Share

212. Rindu Yang Tak Tertahan

Andien Komala adalah adik bungsunya Susan, selain Fauzan. Saat perpisahan kedua orang tuanya 15 tahun yang lalu, Andien saat itu baru berusia dua tahun, sementara Faudzan 10 tahun. Susan sendiri masuk usia 14 tahun waktu itu. adik bungsunya ini sudah pasti tidak lagi mengenalinya, dan Susan sendiri tidak pernah lupa nama adik-adiknya, termasuk juga tanggal lahir mereka.

"Kakak kok menangis?" tanya Andien dengan polosnya. Dia masih belum kepikiran jika yang ada di hadapannya itu adalah kakak kandungnya sendiri.

“Mas Fauzan kemana, Dek?” tanya Susan lagi, belum mau memberitahukan tentang jati diri dia yang sebenarnya. Maharani diam saja, ikut bersedih saat melihat Susan meneteskan air mata.

"Oh, Kakak ini temannya Mas Fauzan? Memangnya Kakak tidak datang waktu itu?"

"Datang apa, Dek?"

"Pernikahan Mas Faudzan Ka, tiga bulan yang lalu di Desa Sambiloto. Setengah jam dari sini. Sekarang Mas Fauzan tinggal bersama istrinya di sana?"

"Alhamdulillah," ucap Susan sambil memperhatikan tempat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Mahkota Dewa
sistem penyajian novel yg gak jelas, ......
goodnovel comment avatar
Hadi Yantono
Bagus bNget....di tunggu sambungan nya
goodnovel comment avatar
Irsad La Ode
penasaran, ditunggu sambunganx ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status