Beranda / Romansa / Suami Perkasa / Jadi Ini Alasannya

Share

Jadi Ini Alasannya

Penulis: Meri Nakashima
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-17 01:49:41

Sukma menatap kosong ke arah meja makan. Tangannya mencengkeram erat surat cerai yang tadi siang ditemukannya di dalam mobil.

Langkah kaki terdengar dari arah pintu depan, disusul suara khas Dimitri yang memanggilnya.

“Sukma? Kamu sudah pulang?”

Sukma mengangkat wajahnya, menatap suaminya yang masih mengenakan jas kerja dengan dasi yang sedikit longgar. Rambutnya sedikit berantakan, entah karena kelelahan atau… karena sesuatu yang lain.

Senyum Dimitri muncul saat melihatnya, lalu seperti biasa, dia melangkah ke arahnya, menangkup wajahnya, dan mencium dahinya lembut.

Sukma hanya diam.

Biasanya, sentuhan ini akan membuatnya luluh. Tapi kali ini, sesuatu di dalam dirinya terasa mati rasa.

"Aku lapar," ucap Dimitri santai. "Kamu sudah masak?"

Sukma mengangguk pelan, lalu mengambil piring dan mulai menyiapkan makanan. Tangannya bekerja otomatis, tapi pikirannya berantakan.

Dimitri duduk di kursi makan, memperhatikannya dengan ekspresi yang sulit ditebak.

"Kamu kenapa?"
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Suami Perkasa   Hidup Setelah Pernikahan

    --- Hidup setelah pernikahan bagi Sukma dan Steve terasa berbeda. Tidak lagi ada bayangan dendam, luka, atau rasa takut. Kali ini, mereka benar-benar berjalan di jalan yang mereka pilih sendiri. Steve menjadi suami terakhir Sukma, dan ia menjalani perannya dengan penuh kesetiaan. Meskipun Sukma tidak bisa memiliki anak dan usia Sukma lebih tua, Steve tidak pernah sekalipun menyesal atau merasa kurang. “Anak bukan ukuran cinta kita,” kata Steve suatu malam ketika mereka duduk di ruang tamu, lampu redup menyinari wajahnya. “Kau cukup bagiku, Su. Kau rumahku.” Sukma menatapnya, mata berkaca-kaca, dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya ia benar-benar percaya bahwa ada seseorang yang bisa mencintainya tanpa syarat. Hari-hari mereka dipenuhi dengan kebersamaan sederhana. Sukma tetap sibuk dengan bisnisnya, sementara Steve kadang membantu atau sekadar menemaninya rapat. Ada kalanya mereka bertengkar kecil—hal-hal sepele seperti siapa yang lupa mematikan lampu dapur atau siapa yang men

  • Suami Perkasa   Hari Hari Dipenjara

    Hari-hari pertama di penjara adalah neraka bagi Farel. Suara besi beradu, teriakan para napi, bau keringat dan lembap bercampur jadi satu. Ia ditempatkan di sel sempit berisi empat orang. Kasur tipis di pojok, dinding berjamur, dan cahaya lampu redup yang tidak pernah benar-benar padam.Malam-malam terasa panjang. Setiap kali ia menutup mata, ia melihat wajah Sukma yang tercekik karena kopi beracun. Ia melihat tangannya sendiri yang menaruh cangkir itu di hadapan istrinya. Meski otaknya tahu itu semua karena bujuk rayu Laura, tetap saja rasa bersalah itu menempel padanya.Tapi yang lebih menyakitkan adalah bayangan Kamila.Kamila, pacar masa mudanya. Perempuan lembut yang menderita sakit jantung sejak kecil. Farel mencintainya dengan tulus, dan ia berjanji akan selalu menjaganya. Tapi saat Kamila mati… semuanya hancur.Sejak itu, Laura masuk ke dalam hidupnya, membisikkan kata-kata manis sekaligus racun. “Sukma penyebab kematian Kamila. Dia egois. Kalau kau ingin hidup tenang, kau har

