Share

Bab 20

Aku melihat wanita berambut ikal sebahu itu menyeringai senang. Mungkin dikira aku sangat menginginkan tubuhnya segera, dan akan membujuknya mati matian. Jangan harap! Sikapnya justru menyelamatkan diriku yang tak siap menyentuhnya sekarang.

Melihat responku wanita berkulit putih itu menghentakkan kaki sambil cemberut. Kuakui istriku ini cukup cantic. Hanya saja aku belum tertarik padanya. Masa bodoh aku  ngantuk. Segera kubenamkan kepala di bantal. Bukan masalah bagiku tidur di tempat sempit sekali pun.

“Kak, Dio!”

Kuhiraukan suaranya. Anganku justru menyambangi wajah ayu di sudut ruang hati. Sosok dewasa yang kalem dan teduh. Apa kabarnya dia? Apa sudah dengar kabar pernikahan ini? Bagaimana perasaannya? Apa puas dia sekarang? Aku mendesah. Aku sengaja tak memberinya kabar apa lagi mengundangnya.

Dadaku berdenyut nyeri. Selama ini setiap keinginan selalu bisa di dapat tapi dia meno

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status