Share

Devan Berusaha Meyakinkan Rania

Beberapa menit kemudian

Rania mendesah lelah--pandangan itu terus tertuju pada sosok Dion yang sudah melangkah pergi, pria itu kian menjauh dari pandangannya. Dadanya berdenyut nyeri--saat ingatan itu kembali terhantar pada Devan yang memberi pelajaran pada Dion.

"Kasian-Dion. Padahal selama ini dia tidak melakukan hal yang buruk padaku," gumam Rania dalam hati, dia merasa ibah pada Dion atas apa yang terjadi pada pria itu tadi.

"Mau sampai kapan kau terus memandangnya?! Dia itu hanya seorang pria brengsek!"

Nada kasar--bercampur cemburu yang mendengung ditelinganya memaksakan Rania untuk berbalik. Suara Devan cukup menyakiti gendang telinganya.

"Kau--sudah sangat keterlaluan, Dev! Bagaimana kalau terjadi apa-apa pada Dion?!" cecar Rania, pandangan Rania telah berubah tajam--ada kemarahan yang nyata di sana.

"Dia memang pantas mendapatkannya!" sahut Devan acuh, dan kata-kata yang Devan lontarkan membuat Rania hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya-sebab tak terlihat s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status