Share

23. Hikmah Di Balik Musibah

Hari berikutnya...

Pagi ini Kenan sarapan seorang diri di ruang makan. Sejak kemarin, tepatnya setelah Kenan meluapkan emosinya pada Fara yang walaupun hanya sedikit, keduanya saling mendiamkan. Bahkan Fara tidak menjawab pertanyaan Kenan yang menanyakan alasan mengapa dirinya banyak melamun kemarin. Alih-alih menjawab, ia malah berkilah ingin ke toilet usai menghabiskan makan siangnya, dan baru kembali saat jam istirahat selesai. Dan Kenan pun tidak mempertanyakan perihal itu lebih lanjut.

Jujur, Kenan sangat menyesal dan merasa bersalah. Bukannya tidak bisa tegas dengan mempertanyakan kecurigaan yang membuatnya cemburu buta. Hanya saja, jika diperpanjang, ia yakin akan berujung ke pertengkaran. Ia sangat tidak menginginkan hal itu, sebab telah berjanji pada Farzan bahwa ia tidak akan menyakiti Fara. Namun sayang, nasi sudah menjadi bubur. Sebagai manusia biasa, ia juga memiliki emosi.

Jadilah kemarin hingga saat ini me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status