🍀 Happy Reading 🍀 Perasaan Davis hancur. Itu yang dia rasakan ketika melihat Sellandra berbincang dengan sangat hangat bersama suaminya. Sore tadi, sepulang dari kantor Davis memutuskan untuk menemui mantan kekasihnya itu. Dia sudah tidak sanggup lagi menahan perasaan rindu dan juga kebahagiaan hatinya setelah mendapat promosi sebagai calon manager di Aeron Group. Davis ingin sekali membagi kabar bahagia tersebut pada Sellandra meskipun mereka sudah tak lagi bersama. Namun apa yang Davis lihat tadi cukup membuat hatinya merasa teriris. Sellandra, wanita yang sudah lima tahun bersamanya sedang tersenyum bersama seorang pria kumal yang menyandang status sebagai suaminya. Perbedaan antara mereka cukup mencolok dimana pria yang menjadi suami Sellandra memiliki penampilan yang jauh dari kata berkelas. Bahkan suami Sellandra muncul dengan menaiki sepeda tua yang sudah sangat jelek. Akan tetapi Davis tahu, penampilan pria itu tidak akan menjadi masalah untuk mantan kekasihnya. Sellandra
🍀 Happy Reading 🍀 Tok, tok, tok "Sell, apa Ibu boleh masuk?" tanya Nadia dari luar kamar. Sellandra yang tengah melamun di depan meja riasnya buru-buru menormalkan ekpresi wajah begitu mendengar suara sang ibu. Setelah yakin kalau dirinya sudah terlihat seperti biasa, barulah dia berjalan untuk membuka pintu. "Kenapa tidak turun untuk makan malam?" Nadia menatap seksama ke wajah putrinya. Kesedihan itu masih terlihat jelas meski putrinya berusaha untuk terlihat biasa saja di hadapannya. Nadia kemudian melangkah masuk ke dalam kamar mengikuti langkah putrinya. "Ero bilang dia akan datang kemari, makanya aku tidak ikut makan malam bersama kalian. Aku khawatir dia akan kecewa jika aku tidak ada di kamar saat dia datang," jawab Sellandra kemudian mengajak ibunya untuk duduk di atas ranjang. "Ibu sudah makan?" Nadia mengangguk. Benar kalau dia sudah makan, tapi bukan nasi yang dia telan, melainkan kerikil besar yang sangat tajam. Di meja makan tadi bagaikan arena untuk saling me
🍀 Happy Reading 🍀 "Kalian ini sebenarnya bagaimana hah! Kenapa kalian tidak ada yang bersuara saat Ibrahim memutuskan kalau Ibuku yang akan menjadi direktur utama di Group Latief. Bukankah kalian semua sudah menerima uang pemberian dariku? Apa kalian berniat menjadi seorang pengkhianat? Iya?!" Di dalam ruang kerjanya, Ziko tengah menelpon seseorang untuk meluapkan kemarahannya. Dia tidak terima dengan pengangkatan sang ibu sebagai direktur utama untuk menggantikan posisi almarhum sang ayah yang sudah tiada. Sebenarnya, tanpa di ketahui oleh siapapun diam-diam Ziko menyuap beberapa anggota dewan direksi agar bersedia menunjuk dirinya sebagai pengganti direktur utama saat rapat siang tadi. Namun apa yang terjadi sungguh di luar dugaannya. Para dewan direksi yang telah menerima uang suap darinya hanya diam saja ketika Sellandra memutuskan untuk membiarkan sang ibu yang memegang kendali penuh atas Group Latief. Bahkan orang-orang ini tidak sekalipun menyinggung nama Alziko ketika rapat
🍀 Happy Reading 🍀 Pagi harinya, setelah Ero mengantar bekal untuk istrinya sarapan dia bergegas datang ke Aeron Group. Ini adalah hari pertamanya bekerja, jadi dia tidak boleh sampai terlambat. "Ero, semangat ya. Ayo bekerja lebih keras agar ke depannya kau bisa semakin sukses. Jangan lupa minum obatmu juga, lukamu belum sembuh benar." Perhatian yang Ero dapat dari Sellandra sebelum berangkat bekerja membuat jiwa semangat dalam tubuhnya berkobar kuat. Istrinya begitu baik dengan tetap menyemangatinya meskipun tahu kalau pekerjaannya hanyalah seorang cleaning servis. Entahlah, Ero benar-benar tidak bisa menggambarkan betapa beruntungnya dia menikah dengan wanita sebaik Sellandra. Sungguh, istrinya itu adalah berkah terindah dari Tuhan. "Tunggu waktunya tiba Sell, aku yakin kau akan merasa bangga memiliki suami sepertiku. Suatu saat nanti kau pasti mampu mengangkat kepalamu dengan tegar tanpa harus merasa malu karena menikah dengan pria bernama Ero. Untuk sekarang mungkin hanya i