  • Suami Perkasa   Antara Dendam Dan Maaf

    Ruang sidang hari itu penuh sesak. Bangku pengunjung terisi wartawan, mahasiswa hukum, dan masyarakat yang penasaran. Nama Sukma sudah jadi buah bibir: pengusaha sukses, yang menikah lima kali. perempuan dengan kisah pernikahan penuh drama. Kini ia duduk di kursi saksi, menghadapi mantan suaminya sendiri, Farel, yang didakwa mencoba membunuhnya.Di kursi terdakwa, Farel tampak kurus, wajahnya tirus, sorot matanya redup. Di sampingnya, Laura—perempuan yang dulu menjadi selingkuhannya—duduk dengan perut membesar. Bayi yang dikandungnya adalah darah daging Farel, sekaligus simbol pengkhianatan.Jaksa membuka sidang dengan suara lantang.“Yang Mulia, terdakwa Farel terbukti dengan sengaja memasukkan bubuk kacang ke dalam kopi yang diminum korban, Sukma. Padahal ia tahu korban memiliki alergi kacang berat. Ini bukan sekadar percobaan pembunuhan, melainkan pembunuhan berencana. Bukti percakapan terdakwa dengan saksi terdakwa kedua, Laura, menunjukkan adanya rencana untuk menyingkirkan korba

  • Suami Perkasa   Siska Tanpa Steve

    ---Hari-hari pertama di apartemen barunya terasa hening. Siska berusaha membiasakan diri dengan kesepian yang kini jadi teman sehari-harinya. Ia bangun pagi, kuliah, pulang, dan malamnya duduk sendiri di sofa sambil menatap kota dari balik jendela. Semua terasa berbeda—ada kebebasan, tapi juga kehampaan.Di kampus, Siska mencoba kembali seperti biasa. Ia ikut kelas, mengerjakan tugas, dan bercengkerama dengan teman-temannya. Tapi bisik-bisik tetap terdengar.“Eh, itu kan Siska…” bisik salah satu mahasiswi, sambil melirik sinis.“Iya, katanya dulu jadi simpenan om-om, terus rebutan cowok orang, kan?” sahut yang lain, sambil menutup mulut menahan tawa.“Lucu ya, akhirnya nggak dipilih juga. Steve cerai sama istrinya tapi dia ditinggal sendirian.”Bisikan itu menusuk hati Siska, meski ia berusaha menutupinya dengan senyum tipis. Ia tahu reputasinya sudah terlanjur tercoreng. Apa pun yang ia lakukan, orang-orang tetap mengingat masa lalunya.Suatu hari, di kantin, salah satu teman sekela

  • Suami Perkasa   Hatiku Tetap Milikmu

    Beberapa jam kemudian, Steve berada di depan apartemen Sukma. Ia menekan bel dengan jantung berdebar. Ketika pintu terbuka, Sukma menatapnya dengan mata waspada, menahan emosi yang bercampur—marah, khawatir, dan rindu. “Sukma… aku sudah bercerai dari Sasa,” kata Steve dengan suara tegas namun lembut. “Aku di sini untukmu. Untuk kita.” Sukma menelan ludah, hatinya berdebar. “Steve… aku masih… aku masih takut. Aku tidak mau lagi jadi penyebab kehancuran rumah tangga seseorang.” Steve melangkah lebih dekat, menatap mata Sukma dengan penuh pengertian. “Aku tahu. Itu sebabnya aku membuat semua rapi bukan kamu perusak rumah tanggaku. Sasa… sudah selesai. Dan aku tidak lagi terikat dengan siapa pun, kecuali dengan hatiku sendiri—yang selalu untukmu.” Sukma menarik napas, matanya berkaca-kaca. “Steve… aku janda empat kali. Aku… aku pernah tidur dengan tujuh laki-laki, termasuk kamu. Aku takut… takut kalau semua ini akan menyakiti kita lagi.” Steve tersenyum tipis, pahit tapi jujur. “Dan

  • Suami Perkasa   Aku Mencintai Sukma

    --- Pagi itu, udara di kota terasa berat, seakan menandai akhir dari sesuatu dan awal dari yang baru. Steve berdiri di depan rumah, memandangi dokumen perceraian yang baru saja mereka tandatangani dengan Sasa. Rasanya aneh—lega, tapi juga ada rasa hampa yang tidak bisa ia jelaskan. Beberapa minggu terakhir begitu melelahkan, penuh konflik dan kebohongan, hingga akhirnya semuanya berakhir dengan kejujuran pahit. Siska menunggu di mobil, tangannya memeluk tas kecil. Matanya menatap Steve dengan campuran rasa ingin tahu dan kekhawatiran. Ia tahu perasaannya terhadap Steve rumit—cinta, harapan, tapi juga ketakutan. Hari ini, semuanya akan terjawab. Steve menutup pintu rumah perlahan dan berjalan ke arah mobil. “Siska… terima kasih,” katanya, suaranya berat tapi tulus. “Jika bukan karena kau… mungkin aku tidak akan bisa melepaskan Sasa dengan benar.” Siska menatapnya, jantungnya berdebar. “Aku… aku hanya membantu. Tapi… apa yang akan kau lakukan sekarang?” tanyanya, suara lembut, h

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status