Share

14. Rasa Takut

Penulis: Chrysander
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-26 10:55:01
Ellen menatap Dimitri yang sibuk mengobati lukanya. Ellen mengalami lecet di bagian lututnya akibat terjatuh ketika ayahnya menyeretnya. Lalu di bagian siku tangannya. Dan lebam di dahinya. Dengan raut wajah penuh kecemasan, Dimitri memberikan salep di beberapa tempat luka.

"Siapa kau sebenarnya?" tanya Ellen lirih.

Dimitri terdiam. Dia ragu untuk berucap. Ellen mulai memiliki rasa ingin tahu terhadap suaminya. Hal itu membuat Dimitri mulai waspada. Ada perasaan takut juga cemas.

"Apakah kau Dimitri yang lemah lembut atau Dimitri yang kasar?" tanya Ellen.

"Aku bisa menjadi kasar jika itu menyangkut dirimu," ujar Dimitri.

"Kenapa?" tanya Ellen datar.

"Karena aku peduli padamu," jawab Dimitri.

"Kenapa kau peduli padaku?" tanya Ellen suara pelan.

"Karena kau istriku," jawab Dimitri spontan.

"Carilah wanita lain yang pantas mendapatkan perhatianmu," kata Ellen menahan tangis.

"Tidak. Aku hanya akan peduli pada istriku seorang. Aku hanya akan pedulikan dirimu seorang," ujar Dimitri.

Tan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   135. Berpapasan Namun Tidak Bertemu

    Suasana bandara terlihat masih sangat ramai meskioun Dimitri mengambil penerbangan di malam hari ketika tiba di Paris. Pria itu berjalan bersama Marc. Tanpa sadar mereka berpapasan dengan Ellen dan Raynand. Namun mereka tak menyadarinya dan saling berlalu. Beberapa langkah usai saling menjauh, Dimitri dan Ellen berhenti. Pun dengan Marc dan Raynand yang kebingungan ikut berhenti. "Apa yang terjadi, Tuan?" tanya Marc pada Dimitri. "Jantungku berdetak sangat kencang," jawab Dimitri pelan. "Apakah kita perlu ke rumah sakit terlebih dahulu, Tuan?" tanya Marc sedikit cemas. "Tidak perlu," kata Dimitri lau berjalan lagi. Sementara itu, Ellen yang berhenti, berbalik dan melihat beberapa orang lalu lalang. Seolah tengah mencari seseorang, wanita itu mengedarkan pandangannya. Namun tak menemukan siapa pun. Karena Dimitri dan Marc sudah menghilang di kerumunan. "Ada apa, Ellen?" tanya Raynand bingung."Jantungkun berdepar sangat kencang," jawab Ellen dengan kedua mata masih mencari."Apa

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   134. Dia Masih Peduli

    Dimitri kembali ke apartemen nya dan mendapati Erica sedang mengenakan gaun tidur milik Ellen. Pria itu tersenyum bahagia melihat wanita itu. Dia pun segera berlari dan memeluk wanita itu. Untuk sesaat dia terdiam. Lalu menciumi rambut wanita itu. Sesaat kemudian dia mendorong wanita itu ke lantai. Di tatapnya Erica penuh kebencian. Tanpa berkata-kata, dia berbalik. Erica segera mencegahnya pergi. "Dimitri, kau mau kemana?" tanya Erica. "Lepaskan gaun tidur itu," kata Dimitri datar."Kau ingin melakukannya di tempat ini kah? Kenapa jadi tidak sabaran seperti ini?" tanya Erica senang sembari mulai melepaskan gaun tidurnya."Kau bukan Ellen!" bentak Dimitri penuh amarah. "Apa yang kau katakan?" tanyanya dengan wajah polos."Kau bukan Ellen, kenapa kau memakai bajunya?" tanya Dimitri tanpa berbalik. Dia tahu saat ini Erica sudah menanggalkan gaun tidurnya. "Maafkan aku. Gaun tidurku tertinggal di menara itu. Aku juga belum sempat membelinya lagi. Jadi ku pikir kenapa tidak memakai m

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   133. Antara Kebenaran Dan Bualan

