Teilen

80. Penyelidikan Atas Yuri

last update Zuletzt aktualisiert: 25.06.2025 01:44:39

Dimitri segera menyelesaikan pekerjaan di resort keluarga Pyordova. Banyak yang harus di urus termasuk disipliner. Semua ia keejakan dengan cepat.

"Pecat mereka dan jangan biarkan mereka masuk ke industri ini," kata Dimitri sambil berjalan melalui beberapa orang yang saat ini tengah merasa ketakutan. Mereka bersimpuh meminta ampun. Namun Dimitri tak peduli. Pria itu berjalan pergi dengan wajah penuh amarah.

"Kami juga memiliki keluarga. Kami juga memiliki istri yang membutuhkan pendapatan kami," kata si pria perut buncit.

"Jika kau memiliki sedikit hati nurani maka kau tidak akan menghukum kami sekejam ini," tambah si pria jangkung.

"Itulah sebabnya kau di tinggalkan oleh istrimu," kata si pria bertubuh kecil.

Dimitri berhenti seketika. Dia terdiam untuk sekian detik. Lalu kedua telapak tangannya mengepal. Dimitri berbalik dan menatap pria bertubuh kecil yang dengan berani mengatakan hal buruk tentangnya.

Pria itu berjalan ke arah pria bertubuh kecil yang berani mengatakan hal itu.
Lies dieses Buch weiterhin kostenlos
Code scannen, um die App herunterzuladen
Gesperrtes Kapitel

Aktuellstes Kapitel

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   144. Jebakan Tak Terduga

    Cukup lama Raynand menunggu Ellen kembali tenang. Bahkan punggungnya yang basah oleh air masih menyisakan rasa dingin. Ellen menoleh ke belakanh dan baru ia menyadari punggung Raynand sudah basah. "Maafkan aku. Kau jadi basah karena aku," kata Ellen panik. "Tenangkan dirimu. Aku tidak apa-apa," kata Raynand tertawa kecil."Kita pulang saja," kata Ellen sembari berdiri lalu di ikuti dengan Raynand. Keduanya berjalan bersama menuju resort tempat keduana tinggal. Ellen berpikir keras tentang apa yang ia tangisi. Rasa rindu yang begitu nyata ia rasakan terhadap seorang Dimitri. Pria yang bahkan tak pantas untuk sekedar ia pikirkan. "Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Raynand. "Bukan apa-apa," jawab Ellen tersenyum. 'Aku tidak boleh terpengaruh pikiranku sendiri,' batinnya. Keduanya sudah sampai di area resort. Mereka masuk dan Ellen segera kembali ke kamarnya. Pun dengan Raynand yang harus segera membersihkan diri.Pria itu segera masuk ke dalam bilik mandi. Dia merasa tidak nyama

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   143. Masih Ada Rasa Cinta Mendalam

    Raynand mengajak Ellen berjalan-jalan sekitar resort. Mereka sampai di sebuah kolam renang. Ellen berhenti dan menatap sebuah gerai minuman. "Di sana," ucapnya menunjuk sebuah kursi kayu. "Aku sebagai Yuri membicarakan desain dengan Dimitri. Dia terlihat antusias dan sangat menghormati pendapatku.""Ellen, sebaiknya kita pergi dari sini. Masih banyak tempat di sekitar resort yang bagus," kata Raynand. "Semua tempat mengingatkanku pada Dimitri," ucap Ellen datar. Raynand mengambil inisiatif. Pria itu meraih telapak tangan Ellen dan menggenggnya erat. Lalu ia membawanya keluar dari resort itu. Raynand mengajaknya ke sebuah restaurant. Mereka memesan makanannya masing-masing. "Kenapa seperti tidak berselera?" tanya Raynand yang melihat Ellen hanya mengaduk makanannya. "Maaf. Seharusnya aku menikmati liburan kali ini. Terlebih ini seperti cuti tahunan dari rutinitasku sebagai desainer," kata Ellen. Wajahnya terlihat sangat sedih dengan senyuman paksa di bibirnya. Dia menatap Raynand

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   142. Usai Malam Panas Bersama Erica

    Tiga hari yang lalu. Dimitri mengajak Erica ke sebuah tempat hiburan malam. Wanita itu di buatnya mabuk hingga tak sadarkan diri. Secara tidak sengaja mereka masuk ke kamar hotel bersama dan melakukan hal yang tak terduga. Bahkan beberapa saat yang lalu Dimitri masih mencintai Ellen. Namun malam ini dia justru menghabiskan malam yang panas bersama Erica.Ke esokkan harinya, Dimitri yang sudah berpakaian lengkap menatap Erica yang masih terlelap di bawah selimut tanpa mengenakan apa pun. Pria itu tersenyum menatapnya. Sesaat kemudian Erica terbangun dan tidurnya. Ia merasa pusing di kepalanya. "Maafkan aku, Dimitri. Semalam aku pasti minum sangat banyak," kata Erica yang masih belum menyadari sesuatu. "Sebaiknya kau beesihkan diri lalu ku ajak kau maka pagi bersama. Aku ada pekerjaan mendesak satu jan lagi," kata Dimitri sambil merapikan dasinya. "Iya. Aku mandi dulu," kata Erica."Aku tunggi di luar," kata Dimitri berjalan keluar dari kamar.Erica membuka selimut dan menatap sekuj

