Share

Perasaan haru

Hasfi mengira kalau Bapak mertuanya akan memarahinya. Namun tak ia sangka, Pak Iman begitu bijak menanggapi usulannya. Pria muda itu jadi terharu.

"Enggak papa, Fi. Bapak setuju dan bangga dengan kamu. Bapak rasa, itu sudah jadi keputusanmu dengan Ryana. Kalian sudah berumah tangga, kalian sudah dewasa. Artinya kalian sudah bisa memikirkan baik buruknya beserta konsekuensi atas keputusan yang kalian ambil. Bukankah istri yang baik adalah yang patuh dengan suami? Asal suaminya sholeh dan bisa membimbing," jawab Pak Iman dengan bangga.

Kedua mata Hasfi pun berkaca-kaca. Tak ia sangka sebelumnya kalau Bapak mertua akan mendukung niat baiknya. Bukan berarti ia ingin memisahkan Ryana dengan orangtuanya. Hanya saja, Hasfi ingin mereka hidup mandiri dan Ryana terbebas dari ibunya yang sudah memiliki bibit toxic.

"Ma-makasih, Pak. Makasih sudah mengizinkan Hasfi untuk membangun rumah tangga mandiri." Hasfi menghapus air matanya yang terjatuh. Seumur-umur pemuda itu memang jarang menangis.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status