinya menutup hatinya rapat-rapat. Nesya tidak mau jatuh cinta dan mengalami patah hati sampai kedua kalinya. "Nesya belum kepikiran soal menikah. Nesya masih nyaman dengan kesendirian. Karir Nesya lebih penting dari segalanya. " Nesya terkekeh. Nesya tidak mau menikah. "Kau ini! " Mommy Gresya hanya bisa membuang nafas berat sembari menggelengkan kepalanya. Mommy Gresya hanya bisa pasrah. Kerap sekali dirinya mendesak Nesya untuk menikah. Namun, jawaban Nesya selalu begitu. **** &
"Matre sekali cowok ini. Dan pasti nya anak muda ini akan menguras harta ku. Ah ... aku tidak perduli. Harta ku banyak kok. Yang terpenting aku bisa membuat si Desy dan Leonard itu kepanasan. Dan Mommy ku tidak akan mendesak ku untuk menikah lagi. Apa lagi sampai berniat menjodohkan aku dengan pria kolot, " batin Nesya.Samuel akhirnya bisa bernafas dengan lega, setelah dirinya mendapatkan uang 100 juta dari Nesya, operasi usus buntu Tiara bisa dilakukan sekarang juga. Kini Samuel tengah harap-harap cemas di depan ruang operasi."Semoga operasinya berjalan dengan lancar, " harap Samuel."Tiara demi kesembuhan kamu, demi mendapatkan biaya operasi kamu. Abang sampai rela diri abang di tukar dengan uang. Abang harus menikahi wanita yang usianya sudah 32 tahun. Bisa di bilang dia perawan tua. Tiara, kau adik ku. Kita masuk ke panti itu di hari yang sama. Abang ikhlas asal kau sembuh, " ucap Samuel dalam h
Samuel dan Nesya semakin terhanyut dengan tatapan itu. Apa lagi bibir keduanya masih menyatu. Rasanya berat untuk di lepas. Keduanya memejamkan kedua matanya, ini untuk pertama kalinya buat Samuel atau Nesya."Nona! Tuan, kalian sedang apa? " tanya salah satu pegawai salon.Samuel dan Nesya langsung membuka matanya lebar-lebar, baru saja keduanya mau mulai. Tapi tidak jadi karena adanya pengganggu. Setelah mengganggu Samuel dan Nasya, perempuan itu pun nyelonong pergi."Bagaimana akting aku Baby? bagus kan? " tanya Samuel ketika sudah berada di halaman rumah Nesya."Lumayan. Tapi kau tidak sopan! Kau beraninya mencium tanganku, " ucap Nesya ketus."Kalau tidak begitu, Mommy kamu tidak akan percaya. Kan kata kamu, aku harus bisa meyakinkan semua orang termasuk Mommy kamu kalau aku sangat mencintai kamu, " ucap Samuel."Iya! " Nesya masih ketus."Ya suda
"Saya terima nikah dan kawinnya Nesya Nirmala Binti Bapak Anjas Nirwana dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas berlian 250 gram, serta uang 2M di bayar TUNAI. ""Bagaimana saksi, SAH? "SAH!Alhamdulilah ...Cukup dengan satu tarikan nafas Samuel dengan lantangnya mengucapkan janji suci pernikahan di depan Allah, penghulu dan para saksi.Nesya meraih tangan kanan Samuel dan mencium punggung tangan Samuel yang kini sudah sah menjadi suaminya. Kecupan hangat mendarat di keningnya Nesya, Samuel memberanikan diri agar semua orang yakin dan percaya kalau Nesya sekarang istrinya dan agar mereka percaya kalau Nesya dan Samuel menikah atas dasar cinta bukan sandiwara."I love you my baby, sekarang kau adalah istriku. Kau sekarang sudah menjadi ratu di hatiku, " ucap Samuel dengan lantangnya di depan para tamu undangan. Ada Mommy Gresya dan Daddy Anjas.