Share

Chapter 49

Setelah hampir setengah hari menghabiskan waktu di bank, Alex akhirnya tiba di rumah dengan langkah yang terhuyung-huyung. Tatapan lelah dan frustasi melintas di wajahnya yang kusut. Ia segera melemparkan tasnya ke sofa, melepaskan jaket dengan gerakan kasar, dan menyeret dirinya ke kursi dengan hembusan nafas yang panjang.

“Sialan memang rentenir itu,” desisnya, suaranya penuh dengan kekesalan yang belum surut. Merenung sejenak, ia meraba-raba kantong celananya, wajahnya semakin mengerut saat menemukan struk transaksi terakhir.

“Sudah menguras rekening ku, menguras waktuku pula!” ucapnya dengan nada yang penuh dengan kekecewaan dan sedikit kemarahan.

Mata Alex meremang saat ia mencoba mengingat kembali proses panjang yang baru saja dijalani di bank. Ia masih merasakan kelelahan dari menunggu dalam antrian yang tak kunjung bergerak, mendengarkan lagu monoton dari pengeras suara, dan berurusan dengan petugas yang tampaknya tidak terlalu peduli dengan urusannya.

Tapi, di tengah semu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status