Share

14. Dugaan Pembunuhan

Di pagi harinya di halaman rumah tampak ramai orang-orang berbondong-bondong mendatangi rumah.

Ayra yang kebingungan, ketakutan, hanya bisa berlindung di balik bapaknya. Sementara itu bapaknya yang kesulitan meredam amarah warga nampak memanggil seseorang lewat telpon.

Ibu tirinya menarik Ayra untuk masuk ke dalam rumah. Beliau tampak yakin suaminya bisa menangani masa itu.

Ambar memberikan Ayra air putih hangat.

"Tenangkan diri kamu, Ay."

Ayra menggeleng. Ia tak bisa tenang kalau sudah sampai serunyam ini.

Ambar meraih jemari Ayra yang gemetaran.

"Azri hanya ingin melihat kamu bahagia, Ay. Semua ini bukan berarti Azri ingin melihat kamu jadi depresi. Tolong percaya pada Azri. Dia akan pulang saat urusannya selesai."

"Bagaimana aku bisa mempertahankan kepercayaan bahwa Azri bukan pembunuh? Aku saja bahkan tidak pernah sekalipun tau siapa dia. Begitu banyak keganjilan yang aku tidak tau persis apa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Miyuk Kaslan
Ayo,semangat ya thor.aku datang mengikuti Ayra Azrimu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status