Share

Sebuah Titipan

Saat mendengar suara yang berasal dari arah pintu masuk, Anggun pun menghentikan ucapannya pada Bi NMuruil. Suara yang sama, yaitu suara enam digit pada kunci pintu yang ditekan dengan berurutan. Yang tak lama kemudian disambut dengan nada deringan pertanda pintu pun berhasil terbuka.

Tentu saja Bi Nurul awalnya tidak menyadari hal tersebut sama sekali karena keterbatasan fungsi pendengaran yang beliau miliki. Namun, tak lama kemudian wanita paruh baya itupun bangkit guna menyambut empat orang yang kini memasuki tempat itu.

Ini adalah hal yang selalu terjadi di setiap hari senin. Empat orang bawahan Sean itu datang untuk membawakan bahan pokok makanan serta kebutuhan rumahan yang lainnya. Orang-orang itu selalu datang dipimpin oleh seorang pria yang Anggun perkirakan berusia di sekitar umur Sean. Lalu sisanya adalah tiga orang yang menjinjing beraneka kantong belanjaan.

“Aau… aaa… uu.”

Bi Nurul tampak langsung bersemangat berdiri, lalu mengikuti mereka semua ke arah dapur untuk mulai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status