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   141. Siasat Yang Tersembunyi

    Pagi ini Dimitri mendapatkan kabar bahwa Ellen berada di resort miliknya melalui orang suruhan Marc yang memang bertugas untuk mengawasi Ellen. Namun pria itu lebih memilih menunggu di Paris. Itu juga untuk mengelabuhi Erica. Wanita itu tidak boleh sampai curiga. Dia harus mengangira bahwa Dimitri telah membuka diri untuknya dan mulai mengabaikan istrinya."Kau akan datang malam ini bukan?" tanya Erica pagi itu ketika keduanya tengah menikmati makan pagi bersama dengan pemandangan kota Paris di pagi hari."Entahlah. Pekerjaanku begitu banyak dan mebumpuk. Kakakku masih belum sepenuhnya pulih," ujar Dimitri. "Jadi semua pekerjaan masih harus aku yang mengerjakannya.""Kau pasti sangat kelelahan. Bagaimana kalau setelah ini kau ajak aku berkeliling?" tanya Erica dengan wajah sumringah. "Hanya kali ini saja. Besok aku sudah harus fokus pada fashion show.""Hari ini pun Marc memberiku jadwal yang sangat padat. Kau salahkan saja Marc. Dia selalu seperti itu," kata Dimitri tersenyum tipis.

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   140. Tidak Jadi Pulang Lebih Awal

    "Nenek, maafkan aku baru bisa menghubungimu. Sepertinya kami tidak bisa pulang tepat waktu. Beberapa hari lagi baru bisa memesan penerbangan ke Paris. Karena ada beberapa hal yang harus Raynand kerjakan di tempat ini."Pesan singkat itu dikirim oleh Ellen pada Madelaine. Wanita tua yang saat ini tengah tersenyum lembut usai membaca pesan singkat itu. Dia tengah duduk menikmati suasana sore di balkon kamarnya dengan di temani secangkir teh hangat. Juga ada Mia yang duduk di seberang meja. "Lihatlah, Mia. Anak itu sekarang bisa membangkang terhadapku," ujar Madelaine. "Apakah Nyonya Besar tidak marah terhadap nona Ellen?" tanya Mia tertawa kecil. "Untuk apa aku marah?" tanya Madelaine. "Karenya nona tidak menurut dan berlama-lama di California," jawab Mia polos. "Tidak, Mia. Aku suka dia berlama-lama di California. Setidaknya disana aku berharap dia bisa sedikit melupakan masalahnya dengan suaminya," kata Madelaine. Mia terkejut. Bagaimana mungkin Madelaine mengetahui tentang masa

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   139. Mulai Meragu Padamu

    Pagi ini Ellen bersama Raynand menikmati sarapan mereka di resort tempat mereka menginap. Wanita itu tidak sadar bahwa saat ini dia tinggal di resort milik keluarga Pyordova. Namun Raynand tak kuasa menahan tawanya ketika dirinya mengingatkan bahwa tempat yang mereka tinggali adalah milik Dimitri. "Diamlah. Kau tidak pantas menertawaiku. Lagipula bukankah seharusnya kau mengingatkanku sejak awal?" tanya Ellen kesal. "Apakah kau mencoba melemparkan kesalahanmu padaku?" tanya Raynand mencoba untuk menghentikan tawanya. "Kau tahu betul aku datang ke Paris untuk menghindari Dimitri. Lalu kita datang ke California dan kau diam saja ketika aku memilih salah satu resort yang ternyata ini milik Pyordova. Apakah kau tidak merasa bersalah sedikit pun padaku?" tanya Ellen memelas."Sudah cukup aku menjadi kakak sepupumu. Untuk apa aku ikut campur masalah percintaanmu juga?" Raynand masih tertawa kecil. Ellen pun hanya bisa berekspresi kesal atas tindakan Raynand yang memang sengaja membuatny

Weitere Kapitel
Entdecke und lies gute Romane kostenlos
Kostenloser Zugriff auf zahlreiche Romane in der GoodNovel-App. Lade deine Lieblingsbücher herunter und lies jederzeit und überall.
Bücher in der App kostenlos lesen
CODE SCANNEN, UM IN DER APP ZU LESEN
DMCA.com Protection Status