Share

13. Menghilangnya Azri

Ayra sibuk menyiapkan sarapan pagi. Rutinitas pagi yang akan ia jalani mulai sekarang.

Tak bisa Ayra pungkiri. Jiwanya lebih tenang sekarang. Setelah memilih akan berdamai dengan segala sakit hatinya. Kini menerima segalanya dengan ikhlas membuat dirinya merasa begitu bahagia.

"Pagi Ay."

"Pagi. Sarapannya masih belum. . . ."

Ayra tertegun melihat Azri. Pria itu tampak lebih segar, dan penampilannya lebih rapi dari biasanya. Walau tidak serapi orang mau kerja kantoran.

"Mas mau kemana?" tanya Ayra.

Tak mungkin Azri berpakaian serapi ini tapi ingin di rumah sajakan?

Terus tumben sekali Azri sudah bangun sepagi ini. Biasanya pria itu paling cepat bangun jam 8 pagi.

"Kerja," ujarnya sambil melepas tas ransel lalu menaruhnya di atas meja makan.

Pria itu berjalan ke dekatnya yang sedang memasak nasi goreng.

"Maksudnya mau cari kerja?" tanya Ayra memastikan.

"Persis. Bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status