🍀 Happy Reading 🍀 Tidak terasa, kini usia pernikahan Sellandra dan Ero sudah memasuki minggu kedua. Berbagai macam kejadian dan juga hinaan tak membuat keduanya mengambil keputusan yang salah. Baik Ero maupun Sellandra, mereka sama-sama menjaga komitmen dengan sangat baik. Saat Sellandra tengah bersedih hati, Ero akan datang sebagai sandaran yang menguatkan. Dan ketika Ero tengah merasa tak nyaman, Sellandra pun akan melakukan tugasnya sebagai istri yang pengertian. Namun hal itu bukan dalam bentuk kontak fisik, melainkan hanya sebatas penyemangat dan juga kata masukan. Ya benar. Sampai saat ini Sellandra masih belum menyerahkan diri pada Ero. Masih terlalu sulit bagi Sellandra untuk menerima kehadiran Ero di dalam hatinya. Dan untungnya, Ero memiliki hati yang begitu baik. Pria itu tak sekalipun pernah menagih haknya pada Sellandra. Entah apa alasannya, yang jelas sikap Ero membuat Sellandra merasa sangat nyaman. Suaminya bahkan tak menyinggung tentang hal tersebut setiap kali mere
🍀 Happy Reading🍀 Sellandra menatap lama ke arah bangunan gedung pencakar langit yang berdiri kokoh di hadapannya. Saat ini dia tengah berada di halaman kantor Aeron Group bersama dengan sekertarisnya. "Nona, apa ada masalah?" tanya sang sekertaris heran melihat atasannya hanya berdiri diam sambil memandangi bangunan yang ada di hadapan mereka. "Sesulit apa bos pemilik perusahaan ini?" sahut Sellandra balik bertanya. Bukannya tidak tahu, Sellandra hanya ingin membuka percakapan agar dadanya berhenti berdebar. Jujur, langkahnya terasa sedikit berat saat ingin masuk ke dalam. Ada sedikit ketakutan kalau dia akan bertemu Davis mengingat kalau hal ini akan menjadi pertemuan pertama mereka setelah perpisahan itu terjadi. "Yang jelas dia tak pernah mau menampakkan wajahnya secara langsung pada orang luar, Nona. Setiap kali ada perjamuan, bos Aeron Group akan selalu di wakilkan oleh Tuan Kai ataupun Sekertaris Fang. Mereka berdua adalah tangan kanan sekaligus orang tersulit yang ada
🍀 Happy Reading 🍀 "Selamat siang, Nona Sellandra!" sapa Sekertaris Fang yang baru saja tiba. "Maaf membuat anda terlalu lama menunggu di sini." "Selamat siang kembali, Sekertaris Fang. Tidak masalah, saya mahklum dengan kesibukan anda!" sahut Sellandra sembari berdiri dari duduknya. Dengan sopan Sellandra menyambut uluran tangan dari wanita cantik yang menjadi salah satu orang kepercayaan dari pemilik Aeron Group. Dia kemudian kembali duduk setelah Sekertaris Fang mempersilahkannya. "Bawahan saya mengatakan ada hal penting yang ingin anda bahas dengan saya. Kalau boleh tahu tentang masalah apa ya?" tanya Sekertaris Fang seraya tersenyum ramah ke arah wanita cantik yang merupakan cucu dari pendiri Latief Group. "Anda bisa langsung melihatnya di sini, Sekertaris Fang." Sellandra kemudian meminta berkas dari tangan bawahannya. Dia lalu menyodorkannya ke arah Sekertaris Fang. "Pengajuan penanaman modal? Hm, anda datang dengan tujuan besar rupanya." Dengan santai Sekertaris Fan
🍀 Happy Reading 🍀 Tok tok tok Kai dengan langkah cepat berjalan ke arah pintu kemudian membukanya. Dia lalu menganggukkan kepala ke arah Sekertaris Fang yang datang sambil membawa sebuah berkas di tangannya. "Selamat siang, Komisaris," sapa Sekertaris Fang seraya menundukkan kepala. Pria yang di panggil Komisaris langsung berbalik badan. Wajahnya tampan dengan postur tubuh yang begitu atletis, berbeda jauh dari apa yang di pikirkan oleh orang-orang selama ini. Saat ini sang Komisaris tengah mengenakan kemeja putih dimana kancing bagian atasnya terbuka. Di tangannya ada segelas sampanye yang isinya tinggal sedikit, menunjukkan kalau pria ini sedang dalam kondisi mood yang buruk. "Apa ada masalah besar yang terjadi di perusahaan itu?" "Benar, Komisaris. Seseorang sepertinya mendalangi suatu rencana untuk menjatuhkan nama baik Nona Sellandra di mata para pemegang saham. Tadi sewaktu saya ingin membahas masalah tersebut Nona Sellandra terlihat tidak ingin. Saya menduga kalau pel