Share

16. Pura-Pura Polos

16. Pura-Pura Polos

***

Hadi tampak ragu melihat keberadaan Muklis yang berdiri beberapa langkah di depannya. Seperti biasa, laki-laki itu sedang menerima cicilan orang yang berhutang padanya.

Menoleh ke kanan dan kiri, Hadi mencoba untuk meyakinkan diri untuk berhutang pada Muklis. Dia masih memikirkan beberapa kemungkinan-kemungkinan jika berhutang pada Muklis. Mengingat orang itu adalah rentenir, pasti akan ada bunga nantinya.

"Heh." Sebuah tepukan pada Pundak membuat ia menoleh. Terlihat salah satu teman menyapa.

Hadi tersenyum, membalas sapaan. Laki-laki bernama Tohir itu menatap arah pandang Hadi yang sebelumnya ia lihat. "Muklis?" ucapnya dengan nada bertanya. Satu alisnya terangkat menukik.

Hadi kembali menatap Muklis sesaat, lalu menghadap teman di sampingnya. "Lihat anak-anak lagi nyicil utang sama Muklis. Sepertinya banyak yang berutang sama dia."

"Ya. Memang banyak."

"Menurutmu, mudahkah berutang sama Muklis?" tanya H

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status