Share

Part 34

Papa dan mama sudah membawa Bagas ke dalam kamar. Sementara Papa berdiri, mama duduk sambil mengompres luka memar di wajah Bagas.

“Apa yang kamu pikirkan, Gas? Bisa-bisanya kamu ada niatan melakukan hal kotor sama Anin?” tanya papa penuh sesal.

Bagas membisu. Hanya sesekali meringis menahan perih luka di wajahnya yang membiru.

“Pantas saja Jonan memukuli kamu. Kamu memang sudah keterlaluan!” bentak papa. “Papa malu sempat membela kamu di depan Anin, waktu itu!”

“Ma-maaf, Pa. Aku nggak sengaja,” sesal Bagas.

Di samping Bagas, Mama sudah berdiri meletakkan baskom dengan air es di atas nakas. “Jangan melakukan hal itu lagi, Gas,” pinta mama. “Mama sudah cukup merasa bersalah sama Anin, kamu jangan menambahi lagi.”

Bagas membuang muka ke arah samping. Kedua tangannya menangkup wajah, kemudian mendongak lagi. “Aku minta maaf, aku nggak bermaksud. Aku hanya ... entahlah, Ma. Aku merasa Anin terlihat sangat cantik.”

Mama mendesah berat lalu mengusa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yanie Abdullah
aneh , bisa bisanya anin tinggal seatap dngn bagas, apa gak bisa ngontrak rumah minimal ?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status