Share

Nyaris Celaka

Aku masih belum percaya dengan apa yang dilakukan Naura padaku saat di dapur tadi. Saat ini, ia tengah duduk manis di sofa sambil memainkan ponsel dan tampak senyum-senyum sendiri. Entah apa yang ia lihat di layar ponselnya.

Aku tengah membereskan ruangan yang baru saja dipakai untuk acara pengajian. Mas Yusuf membantuku menggulung karpet kemudian menyimpannya di kamar belakang. Para tetangga sudah pulang, karena mereka membantu sejak pagi. Jadi, kami dan saudara-saudara Mas Yusuf yang membereskan sisanya. Saat semuanya sudah rapi dan bersih, akupun ke kamar Bu Ranti, ibu mertuaku, untuk pamit pulang. Sebelum aku masuk, kuketuk pintu kamarnya yang sedikit terbuka.

Tok! Tok!

"Ibu, boleh aku masuk?" tanyaku meminta izin seraya menjebulkan kepalaku.

"Nadhira ... masuklah, Nak!" sahut ibu.

Akupun segera masuk dan kulihat ia sedang sibuk memasukkan barang-barang bawaannya ke koper. Aku duduk di sisi tempat tidur dan ikut membantunya. 

"Alham

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Nurmila Karyadi
bodoh,pandir
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu terlalu bucin sama Yusuf .mau aja injek2 sama Naura .klo kmu selalu ngalah sama Naura y .gitu pasti kmu akan d siksa terus ..kmu juga sebagai guru masa mau aja d bedain sama suami .kata Yusuf mo adil bukti nya dia d setir sama Naura mau aja ngapain laki2 kaya gitu d pertahankan ..
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu itu terlalu mengalah Nadira sama Naura .mangka kmu selalu injek2 jadi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status