Share

55

Grace terjaga dari tidurnya saat dia merasa udara kamar perawatan semakin dingin, wanita itu bangkit mencari remote AC dan menekan tombol plus supaya udara sedikit meningkat. Dia duduk kembali di samping Rudolf, mata sayunya menatap wajah tenang yang masih belum bangun bahkan di hari ke tiga setelah operasi pengangkatan peluru dilakukan.

Seperti biasa, Grace melabuhkan kecupan di pipi laki-laki itu. Sebuah kebiasaan akhir-akhir ini yang mulai ditekuninya, menggenggam tangan Rudolf yang masih terpasang selang infus. Sambil sesekali mengamati cairan infus yang menetes dengan teratur.

Grace membelai rambut pendek Rudolf, merasakan tekstur lembut di jemarinya. Sungguh! Dia benar-benar memerankan peran seorang istri yang baik dan setia selama tiga hari ini, sebuah sikap yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Dia sendiri tak menyangka bisa melakukan itu pada Rudolf.

"Kapan kau akan bangun, hmmm? Kau tau? Aku sangat kerepotan menghadapi wartawan yang mengerubungiku bagaikan lebah beberapa h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status