Share

23. Aku suka menantu penurut.

Litha sempat tertegun saat melihat tiga orang distributor bunga yang pernah bekerja sama dengannya—berdiri di depan florist miliknya. Ketiga orang itu memang sempat menghubungi Litha, hanya saja Litha kurang percaya bahwa mereka benar-benar datang.

“Selamat siang, Bu Litha.” Ketiga orang itu menyapa Litha bersamaan. Dua di antaranya merupakan wanita dan yang berdiri paling depan adalah seorang pria.

“Bapak sama Ibu sudah lama menunggu saya?”

“Tidak begitu lama, kok, Bu Litha. Kedatangan kami ke sini ya karena mau minta maaf.”

“Ayo, masuk dulu. Kita mengobrol di dalam aja,” ajak Litha. Lekas ia merogoh kunci dari dalam tas, membuka lalu mendorong daun pintu tersebut. Karena mereka sudah tutup hampir sebulan, jadi Litha tidak memiliki minuman ataupun kudapan di sana. “Silakan duduk dulu. Saya mau pesan kopi dan kudapan untuk Bapak dan Ibu.”

“Tidak usah repot-repot Bu Litha,” tolak Bu Mariani. Perempuan itu memiliki ekspresi serius lalu sege
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status