Share

Part 37

Pagi harinya, secara tidak sengaja Anin dan Bagas bersamaan hendak turun ke lantai dasar. Anin yang tidak mau berpikir macam-macam memilih acuh dan lebih dulu turun meninggalkan Bagas yang berjalan di belakangnya.

Tanpa sepengetahuan Anin, diam-diam mata Bagas sedang curi-curi pandang dengan lekuk tubuh Anin bagian belakang. Meski Anin memakai piama tertutup, Bagas tidak bisa mengelak kalau tubuh itu terlihat begitu menarik.

Hal ini jauh berbeda dari saat Anin mengenakan piama tipis ketika masih tidur bersama. Bagas bahkan tidak ada rasa ketertarikan sedikitpun pada Anin. Ya, semua nampak sudah berbeda.

Sesuai kata pepatah, “Apa yang sudah dilepas, terkadang lebih menarik untuk dipandang.”

“Hei Anin,” panggil Bagas saat Anin sampai di dapur.

Orang yang bagas panggil sepertinya memilih tidak menggubris. Anin pura-pura tidak mendengar.

“Anin.” Sekali lagi Bagas memanggil.

“Ada perlu apa?” sahut Anin malas. Anin duduk sembari meneguk air putih.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yanie Abdullah
amin perempuan paling gak berguna , bodoh, lele, lemah , harusnya tak boleh tinggal seatap dngn bagas atau mantan. semestinya miskinya orang gak mungkin gak mampu mengantark atau minimal kos .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status