Keira menatap Carlos yang duduk dengan wajah murung di sofa. Sudah beberapa bulan sejak kehamilannya diketahui, dan Carlos benar-benar menahan diri. Tapi dampaknya mulai terlihat—pria itu jadi sering melamun, sering menarik napas panjang, bahkan mulai rajin ibadah. Keira menghela napas. Jujur, dia mulai kasihan. Setelah melahirkan nanti, dia bakal sibuk mengurus bayi, belum lagi pekerjaan sebagai arsitek. Kalau Carlos tetap seperti ini, bisa-bisa dia jadi suami yang stres. "Aku udah pikir-pikir," kata Keira tiba-tiba, memecah keheningan. Carlos menoleh dengan ekspresi malas. "Pikirin apa?" Keira ragu sejenak, lalu akhirnya berkata, "Gimana kalau kamu nikah lagi?" Carlos terbatuk keras, hampir tersedak air minumnya. "APA?!" Keira tetap tenang. "Aku serius, Carlos. Aku kasihan lihat kamu. Setelah lahiran nanti, aku bakal sibuk. Aku juga nggak bisa selalu menemani kamu. Dan... jujur aja, aku nggak yakin aku bisa bertahan kalau kamu masih hyper seperti ini." Carlos menggelen
Last Updated : 2025-07-03 Read more