Share

24). Izin dari Adara

"Fe-Felicya mau tinggal di sini?"

Adara memandang Danendra lekat-lekat, mencari keseriusan di raut wajah pria itu setelah melontarkan ucapan yang jujur saja membuat Adara kaget sampai tak bisa berkata-kata.

Tak tahu harus merespon apa, tapi yang jelas Adara terkejut—bahkan sangat terkejut dengan apa yang dikatakan Danendra.

"Iya," kata Danendra. "Sampai dia sembuh."

"Ja-jadi, ti-tidur di sini sama kita?" tanya Adara memastikan. Sialnya, dia tak bisa berkata dengan lancar karena bibirnya tak tahu kenapa tiba-tiba saja terasa kelu.

"Kamu kenapa?" tanya Danendra. "Enggak apa-apa kan, hm?"

Adara menggeleng. "Enggak, aku enggak apa-apa, cuman kaget aja," ucapnya kemudian—setelah kini dia bisa berbicara dengan lancar kembali.

"Kalau kamu enggak ngizinin enggak apa-apa, aku nanti bilang sama Felicya dan kasih dia pengertian," ucap Danendra. "Aku juga enggak enak sama kamu. Pasti enggak nyaman kan nanti kalau serumah sama Feli."

"Jangan, Dan," kata Adara.

"Jangan apa?"

"Kamu jangan ngomong ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Margarethabertha Renmaur
wow seru bangat buat penasaran Pembaca ni.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status