    Dimitri sedang berada di sebuah bar. Dia menenggak minuman keras entah sudah berapa botol. Tempat itu bahkan sudah hampir tutup. "Tuan, mau ku pesankan taxi kah?" tanya si bartender. Seorang pria berusia kisaran 20 tahunan akhir."Tidak perlu. Aku bisa jalan kaki," jaqab Dimitri tersenyum lalu tertawa. "Siapa tahu istriku juga sedang berjalan kaki.""Tuan, kau sudah mabuk parah. Sementara kami sudah mau tutup," kata si bartender."Ya sudah. Tutup saja. Aku akan berjaga di tempat ini," ujar Dimitri dengan nada suara meninggi. "Apakah aku perlu menelepon istrimu, Tuan?" tanyanya perlahan. "Istriku sangat cantik. Jika dia datang kemari maka kau pasti akan terpesona akan parasnya yang rupawan," kata Dimitri tertawa kecil."Tuan, sebaiknya kau hubungi istrimu segera. Maafkan kami," kata pria itu lalu membungkuk dan pergi meninggalkan Dimitri seirang diri. Berharap Dimitri segera menghubungi istrinya dan pergi dari tempat itu.Namun selang satu jam lamanya dan hanya tersisa Dimitri seora

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   132. Terpuruk Dan Kembali Ke Paris

    Ellen menangis dan berteriak di dalam pesawat. Sementara Mia hanya bisa menepuk lembut punggung Ellen. Wanita itu akan terus menahan diri untuk tidak memaki. Karena Ellen benar-benar hancur sekarang. "Sudahlah. Kita akan sampai di Paris. Kau jangan menangis terus. Tidak baik untuk kedua matamu," kata Mia. "Di bandara nanti pasti banyak penggemar yang menantikan kedatanganmu.""Aku bahkan sudah berjuang begitu lama. Tapi apa ini? Dia memintaku untuk tidur dengannya. Kami melakukannya berulang kali malam itu. Dan setelahnya aku di buang begitu saja," oceh Ellen dengan kondisi sudah mabuk berat. "Kita bahkan berada di atas awan dan kau minum sebanyak itu. Selain jetlag masih ada lagi mabuk karena terlalu banyak minum," gerutu Mia menahan amarahnya. Ellen menatap sejenak wajah Mia. Lalu kembali menangis keras dengan botol wine di tangannya. "Kenapa semua menjadi seperti ini? Seolah kejadian di masa lalu kembali terulang," celetuk Ellen sambil menangis. "Bersamamu seperti itu termasuk

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   131. Malam Panas Terakhir

    Ellen bangkit dari pembaringan. Dia merasa sangat marah. Selama ini pernikahannya dengan Dimitri adalah karena upaya untuk balas dendam semata. Pun meskipun dirinya juga memiliki maksud lain sejak awal, namun entah kenaoa dia merasa sangat marah dan kecewa. "Ellen, dengarkan penjelasanku dulu. Jangan marah dulu," kata Dimitri ikut bangkit dari pembaringan. Dia berjalan mendekati istrinya."Apalagi? Kau ingin mengatakan bahwa sekarang kau jatuh cinta lagi pada Erica kah?" tanya Ellen tak kuasa menahan air matanya."Aku tidak pernah jatuh cinta lagi pada wanita itu. Hanya kau. Cuma ada kau di hatiku," kata Dimitri. "Ketika kau bahkan pergi tanpa mengatakan apa pun padaku, aku sangat frustasi.""Aku tidak bisa berpikiran jernih sekarang. Jadi sebaiknya kau pergi dariku," kata Ellen sambil menangis. "Untuk sesaat, izinkan aku bernapas." "Bagaimana jika aku menolak?" tanya Dimitri. "Kau membawa pulang Erica. Wanita itu adalah sumber dari ketidak bahagiaanku. Kau membawanya dan mengizink

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   130. Alasan Bersedia Menikah

    Ellen berjalan masuk ke dalam apartemen bersama Dimitri yang sedari tadi menggenggam tangannya. Wanita itu sudah ingin melepaskan tangannya dari genggaman suaminya berulang kali. Namun pria itu tetap menggenggamnya erat. Kedua matanya terbelalak kaget melihat sosok cantik nan rupawan duduk di sofa dengan menikmati tayangan di televisi. Di tatapnya pakaian yang wanita itu kenakan. Gaun tidur dengan belahan dada yang sukses memperlihatkan betapa seksi tubuhnya. Ellen melirik ke arah Dimitri dengan sorot mata tajam. Wanita itu sangat tidak senang dengan keberadaan Erica di apartemennya. Sebuah apartemen milik Dimitri yang sudah sepantasnya juga menjadi miliknya sebagai seorang istri. "Ellen, kau sudah pulang. Maafkan aku karena harus tinggal di sini. Rumah kita sudah di sita bank. Ayah dan ibu juga pergi entah kemana untuk mengundari para penagih hutang," kata Erica yang menyadari kedatangan Ellen. Wanita itu berjalan mendekati Ellen dengan senyuman menawan. "Kau masih bisa tinggal d

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status