Suami Perkasa

Suami Perkasa

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-07-14
Oleh:  Meri NakashimaBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
26Bab
61Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

"Aku rela berbagi suamiku, karena aku lebih takut kehilangan dia selamanya." Keira, seorang arsitek berbakat dan istri setia Carlos, harus menghadapi kenyataan pahit: dia tidak bisa memenuhi kebutuhan suaminya. Setelah kehamilannya yang berisiko tinggi, dokter memperingatkan bahwa Keira harus menjaga diri—termasuk mengurangi aktivitas intim dengan Carlos. Tapi Carlos bukan pria biasa. Dengan energi dan hasrat yang menggebu, pria miliarder itu mulai menunjukkan tanda-tanda stres. Keira tahu, jika terus begini, pernikahan mereka bisa hancur. Maka, dengan berat hati, Keira mengajukan solusi radikal: "Carlos, menikahlah lagi."

Lihat lebih banyak

Bab 1

Malam Pertama

Malam pertama bagi Keira dan Carlos seharusnya menjadi momen romantis yang penuh kelembutan. Namun, realitasnya jauh dari bayangan Keira. Carlos, yang perkasa dan penuh semangat, ternyata memiliki stamina seperti atlet maraton.

Awalnya, semuanya berjalan manis. Carlos begitu penuh perhatian, matanya memancarkan kasih sayang, tangannya menggenggam Keira dengan lembut. Namun, setelah beberapa saat, Keira mulai menyadari sesuatu—Carlos terlalu kuat bersemangat.

Keira mencoba memberi isyarat dengan menepuk bahu Carlos. “Ehem… sayang, kita santai dan pelan pelan aja, ya?”

Carlos tersenyum penuh percaya diri. “Tenang, aku ahli dalam hal ini.”

Saat akhirnya Carlos berhenti, Keira sudah tergeletak kelelahan, nafasnya tersengal-sengal. Ia menatap langit-langit kamar, otaknya kosong.

Namun, tak lama kemudian, Carlos masih terlihat segar bugar dan menoleh padanya. “Sayang,lanjut ronde dua?”

Keira langsung menarik selimutnya dan memunggungi Carlos. “Tidur, Carlos. Besok pagi aku ada janji sama dokter gizi.”

Carlos mengernyit. “Lho, kenapa dokter gizi?”

Keira mendesah panjang. “Aku perlu tambahan vitamin. Kalau setiap hari begini, aku bisa habis…”

Carlos tertawa renyah. “Ya ampun, baru juga mulai.”

“Sekali lagi yuk?,” tanyanya seraya mengelus rambut Keira. Ia memijat pelipis Keira pelan. “Janji sekali lagi,”

Mau tak mau Keira mengangguk lemah. Walaupun dalam hatinya sudah tak kuat.

Baru sekali hentak dan memacunya, ia mulai lirih,

“Cukup, Carlos. Cukup. Ah,”

Keira menutup wajahnya dengan bantal. Dalam hati, ia berdoa semoga esok harinya bisa bangun dengan seluruh tulang di tubuhnya masih utuh.

Keesokan paginya, Keira terbangun dengan tubuh terasa remuk redam. Setiap ototnya seolah berteriak minta ampun. Saat mencoba bangun dari tempat tidur, ia langsung meringis.

"Aduh...!" Keira mengeluh sambil memegangi pinggangnya.

Carlos, yang baru keluar dari kamar mandi dengan wajah segar dan semangat pagi yang luar biasa, menoleh dengan senyum penuh kemenangan. "Selamat pagi, sayang! Tidurnya nyenyak?"

Keira menatapnya dengan mata setengah terbuka. "Nyenyak apanya? Aku rasa aku baru saja menjalani lomba maraton semalaman."

Carlos terkekeh dan duduk di tepi tempat tidur. "Jadi, siap untuk ronde berikutnya?" godanya.

Keira langsung mengambil bantal dan melemparkannya ke arah Carlos. "Jangan gila! Aku bahkan jalan aja susah!"

Carlos tertawa puas, sementara Keira dengan susah payah mencoba turun dari tempat tidur. Saat akhirnya berdiri, langkah pertamanya membuatnya langsung meringis.

"Astaga, Carlos... aku gak bisa jalan,"

Carlos mendekat dan memeluknya dari belakang, mencium puncak kepalanya dengan penuh kasih. "Oke, oke. Malam ini aku janji bakal lebih lembut."

Keira mendengus, masih setengah kesal. "Gak ada malam ini, gak ada besok, pokoknya seminggu ke depan aku libur!"

Carlos berpura-pura cemberut. "Jahat banget..."

Keira menatapnya tajam. "Mau aku laporin ke polisi karena percobaan pembunuhan?"

Carlos mengangkat tangan tanda menyerah, tapi tawanya tetap pecah. Keira hanya bisa menghela napas panjang.

Mungkin, sebelum menikah, ia seharusnya bertanya seberapa hiper Carlos dalam urusan ini. Tapi ya sudahlah. Nasi sudah jadi bubur.

