Share

Bab 19

Aku tahu  pernikahan bukanlah hal untuk dipermainkan. Begitu pun pernikahan ini, meski bukan pernikahan impian tapi aku melakukannya dengan sepenuh hati. Kuanggap sudah menjadi takdir si anak ingusan yang dulu kerap kujahili sekarang jadi istri. Kubuang sejauh mungkin pikiran bahwa dia sekedar jalan agar bisa  menikahi Enjang. Wanita yang tak pernah bisa lepas dari pelupuk mata.

“Kuterima Nikahnya Rindi Mustika binti Agus Suryadi dengan mas kawin tersebut tunai!”

“Sah!” Serempak para hadirin yang menjadi saksi akhad yang lancar kuucapkan sekali tarikan napas.

Aku berusaha focus. Pernikahan adalah perjanjian berat dengan Sang Kholik. Mempermainkannya jelas akan membuatku menanggung dosa. Hal yang sebisa mungkin kuhindari.

“Sayang istrimu sudah datang,” bisik mama ditelingaku. Aku tergagap dari lamunan.

Kuulurkan tangan ag

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status