Share

247). Sidang Putusan

***

"Ra, udah siap?"

"Sebentar, Dan. Sedikit lagi."

"Ya udah aku tunggu di depan ya."

"Iya."

Usai menjawab ucapan Danendra, Adara kembali merapikan pakaian yang dia kenakan hari ini. Setelahnya Adara menyisir lalu memilih untuk mengikat rambutnya agar lebih simple.

Selesai.

Adara tak langsung bergegas menghampiri Danendra juga Elara yang sudah selesai bersiap-siap sejak tadi. Untuk beberapa menit dia berdiri sambil memandangi pantulan wajahnya di cermin.

"Bisa. Kamu pasti bisa. Keputusannyannya pasti yang terbaik," ucap Adara. Setelah itu dia mengangkat tangannya. "Adara semangat!"

Setelah merasa yakin, dia bergegas mengambil tasnya lalu melangkah keluar dari kamar untuk segera menyusul Danendra.

Di dekat tangga, Adara bertemu Mbak Vivi yang baru saja keluar dari dapur.

"Non mau berangkat sekarang?"

"Iya, Mbak. Doain ya."

"Pasti Non," ucap Mbak Vivi. "Mbak pasti doain yang terbaik buat Non Dara."

"Makasih, Bi," ucap Adara tersenyum. "Berangkat dulu ya."

"Hati-hati di jalan, Non."

"Sia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status