Keira benar-benar tak berdaya. Setelah malam yang penuh "latihan fisik" bersama suaminya yang hiperaktif, tubuhnya terasa seperti habis digiling truk kontainer. Ia bahkan tak mampu berdiri tegak tanpa merasa pusing.

Saat mencoba bersiap untuk kerja, baru berjalan beberapa langkah dari kamar, pandangannya berputar, tubuhnya lemas, dan…

Bruk!

Keira jatuh terduduk di lantai. Carlos yang masih sibuk memilih dasi langsung panik melihat istrinya terduduk dengan wajah pucat pasi.

"Keira! Sayang, kamu kenapa?" Carlos langsung berlari menghampiri, tangannya memegang pipi Keira yang dingin.

Keira hanya bisa mengangkat tangan lemah, menunjuk Carlos dengan tatapan penuh penderitaan. "Ini semua salahmu..."

Carlos mengerjap. "Lho, kok aku?"

"Kamu tahu sendiri kenapa!" Keira mendengus lemah.

Carlos menggaruk kepala, sedikit merasa bersalah meskipun dalam hatinya masih bangga. "Eh... aku kan cuma mau membuktikan bahwa aku suami yang tangguh..."

Keira mendengus lagi, lalu kelopak matanya mulai menutup.

Carlos semakin panik. "Keira! Jangan tidur! Kamu kenapa?! Tunggu, aku panggil ambulans!"

Tanpa berpikir panjang, Carlos langsung menggendong Keira dan buru-buru membawanya ke rumah sakit.

***

Di rumah sakit, Keira akhirnya diinfus. Dokter mengatakan bahwa ia mengalami dehidrasi dan kelelahan ekstrem. Carlos duduk di sebelah ranjang dengan wajah muram.

"Masalahnya... aku ini arsitek, Carlos," Keira mengeluh lemah. "Aku ada proyek besar minggu ini... tapi lihat aku sekarang... bahkan bangun pun susah..."

Carlos menunduk, merasa bersalah. "Aku nggak nyangka kamu bakal tumbang sampai begini..."

"Ya iyalah! Aku manusia biasa, bukan robot!" Keira mendelik sebisanya.

Carlos menghela napas panjang. "Oke, mulai sekarang aku bakal lebih menahan diri."

Keira menatapnya penuh curiga. "Serius?"

Carlos mengangguk mantap. "Serius. Aku janji..."

Namun, dokter yang baru saja masuk ke ruangan menambahkan, "Untuk sementara, sebaiknya suami Anda tidak terlalu... bersemangat di rumah. Istri Anda butuh istirahat total minimal satu minggu."

Keira langsung tersenyum puas, sementara Carlos hanya bisa tersenyum kecut. "Yah... baiklah. Sepertinya aku harus banyak bersabar."

Keira tersenyum lemah. "Bagus. Kalau tidak, aku bakal tidur di rumah ibuku seminggu penuh."

Carlos langsung tegang. "Jangan gitu, dong...!"

Keira tertawa kecil, akhirnya merasa menang. Setidaknya, untuk sementara, ia bisa bernapas lega tanpa takut diserang Carlos lagi.

Setelah seminggu penuh istirahat total, akhirnya Keira pulih. Ia bisa kembali bekerja, badannya segar lagi, dan Carlos juga tampak sudah menahan diri seperti janjinya.

Atau setidaknya, itu yang Keira pikirkan… sampai malam tiba.

Carlos, yang sudah menahan diri selama seminggu penuh, akhirnya tidak bisa lagi menahan diri. Begitu Keira selesai mandi dan baru saja mengeringkan rambutnya, Carlos sudah mendekat dengan senyum penuh arti.

"Sayang, kamu sudah sembuh, kan?" tanyanya lembut, tapi mata elangnya berkata lain.

Keira yang sudah waspada sejak tadi langsung mundur selangkah. "Carlos… tunggu dulu… ini kan baru hari pertama aku sembuh…"

Carlos hanya tersenyum semakin lebar. "Justru itu! Aku sudah puasa seminggu penuh, Keira. Ini saatnya kita… mengejar ketertinggalan."

Keira ingin kabur, tapi terlambat. Carlos sudah mengangkatnya dalam gendongan kuat, membawanya ke ranjang dengan penuh semangat.

“Udah udah udah!” kata Keira sesaat berada di kungkungan Carlos. Carlos hanya menyeringai kecil karena merasa ini baru permulaan.

Ia kemudian mengembalikan badan Keira mengubah gayanya yang lebih sesuai.

Hentakannya makin tak terkendali, sementara Keira menitikkan air mata karena lebih banyak sakit daripada kepuasan. “Carlos—Ah…Aku…… Gak……. Kuat,”

Setelah cairan milik Carlos melepas, kini otot Keira mengendur. Ia tak akan tahan jika begini terus. Sambil menghapus air matanya yang mulai luruh.

“Aku gak sanggup, Carlos. Maaf,”

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
26 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status